Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan Vina

Ini 3 Alat Bukti yang Bikin Polda Jabar Sampai Jerat Pegi Setiawan Jadi Tersangka di Kasus Vina

Polda Jawa Barat (Jabar) ungkap tiga alat bukti yang menjerat Pegi Setiawan jadi tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon 2016 silam.

Editor: Indry Panigoro
(kolase tribun jabar)
Polda Jabar membongkar adanya tatoo di lengan kanan Pegi Setiawan. Dihapus usai kasus Vina. (kolase tribun jabar) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - "Bahwa ada perilaku menyimpang yang dilakukan Pegi Setiawan dalam pelanggaran hukum, seperti tidak memiliki SIM."

"Menggunakan sepeda motor yang tidak memiliki surat-surat yang lengkap dan menggunakan obat-obatan terlarang," kata salah satu tim hukum Polda Jabar di Sidang Praperadilan Pegi di, Pengadilan Negeri Bandung, Selasa (2/7/2024), dilansir tayangan Breaking News Kompas TV.

Lebih lanjut tim hukum Polda Jabar juga mengungkap soal Pegi yang sebelumnya pernah ditangkap di Polsek Gunungsari Cirebon.

Namun, Polda Jabar tak menjelaskan penangkapan Pegi itu terkait kasus apa.

Ya Polda Jawa Barat (Jabar) mengungkap beberapa perilaku menyimpang yang dimiliki tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky, Pegi Setiawan.

Perilaku menyimpang yang dimiliki Pegi ini diungkap Polda Jabar berdasarkan hasil pemeriksaan Psikologi Forensik yang dilakukan kepada Pegi.

Hasilnya, diketahui perilaku menyimpang yang dilakukan Pegi dalam pelanggaran hukum, di antaranya tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

Lalu Pegi juga kerap menggendarai sepeda motor yang tak disertai dengan surat-surat yang lengkap.

Pegi juga disebut kerap menggunakan obat-obat terlarang.

Pun kini Polda Jawa Barat (Jabar) ungkap tiga alat bukti yang menjerat Pegi Setiawan jadi tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon 2016 silam.

Tiga bukti tersebut diungkap Polda Jabar pada sidang praperadilan Pegi Setiawan alias Perong di hari kedua, Selasa (2/7/2024).

Diketahui sidang praperadilan Pegi Setiawan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung.

Tim hukum Polda Jabar selaku termohon mengungkap tiga alat bukti dalam sidang untuk memperkuat penetapan tersangka terhadap Pegi Setiawan.

Kombes Nurhadi Handayani, Kabid Hukum Polda Jabar mengatakan, tiga alat bukti itu  adalah keterangan ahli, keterangan terpidana dan atau saksi serta surat.

"Barang bukti berupa keterangan ahli untuk wawancara terhadap pegi Setiawan dan lain-lain," ujar Nurhadi, saat ditemui seusai sidang di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Selasa (2/7/2024).

Selain itu, pihaknya juga memastikan bahwa proses penetapan tersangka terhadap Pegi telah melalui prosedur gelar perkara yang dihadiri oleh Irwasda, Propam dan Bidang hukum Polda Jabar.

"Jadi, dalam gelar perkara itu, sebelum menetapkan tersangka, kami sudah melakukan analisis yuridis, baik pasal-pasal yang diterapkan, kemudian barang bukti-barang bukti yang ada semuanya sudah di dalam perkara itu,"

"Jadi, setiap kasus-kasus, kalau mau meningkat terutama proses penyidikan, penetapan tersangka itu harus melalui gelar perkara. Terutama diatur dalam Perkap No. 6 tahun 2019 tentang Penyidikan Tindak Pidana," tambahnya.

Tanggapan Pihak Pegi Setiawan

Polda Jabar membongkar adanya tatoo di lengan kanan Pegi Setiawan. Dihapus usai kasus Vina.
Polda Jabar membongkar adanya tatoo di lengan kanan Pegi Setiawan. Dihapus usai kasus Vina. (kolase tribun jabar)

Sementara itu, Insank Nasruddin, tim Kuasa hukum Pegi Setiawan selaku pemohon, mengaku sudah menduga bahwa Polda Jabar hanya akan menggunakan keterangan dari ahli dan beberapa lainnya untuk menetapkan kliennya sebagai tersangka.

"Ternyata sesuai dengan prediksi kami, artinya apa? Bukti, alat bukti yang diajukan oleh termohon, pertama adalah saksi. Kedua adalah ahli. Ketiga adalah bukti surat," ujar Insank.

Terkait surat yang dijadikan alat bukti, pihaknya merasa tidak nyambung karena tidak ada yang berkaitan, baik itu surat visum atas kematian Vina dan Eky, maupun surat lainnya tidak ada hubungannya dengan kliennya.

Tim pengacara Pegi Setiawan juga meminta alat bukti berupa keterangan ahli ini bisa lebih dijelaskan dalam persidangan. Bahkan, ahlinya, menurut Insank, harus dihadirkan langsung agar hakim ketua persidangan dapat melihat bagaimana faktanya.

"Menyangkut keterangan ahli, menurut hemat saya bahwa ahli yang diajukan oleh termohon, makanya saya katakan, harusnya dihadirkan di persidangan, jangan masuk kepada pokok perkara," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polda Jabar Beberkan Alat Bukti yang Jerat Pegi Setiawan Jadi Tersangka

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

 

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved