Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite SPBU hingga Terbakar, yang Dilakukan Petugas Terekam

Dalam video viral tersebut, tampak pompa Pertalite terseret mobil yang tengah mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Editor: Indry Panigoro
(Tangkapan layar akun X @memomedsos)
SPBU di Cilegon terbakar saat selang pompa Pertaliter tertarik mobil 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral di media sosial video yang merekam detik-detik mobil seret pompa Pertalite di SPBU.

Karena kejadian ini, SPBU tersebut sampai terbakar.

Apa yang dilakukan petugas SPBU pun sempat terekam kamera CCTV.

Kejadian ini ternyata terjadi di Cilegon, Jawa Barat, Senin (10/6/2024) kemarin.

Tampak awalnya sebuah mobil menyeret pompa Pertalite di SPBU.

Karena tarikan dari mobil yang menyeret pompa pertalite itu akhirnya muncul percikan api hingga terbakar.

Dalam video viral tersebut, tampak pompa Pertalite terseret mobil yang tengah mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Akibatnya, dispenser SBPU ambruk dan memicu kobaran api.

Seorang petugas SPBU segera berlari untuk mengejar pengemudi agar menghentikan mobilnya.

Sementara itu, seorang pria lainnya membawa alat pemadam api ringan atau APAR untuk memadamkan api yang semakin membesar.

"Selang Pengisi Bahan Bakar Tertarik Mobil, SPBU di Cibeber Cilegon Terbakar," tulis @memomedsos, Senin.

Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Muslim Dharmawan mengonfirmasi adanya insiden dalam video tersebut.

Peristiwa SPBU terbakar itu terjadi di SPBU 34.42405 yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten, pada Senin (10/6/2024) pukul 15.06 WIB.

Menurutnya, insiden itu terjadi karena pompa Pertalite tertarik mobil yang tengah mengisi BBM.

"Konsumen langsung pergi menjalankan kendaraan setelah melakukan pembayaran saat proses pengisian BBM masih berjalan," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Beruntung, api berhasil dipadamkan selang beberapa menit kemudian.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Saat ini, SPBU stop operasional menunggu hasil pengecekan HSSE (Health, Safety, Security, & Environment), penggantian dan perbaikan kembali serta dalam penanganan lebih lanjut oleh pihak Kepolisian," kata Muslim.

Muslim memastikan insiden tersebut tidak mengganggu ketersediaan BBM bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kota Cilegon, Banten.

Meski SPBU yang terbakar operasionalnya ditutup sementara waktu, masyarakat tetap bisa mengisi BBM di SPBU terdekat, seperti SPBU 34.42401 (3 km dari lokasi), SPBU 34.42407 (10 km dari lokasi), dan SPBU 34.42101 (1 km dari lokasi).

"Pertamina mengimbau agar masyarakat selalu berhati-hati dalam mengendarai kendaraannya," tutur Muslim.

SPBU di Cilegon terbakar saat selang pompa Pertaliter tertarik mobil.
SPBU di Cilegon terbakar saat selang pompa Pertaliter tertarik mobil. (Tangkapan layar akun X @memomedsos)

Sebelum viral juga pembeli amuk petugas SPBU karena isi BBM tak sesuai harga.

Pembeli itu mengisi BBM Rp 350 ribu.

Namun isi BBM yang diterima kurang Rp 2000.

Terkait ini, pihak Pertamina pun angkat bicara.

Kasus ini viral setelah videonya diunggah di akun X @kegblgnunfaedh, Senin (29/1/2024).

Dalam video viral itu, pembeli yang merupakan pengunggah terlihat protes lantaran bahan bakan minyak (BBM) yang diisikan ke dalam tangki mobilnya tidak sama dengan nominal uang yang ia bayaran.

Pengunggah juga mengaku mengisi BBM sebesar Rp 350.000, akan tetapi petugas SPBU hanya mengisinya dengan nominal Rp 348.700.

"Seorang konsumen ini tak terima karena isi BBM tak sesuai harga yg di bayar dan angka tertara di meteran, tuai pro dan kontra," tulis unggahan, dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.

Unggahan itu pun langsung heboh di media sosial hingga menuai pro dan kontra warganet.

Beberapa warganet mengatakan bahwa nomilan itu hanya memiliki selisih tidak banyak dan menganggap berlebihan.

Sementara beberapa lainnya menyebut tindakan protes yang dilakukan pengunggaha dalah hal yang benar.

"Udah rahasia umum bjir, waktu itu mantan karyawan pom pernah bikin thread nya, udah lama, eh skrng ketauan lagi yuk bisa klarifikasi nya, gini beut mau beli rumah," tulis akun @Nnttawind.

"Jangan lihat nominalnya tapi lihat permasalahannya, emang kelihatan kecil tapi kalo dibiarin lama-lama bisa gede juga akhirnya. seharusnya kita berterima kasih sih sama bapaknya udah mau speak-up soalnya ngelakuin hal itu pasti musti nyingkirin rasa malu," kata @Axandriyan.

"Ini yg bilang cuma 2rb, ya lu bayangin tu spbu tiap hari ada 100 pelanggan terus tiap orang di tilep 2rb, apa ga makin makmur. cuma ya ini videonya kepotong sama penjelasan pegawainya, gada video nya lagi kah?" tulis @lesmbaran.

Terkait kasus ini, area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan membenarkannya.

Tjahyo mengatakan, insiden video viral itu terjadi di SPBU 24.373.84 Kabupaten Merangin, Jambi, pada Sabtu (27/1/2024).

Tjahyo menyebut, cekcok berawal saat konsumsen membeli BBM sebesar Rp 350 ribu.

Akan tetapi nozzle berhenti di angka Rp 348.700.

"Nozzle berhenti di Rp 348.700 karena tangki sudah penuh dan karena operator tidak konsentrasi karena sambil menghitung uang, maka langsung dicabut (nozzle) dan tidak diselesaikan karena dipikir sudah penuh, sudah pas Rp 350.000," kata Tjahyo, dikutip dari Kompas.com.

Soal adanya pengaduan konsumen itu, kini pihaknya telah memberikan surat peringatan kepada SPBU 24.373.84 dan kepada pegawai yang akan bersangkutan.

"Kami siap bersinergi dengan berbagai pihak demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ungkap Tjahyo.

Lebih lanjut, Tjahyo menyebut bahkan saat ini pihak SPBU telah menyelsaikan permasalahan dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada konsumen.

Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan indikasi kecurangan yang dilakukan petugas SPBU, masyarakat dapat melakukan pengaduan.

"Jika menemukan indikasi kecurangan masyarakat dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," pungkasnya.

Sumber: Kompas.com

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved