Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rangkuman Materi

Rangkuman Materi IPS Kelas 10 SMA Bab 1 A tentang Kajian Sosiologi

Rangkuman materi tentang Kajian Sosiologi. Bab 1 Buku IPS SMA, Menjelajah Ilmu Pengetahuan Sosial, bagian A.

|
Tribun Manado
Simak Rangkuman Materi IPS Kelas 10 SMA Bab 1 A tentang Kajian Sosiologi. 

Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia juga merupakan sosiolog perintis.

Konsep tentang keluarga dan peran keluarga sebagai peletak dasar dalam pendidikan merupakan salah satu
kontribusi pemikiran Ki Hajar Dewantara bagi sosiologi.

2. Definisi, Objek Kajian, dan Fungsi Sosiologi

Objek kajian sosiologi:

  • Manusia sebagai individu
  • Masyarakat
  • Interaksi antarindividu
  • Kelompok sosial

Pengertian Sosiologi

Secara umum, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat secara menyeluruh dan hubungan antarorang dalam masyarakat (Soekanto, 2017: v). Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial yang objeknya ialah individu
dan masyarakat.

Sifat-sifat sosiologi:

  • Empiris: menghasilkan teori dan temuan melalui penelitian ilmiah dengan cara pengamatan, wawancara, diskusi kelompok, survei, dan analisis ilmiah atas fakta fakta sosial, bukan berdasarkan asumsi ataupun dugaan.
  • Teoretis: menyusun temuan dan kesimpulan, menjelaskan secara logis hubungan sebab-akibat, korelasi antara
    berbagai variabel atau faktor melalui penelitian ilmiah sehingga menjadi teori.
  • Kumulatif: berkembang dan dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat.
  • Nonetis: tidak mempersoalkan benar dan salah atau baik dan buruk, melainkan menjelaskan dan mengungkapkan
    berbagai gejala ataupun masalah sosial secara analitis.

Definisi tentang masyarakat:

  • Selo Soemardjan: masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Ralph Linton (1936 dikutip dalam Soekanto 2017:71): masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga dapat mengatur dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial
    dengan batasan yang telah dirumuskan secara jelas.

Terdapat berbagai cabang sosiologi yang mempelajari tentang fenomena sosial secara lebih khusus, misalnya:

  • Sosiologi agama
  • Sosiologi politik
  • Sosiologi pendidikan
  • Sosiologi hukum
  • Sosiologi konlik
  • Sosiologi perdesaan
  • Sosiologi keluarga
  • Sosiologi kedokteran
  • Sosiologi industri, dan lain-lain.

Berikut beberapa contoh kajian yang dipelajari dalam sosiologi:

  • Interaksi sosial dan tindakan sosial
  • Sosialisasi
  • Kelompok sosial
  • Hubungan antarkelompok sosial
  • Kependudukan: migrasi, diaspora, urbanisasi, dan lain sebagainya.
  • Konformitas dan penyimpangan
  • Perilaku kolektif dan gerakan sosial
  • Konflik sosial
  • Perubahan sosial
  • Kajian gender dan perempuan
  • Norma dan lembaga sosial
  • Struktur sosial
  • Kesejahteraan dan kemiskinan

Fungsi sosiologi:

  • Penelitian: menganalisis berbagai fenomena sosial. Hasil penelitian sosiologi digunakan untuk memberikan rekomendasi atas masalah yang ditemukan dalam penelitian.
  • Pembangunan: memberikan metode, data, dan informasi mengenai semua tahapan dalam pembangunan. Penerapan sosiologi dalam pembangunan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk merancang kebijakan
    dan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
  • Perencanaan Sosial: hasil penelitian sosiologi dapat digunakan untuk perencanaan sosial. Contohnya, data sosial kondisi kemiskinan masyarakat dapat digunakan jika hendak merencanakan kebijakan dan program pengentasan kemiskinan.
  • Solusi atas Masalah Sosial: hasil penelitian dan data sosiologi akan menyajikan temuan tentang masalah ataupun hambatan suatu masyarakat. Data ini dapat digunakan untuk mencari solusi atas masalah sosial.

Tindakan-tindakan sosial menurut Max Weber:

  • Tindakan Rasionalitas Instrumental: menggunakan alat untuk mencapai tujuannya, dilakukan
    dengan pertimbangan sadar.
  • Tindakan Rasional Nilai: berdasarkan pertimbangan nilai seperti etika, norma, estetika dan agama. Misalnya, memilah sampah karena ada imbauan tertentu.
  • Tindakan Tradisional: dilakukan karena faktor kebiasaan atau tradisi. Misal, malu membuang sampah sembarangan karena memiliki kebiasaan bersih.
  • Tindakan Afektif: dilakukan karena faktor emosi dan perasaan. Misal menanam pohon karena mencintai bumi.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved