Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Yohanes 6:60-71, Kesetiaan Mengikuti Yesus

Semua Rasul meninggal dunia dengan kondisi tragis karena kesetiaan dalam mengikut Tuhan Yesus

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
Pexels.com/ Photo by Luis Quintero
Renungan harian Kristen 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul kesetiaan mengikuti Yesus.

Firman Tuhan diambil dalam kitab Yohanes 6:60-71

“Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka. Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu” Yoh 6:61.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Yohanes 6: 25-59, Menghidupi Janji Tuhan

Ketika kita berkaca kepada akhir hidup para Rasul, seperti Matius yang mati ditusuk dengan pedang di sebuah kota di wilayah Etiopia, Petrus mati disalib terbalik dengan kepala dibawa di Roma.

Yohanes dimasukkan ke dalam sebuah kuali berisi minyak mendidih.

Semua Rasul meninggal dunia dengan kondisi tragis karena kesetiaan dalam mengikut Tuhan Yesus.

Memang dalam mengikut Tuhan Yesus kita tidak hanya dipanggil untuk percaya, tetapi harus setia memikul salib (Matius 16:24).

Dalam Yohanes 6:60-71, kita melihat bagaimana beberapa murid Yesus mengalami krisis iman setelah mendengar ajaran-Nya yang sulit dipahami dan diterima.

Mereka berkata, Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya? 60.

Ini mengingatkan kita bahwa dalam perjalanan iman kita, kita akan menghadapi momen-momen sulit yang menguji kesetiaan kita.

Yesus tidak selalu memberikan ajaran yang mudah diterima. Kadang-kadang, ajaran-Nya menantang pemahaman dan kenyamanan kita. Seperti para murid, kita mungkin bertanya-tanya, bagaimana mungkin kita bisa menerima ini.

Namun, penting bagi kita untuk mengingat bahwa iman kita bukan hanya tentang memahami semuanya dengan sempurna, tetapi juga tentang mempercayai Tuhan dalam hal-hal yang tidak kita mengerti.

Di tengah keraguan dan ketidakpastian, beberapa murid memilih untuk meninggalkan Yesus.

Namun, Petrus, mewakili murid-murid yang setia, menjawab, Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?

Engkau mempunyai perkataan hidup yang kekal. 68.

Ini adalah pengingat bahwa dalam momen-momen sulit, kita harus memilih untuk tetap setia mengikut Yesus, karena hanya Dia yang memiliki perkataan hidup yang kekal.

Yesus tahu bahwa beberapa orang tidak percaya kepada-Nya dan bahkan ada yang akan mengkhianati-Nya.

Namun, Dia tetap setia kepada misi-Nya dan kepada murid-murid-Nya yang setia.

Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesetiaan.

Mengikuti Yesus berarti tetap setia bahkan ketika kita tidak mengerti sepenuhnya atau ketika jalan yang kita lalui sangat sulit.

Marilah kita belajar dari para murid yang memilih untuk tetap setia kepada Yesus meskipun menghadapi ajaran yang sulit.

Ingatlah bahwa iman kita bukan hanya tentang apa yang kita pahami, tetapi tentang harga yang harus dibayar walaupun nyawa sendiri adalah taruhannya.

Marilah kita memilih untuk tetap percaya dan setia kepada Yesus, karena hanya Dia yang dapat memberikan kita kehidupan yang kekal dan kepuasan sejati, untuk terus berjalan dalam iman dan kepercayaan kepada Yesus Kristus, Sang Pembawa Kehidupan Kekal.

Kesetiaan selalu berakhir dengan kesuksesan, kepintaran, kekutan. Tetaplah setia untuk mendapatkan hasil yang maximal.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved