Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Amerika Serikat

Debat Capres Amerika Serikat: Joe Biden dan Donald Trump Saling Hina Tapi Sepakat Lenyapkan Hamas

 Joe Biden dan Donald Trump sepakat bahwa penghalang utama konflik Israel dan Palestina adalah kelompk perjuangan di Jalur Gaza yakni Hamas.

Editor: Rizali Posumah
Tangkapan layar YouTube
Debat capres Amerika Serikat dimulai, di studio jaringan berita CNN di Atlanta, Georgia. 

"Sejauh Israel dan Hamas, Israel adalah pihak yang ingin pergi (dan menyelesaikan pekerjaannya). Dia mengatakan satu-satunya yang ingin terus maju adalah Hamas."

"Sebenarnya, Israel adalah satu-satunya, dan Anda harus (membiarkan) mereka pergi dan membiarkan mereka menyelesaikan tugasnya," desak Trump.

"Dia tidak mau melakukannya. Dia telah menjadi seperti orang Palestina. Namun mereka tidak menyukainya karena dia orang Palestina yang sangat buruk. Dia orang yang lemah," lanjutnya.

Mengenai dukungannya terhadap upaya pembentukan negara Palestina, Trump berkata: “Saya harus menunggu.”

Trump mengatakan, ia telah mencegah Hamas menyerang Israel dengan memblokir dana ke Iran, yang ia klaim sebagai sponsor utama kelompok tersebut.

Ia menambahkan, kepemimpinan Biden yang "lemah" membuka pintu bagi serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

"Tidak ada yang terluka. Tidak ada warga Israel yang terbunuh secara tidak sengaja. Dan itu berhenti. Kami menyelamatkan Israel."

"Kami adalah negara yang paling banyak memberikan dukungan untuk Israel dibandingkan negara lain di dunia," ujarnya.

Trump menyebut Biden sebagai "presiden terburuk" dalam sejarah AS.

Biden mengecam Trump sebagai "penjahat yang dihukum" dan membandingkan moralnya dengan "penjahat jalanan".

Perang di Gaza memainkan peran kecil dalam perdebatan tersebut, tetapi komentar Trump tampaknya berbeda dari pernyataan yang dibuatnya beberapa bulan sebelumnya.

Dikutip dari Al Jazeera, pada bulan April lalu, Trump mengatakan, dirinya ingin menyelesaikan perang yang terjadi di Gaza.

"Apa yang saya katakan dengan sangat jelas adalah selesaikan saja semuanya dan mari kita kembali ke perdamaian dan berhenti membunuh orang," kata Trump saat itu.

"Saya tidak yakin apakah saya menyukai cara mereka melakukannya," tambahnya.

Dia melanjutkan dengan mengatakan, meskipun dia ingin Israel mencapai tujuannya di Gaza, hal itu “membutuhkan waktu lama”.

Dia juga secara terbuka mengkritik rekaman yang dirilis oleh militer Israel yang menunjukkan kehancuran Gaza, dengan mengatakan, itu adalah "rekaman bangunan yang runtuh paling keji dan paling mengerikan".

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved