Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Kisah Dede Warga Bitung Sulawesi Utara, Jualan Bendera untuk Tambah Biaya Studi Anak

Di Bitung Sulut, ada beberapa titik tempat jualan bendera negara peserta piala Eropa dan Copa Amerika.

tribunmanado.co.id/ Christian Wayongkere.
Jual Bendera – Seorang warga Bitung menggantungkan penghasilannya dari jualan bendera kontestan Piala Eropa dan Copa Amerika 2024 di tepi jalan 46. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Gelaran kejuaraan sepak bola terakbar di daratan Eropa dan Amerika, berlangsung bersamaan di pertengahan tahun 2024.

Piala Eropa dan Copa Amerika, diikuti oleh negara-negara terbaik.

Ada 24 negara di benua Eropa berjibaku untuk meraih kemenangan.

Dan saat ini sudah memasuki fase perempat final.

Sedangkan Copa Amerika diikuti 16 negara saat ini sudah memasuki perempat final.

Jual Bendera – Seorang warga Bitung menggantungkan penghasilannya dari jualan bendera kontestan Piala Eropa dan Copa Amerika 2024 di tepi jalan 46.
Jual Bendera – Seorang warga Bitung menggantungkan penghasilannya dari jualan bendera kontestan Piala Eropa dan Copa Amerika 2024 di tepi jalan 46. (tribunmanado.co.id/ Christian Wayongkere.)

Dibalik dua gelaran akbar kejuaraan sepak bola dunia tersebut, muncul pedagang musiman di Bitung Sulawesi Utara ( Sulut ).

Mereka menjajakkan bendera dari tim unggulan dari masing-masing kejuaraan itu.

Di Bitung Sulut, ada beberapa titik tempat jualan bendera negara peserta piala Eropa dan Copa Amerika.

Satu diantaranya, di tepi jalan 46 Kelurahan Girian Permai Kecamatan Girian Bitung Sulut.

Bendera dengan ukuran kecil, sedang hingga besar ada.

Pedagang biasanya menaruhnya seuntai tali yang di kaitkan di pohon yang ada disekitar tempat jualan.

Tak hanya bendera negara peserta Piala Eropa dan Copa Amerika yang di jual, ada pula bendera Negara Indonesia.

“Torang cinta Indonesia, torang cinta negara, NKRI harga mati,” kata Dede Bawoel warga Kelurahan Wangurer Timur Kecamatan Madidir Bitung.

Menurut Dede, jualan bendera seperti ini sifatnya musiman. 

Setiap pada kejuaraan sepak bola, mulai dari piala Dunia, piala Eropa, capo Amerika dan lainnya selalu jualan bendera negara peserta.

Hasil jualan bendera negara peserta Piala Eropa dan Copa Amerika, untuk menambah biaya sekolah dua dari tiga orang anak.

Anaknya ada yanf duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas 5 dan duduk di bangku SMP kelas 8.

Dibeberapa kesempatan, Dede mengajak anaknya untuk membantu berjualan bendera.

“Karena libur jadi anak bantu jualan,” sebut Dede sembari memperkenalkan anaknya yang bercita-cita menjadi Polisi.

Menurutnya, hasil dari jualan bendera dan profesi tetapnya sebagai seorang buruh bangunan, untuk menambah biaya studi kedua anaknya. 

Suami dari seorang ibu rumah tangga (IRT) ini, mengaku paling banyak di buruh untuk negara Piala Eropa adalah Jerman.

Dan untuk Copa Amerika paling banyak di buruh Argentina.

Ada berbagai jenis ukuran yang ia jual, mulai dari 20 sampai 30 cm cocok di pasang di kendaraan bermotor dan di pasang di lokasi nonton bareng.

Kemudian ada ukuran 3 sampai 5 meter yang paling besar.

Dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 175 ribu, Rp 85 ribu, Rp 60 ribu, Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu.

Ia sudah jualan di tepi jalan 46 Kelurahan Girian Permai, Kecamatan Girian sejak sebulan jelang perhelatan Piala Eropa dan Copa Amerika digelar.

Jualannya diperoleh dari pemasok dari pulau Jawa.

Dede mengaku, selama jualan bendera ada suka dukanya. 

Dukanya ketika cuaca buruk atau hujan, berdampak pada kurang warga membeli.

Beda dengan kondisi cuaca cerah, banyak yang datang membeli.

Dibalik suka duka itu, Dede tetap memajang jualannya meski hujan.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved