Pilkada 2024
Duet Anies - Sohibul di Pilkada Jakarta, Pengamat: Bisa Saja Layu Sebelum Berkembang
Partai Keadilan Sejahtera atau PKS telah mendeklarasikan duet Anies - Sohibul di Pilkada Jakarta. Duet ini berpotensi layu sebelum berkembang.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Akseptabilitas atas tinggal penerimaan calon wakil gubernur Sohibul Iman masih belum selesai di partai yang mendukung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
Partai Keadilan Sejahtera atau PKS telah mendeklarasikan duet Anies - Sohibul di Pilkada Jakarta.
Tapi PKS perlu berkoalisi dengan partai lain karena tak punya golden ticket atau dapat mengusung langsung di Pilkada Jakarta.
"Saya khawatir, walau pun masih bisa dibantah, (duet Anies - Sohibul) akan layu sebelum berkembang," kata Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro dikutip kanal YouTube CNN Indonesia, Selasa 2 Juli 2024.
Partai anggota Koalisi Perubahan (di Pilpres 2024) seperti Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB bisa saja merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau ke PDIP.
Agung juga menyoroti soal ceruk suara Anies dan PKS yang mirip. Dia menyarankan Anies mengambil calon wakil gubernur dari ceruk massa yang berbeda untuk menambah tebal kemenangan pada kontestasi 27 November 2024.
Juru Bisa PKS Pipin Sopia membantah analisa dari Agung. Menurutnya, PKS dan Anies adalah berbeda. Dia sempat menyinggu kalau Anies yang mendeklarasikan Ormas Nasdem yang belakangan menjadi partai politik.
Menurut Pipin, Anies adalah tokoh nasionalis yang tidak bisa disandingkan dengan PKS.
Beraroma Pilpres
Pilkada Jakarta 2024 beraroma pilpres! Peluang terbentuk tiga poros mirip di Pilpres 2024.
Poros koalisi Ridwan Kamil unggul terhadap koalisi Anies Baswedan dan koalisi Andika Perkasa.
Berdasarkan hitung-hitungan sementara perolehan kursi di DPRD Jakarta hasil Pemilu 2024, koalisi Ridwan Kamil mendapatkan 42 kursi atau 39,62 persen.
Koalisi ini lanjutan dari koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PAN.
Kemudian koalisi Anies yang sementara ini didukung PKS dan Partai Nasdem dengan total perolehan 29 kursi atau 27,35 persen kekuatan di DPRD Jakarta.
Selanjutnya poros Andika yang didukung PDIP dan PKB. Poros terakhir ini memiliki 25 kursi atau 23,58 persen.
Berikut peta kekuatan di Jakarta:
Ridwan Kamil
- Gerindra 14 kursi
- Golkar 10 kursi
- Demokrat 8 kursi
- PAN 10 kursi
- Total 42 kursi
Anies Baswedan
- PKS 18 kursi
- Nasdem 11 kursi
- Total 29 kursi
Andika Perkasa
- PDIP 15 kursi
- PKB 10 kursi
- Total 25 kursi
(Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.