Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Bhayangkara 2024

Hari Bhayangkara 2024: Kisah Kapolri Pertama Jenderal Soekanto, Pemimpin yang Jujur dan Sederhana

Hari Bhayangkara 2024: Kisah Kapolri Pertama Jenderal R.S Soekanto. Pemimpin yang Jujur dan Sederhana. Dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Dok. Kompas.id
Hari Bhayangkara 2024: Kisah Kapolri Pertama Jenderal R.S Soekanto. Pemimpin yang Jujur dan Sederhana. Dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari Bhayangkara ke-78 jatuh pada Senin (1/7/2024).

Hari ini menjadi hari besar bagi institusi Polri.

Dikabarkan Polri akan menggelar pesta rakyat untuk memperingati Hari Bhayangkara yang akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.

Sebagaimana sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan hadir dalam acara tersebut.

"(Jokowi dan Prabowo) Insya Allah kita undang beliau-beliau dan mudah-mudahan semua undangan bisa hadir," kata Sigit di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/6/2024) lalu.

Jenderal Listyo Sigit mengatakan puncak acara Hari Bhayangkara akan digelar di Monumen Nasional (Monas).

Menurut mantan Kabareskrim Polri, dalam puncak acara nanti juga akan digelar berbagai kegiatan.

"Namun sebelumnya nanti akan ada kegiatan-kegiatan yang temanya ini adalah kegiatan Polri bersama rakyat," ujar Sigit.

Kapolri ke-25 ini juga berharap puncak acara tersebut bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk menikmati perayaan hari jadi Polri yang ke-78.

Selain acara formal seperti upacara, Jenderal Listyo Sigit mengatakan, ada sejumlah rangkaian acara hiburan yang menampilkan keberagaman budaya Indonesia.

"Tentunya nanti akan ada kegiatan formal terkait dengan kegiatan tradisi yang kita laksanakan mulai dari upacara sampai dengan defile, dan kemudian nanti juga ada kegiatan-kegiatan yang hiburan yang mungkin, ini juga menjadi bagian untuk kita bisa melihat berbagai macam keberagaman, budaya yang ada di Indonesia," tambah Jenderal Listyo Sigit.

Hari Bhayangkara 2024
Hari Bhayangkara 2024 (polri.go.id)

Hingga hari ini, tak terasa Korps Bhayangkara sudah berdiri selama 78 tahun.

Kesatuan Polri terbentuk setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Presiden Soekarno melantik Kapolri pertama pada bulan September di tahun kemerdekaan.

Ialah sosok mendiang Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo atau Jenderal R.S Soekanto.

Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pertama.

Mendiang Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo juga telah dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Pada Pemerintahan Darurat RI yang diketuai Mr. Sjafrudin Prawiranegara berkedudukan di Sumatera Tengah, jawatan Kepolisian dipimpin KBP Umar Said (tanggal 22 Desember 1948).

Raden Said Soekanto kemudian diangkat kembali sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Negara Republik Indonesia Serikat berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan pembentukan Republik Indonesia Serikat.

Jenderal Soekanto tetap menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara setelah pembentukan negara kesatuan pada 17 Agustus 1950 dan pemberlakuan UUDS 1950.

Jenderal yang lahir Bogor, Jawa Barat, pada 7 Juni 1908 tersebut menjabat sebagai orang nomor satu di Polri selama 14 tahun sampai 14 Desember 1959.

Sebagai pemimpin pertama kepolisian, Raden Said (R.S) Soekanto berperan besar dalam penataan organisasi kepolisian.

Jenderal Soekanto sudah mulai menata organisasi kepolisian di seluruh wilayah Indonesia pada masa revolusi fisik.

Biodata Profil Raden Said Soekanto, Kapolri Pertama yang Bentuk Berbagai Satuan di Polri.
Biodata Profil Raden Said Soekanto, Kapolri Pertama yang Bentuk Berbagai Satuan di Polri. (Dok. Istimewa)

Waktu kedudukan Polri kembali ke Jakarta, bekas kantor Hoofd van de Dienst der Algemene Politie di Gedung Departemen Dalam Negeri digunakan sebagai markas karena Polri belum punya kantor.

Jenderal Soekanto kemudian merencanakan kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.

Sebagai informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh termasuk Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pertama pada hari peringatan Hari Pahlawan 2020 lalu.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Polri, Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo dilantik oleh Presiden Soekarno menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 29 September 1945.

Kehidupan Masa kecil Mendiang Raden Said Soekanto

Menurut informasi dari Kementerian Sosial, RS Soekanto merupakan anak sulung dari enam bersaudara.

Ayahnya, R Martomihardjo, adalah pamong praja yang berasal dari Ketangi Daleman, Purworejo, Jawa Tengah.

Sedari kecil, R.S Soekanto telah dididik untuk disiplin dan teguh bersikap.

Karena keteguhan sikapnya, dia menolak pemberian nama dari orang Belanda semasa mengenyam pendidikan dasar di Europeesche Lagere School (ELS) dan saat tinggal di asrama sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas Hoogere Burgerschool (HBS) di Bandung, Jawa Barat.

R.S Soekanto memilih tetap menggunakan nama Indonesia pemberian kedua orangtuanya.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, R.S Soekanto memantapkan hati masuk ke lembaga pendidikan tinggi kepolisian Comissarisen Cursus.

Pada 1930, Soekanto diterima sebagai siswa Aspirant Commisaris van Politie dan menempuh pendidikan selama tiga tahun.

Soekanto lulus tahun 1933 dan mendapat pangkat Komisaris Polisi kelas III dan memulai karir di kepolisian.

Ia mendapat sederetan penghargaan atas jasanya selama bertugas di kepolisian, termasuk Satya Lencana, Satya Lencana Karya Bhakti, Satya Lencana Jana Utama, dan Satya Lencana Karya Setia Kelas I.

Jenderal Soekanto juga memperoleh anugerah Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden Soeharto.

Selain itu, Jenderal Soekanto dikenal sebagai orang yang jujur dan sederhana.

Menjelang peringatan Hari Bhayangkara 1 Juli 1968, Sekretaris Presiden menemui Soekanto di kediamannya untuk menyampaikan penghargaan tersebut sekaligus memberikan kenaikan pangkat kehormatan menjadi Jenderal Polisi.

Saat Sekretaris Presiden Soeharto menyampaikan pesan itu, pasangan Bua Hadjijah Lena Mokoginta tersebut sudah tidak memiliki seragam dinas yang layak dikenakan untuk menghadiri upacara penghargaan.

R S Soekanto Tjokrodiatmodjo dan istrinya Bua Hadjijah Lena Mokoginta.
R S Soekanto Tjokrodiatmodjo dan istrinya Bua Hadjijah Lena Mokoginta. (net)

Jenderal Soekanto meninggal dunia pada usia 85 tahun di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta pada 24 Agustus 1993 dan dimakamkan pada 25 Agustsus 1993 di Pemakaman Tanah Kusir Jakarta Selatan. (TribunManado.co.id/Warta Kota/Kompas.com/Antaranews)

Baca juga: Daftar Link Twibbon HUT ke-78 Bhayangkara Senin 1 Juli 2024, Download Gratis di Sini

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>

Sebagian artikel ini tayang di WartaKotalive.com

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved