Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perceraian di Sulut

Penyebab Angka Perceraian Meningkat di Sulawesi Utara Menurut Psikolog Klinis Hanna Monareh

Ketika dua orang lebih mempertahankan egonya masing-masing dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado
Hanna Monareh, Psikolog Klinis RSUP. Dr. R. D. Kandou Manado, Founder Psychological Practice Hanna & Consultant, Ketua Ikatan Psikolog Klinis Wilayah Sulut. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Perceraian adalah keputusan akhir yang terpaksa ditempuh jika pernikahan tidak bisa dipertahankan.

Ada faktor internal disebut dengan kepribadian antar pasangan. Ketika dua orang lebih mempertahankan egonya masing-masing dapat menimbulkan ketidakharmonisan dalam keluarga. Pasangan yang tidak bertanggung jawab. Kurang bahkan tidak ada saling support antar pasangan.

Faktor eksternal. Ada pihak ketiga. Faktor ekonomi, misalnya sebagai kepala keluarga yaitu suami tidak mampu menafkahi istri dan anak-anaknya.

Pengaruh media sosial, ekspektasi tinggi mengenai pernikahan sehingga dari awalnya membandingkan kehidupan keluarga dengan melihat postingan pasangan lain di media sosial bahkan sampai menyalahkan antar pasangan. Perceraian pun dapat terjadi.

Dampak dari perceraian penyesuaian dengan perubahan seperti menimbulkan masalah ekonomi apabila antar pasangan tidak memiliki komitmen bersama pembiayaan kebutuhan anak - anaknya nantinya. Berusaha sendiri memenuhi kebutuhannya.

Perceraian bukan hanya berdampak ke anak-anak tapi antar pasangan berhubunhan dengan kesehatan mentalnya.

Perceraian akan memunculkan emosi-emosi negatif, seperti kesedihan, rasa cemas, kekhawatiran, dan merasa tidak mampu bertahan hidup. Merasa gagal dalam kehidupan rumah tangga.

Kondisi ini akan memicu stres dan trauma jangka panjang yang berujung pada gangguan cemas dan depresi.

Keharmonisan keluarga seharusnya bisa diusahakan.

Hal yang dapat dilakukan belajar menerima mengenai kepribadian, sifat antar pasangan.

Membangun komunikasi efektif dan hangat. Saling memberikan dukungan positif. Meningkatkan kemampuan self control dalam pergaulan, mengindari perselingkuhan.

Adanya Quality Time dengan keluarga bahkan misalnya hanya berjalan atau keluar berdua pasangan. Kunjungi layanan psikologi untuk konseling pernikahan. (Art)

Hanna Monareh, Psikolog Klinis RSUP. Dr. R. D. Kandou Manado, Founder Psychological Practice Hanna & Consultant, Ketua Ikatan Psikolog Klinis Wilayah Sulawesi Utara.

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved