Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Talaud Sulawesi Utara

Ritual Adat Mane'e, Kearifan Lokal Menangkap Ikan Tanpa Teknologi Warga Kakorotan Talaud Sulut

Warga Pulau Kakorotan, Kecamatan Nanusa, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara kembali menggelar Ritual Adat Mane'e, Senin 10 Juni 2024.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Chintya Rantung
Fernando Lumowa/Tribun Manado
Deputi II BNPB, Irjen Pol Makhruzi Rahman dan Kepala BI Sulut, Andry Prasmuko dalam Ritual Adat Mane'e di Pantai Pulau Intata, Desa Kakorotan, Kecamatan Nanusa, Kepulauan Talaud, Selasa (10/6/2024). 

Tetua adat kemudian menyampaikan pesan dalam bahasa daerah. Suasana hening. Warga dilarang bersuara.

Setelah itu dia menyerahkan tombak ke Irjen Makhruzi sebagai tamu yang dituakan. Jenderal bintang dua itu menombak Bobara (Kuwe) paling besar.

Bobara yang beratnya sekitar 20 kg itu menggelepar. Air laut memerah terpencar. Warga bersorak bertepuk tangan.

Setelah itu bergiliran para tamu menombak ikan. Warga pun tak sabar untuk ambil bagian. Rinai hujan membuat suasana pesta adat itu seru.

Puncaknya, tetua adat memberi kode. Warga pun berhamburan menangkap ikan. Anak kecil, orang dewasa, tua muda berburu. Mereka menangkap ikan sebanyak-banyak.

Riuh warga girang berburu ikan makin kencang terdengar seiring hujan yang kian deras. Semua ikan ditangkap untuk dibawa pulang.

"Ini berkat. Hanya setahun sekali begini," ujar Kiki, peserta Mane'e dari Melonguane.

Ritual Adat Mane'e sudah berlangsung ratusan tahun. Lokasi upacara adat ini ditetapkan sebagai pusaka.

Wilayah laut bagian selatan ke arah barat Pulau Intata tidak boleh ada aktivitas nelayan. Memancing, ba soma (menjala ikan), ba jubi (memanah) maupun mengambil sumber daya lainnya dilarang sepanjang tahun

Siapapun tidak boleh beraktivitas mencari ikan di area sakral itu. Berani melanggar, sanksi adat menanti.

Peraturan Desa (Perdes) Kakorotan juga mengatur larangan itu. "Lalu pernah ada orang luar, bukan warga desa kedapatan ba soma di sana, kita hukum," ujar Alprits P. Ale Kepala Desa Kakorotan.

Katanya, ikan di wilayah sakral itu hanya bisa dipanen setahun sekali. Tepatnya pada pada Bulan Mei pada saat Mane'e.

Tahun ini ritual adat digelar juga pada Bulan Juni setelah disetujui Tetua Adat dan pemerintah desa.

Alprits bilang, Mane'e memiliki pesan agar masyarakat menjaga laut. Tidak mengambil ikan secara sembarangan. "Kita mengambil ikan secukupnya. Menjaga alam agar ada terus. Ada untuk besok," ujarnya.

Asisten I Sekda Talaud, Daud Malensang mengungkapkan, Mane'e merupakan kearifan lokal Desa Kakorotan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved