YDKK
Pencegahan Stunting Perlu Pendampingan Intensif, Makanan Bergizi Saja Tak Cukup
Bahwa penanganan stunting atau tengkes pada anak balita memerlukan perhatian dan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap dalam evaluasi Program Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Emas) yang dilakukan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Magelang, didukung Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK).
Bahwa penanganan stunting atau tengkes pada anak balita memerlukan perhatian dan pendampingan yang intensif dan berkelanjutan. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergizi saja tidak cukup untuk menurunkan angka tengkes.
Pada Senin 10 Juni 2024, Ketua Umum TP PKK Kota Magelang, Niken Ichtiaty Nur Aziz, menyampaikan hasil Program Ceting Emas tahap II yang berlangsung dari 23 Januari hingga 1 Mei 2024.
Program ini memberikan makanan tambahan kepada 180 anak balita dan 20 ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Hasilnya menunjukkan penurunan angka anak balita dengan gizi buruk dari 2,8 persen menjadi 1,1 persen, serta peningkatan anak dengan gizi baik dari 72,2 persen menjadi 76,7 persen.
Niken mengungkapkan, kendala dalam program ini termasuk rasa malu orangtua yang anaknya masuk kategori tengkes. Selain itu, keberhasilan penanganan tengkes dengan pemberian makanan tambahan juga dipengaruhi oleh
kondisi anak balita yang berbeda-beda.
“Ada beberapa anak ternyata memiliki masalah kesehatan, seperti TBC, kelainan jantung atau penyakit infeksi lainnya. Mereka akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit sesuai petunjuk dokter,” kata Niken. Oleh karena itu, edukasi dan pendampingan intensif sangat diperlukan.
Program intervensi gizi dalam bentuk PMT di Kota Magelang dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Yayasan DKK menyalurkan dana untuk program PMT bagi 28 bayi di bawah dua tahun (baduta) berisiko tengkes di Kecamatan Magelang Tengah dari 15 September 2023 hingga 15 Desember 2023. Evaluasi untuk memantau keberhasilan program digelar setiap bulan.
Pada tahap kedua, Yayasan DKK kembali menyalurkan dana program PMT untuk 180 anak balita gizi buruk dan gizi kurang serta 20 ibu hamil kurang energi kronis (KEK) di seluruh kelurahan di Kota Magelang mulai 15 Desember 2023-15 Maret 2024.
Manajer Eksekutif YDKK Anung Wendyartaka mengungkapkan, penanganan tengkes membutuhkan keseriusan dan kesabaran yang luar biasa. ”Dari program Ceting Emas kita bisa tahu bagaimana ibu-ibu kader PKK mengawal pemberian makanan tambahan mulai dari merancang menu yang variatif dan bergizi bersama pihak katering hingga mendistribusikan dan memastikan makanan itu benar-benar dikonsumsi anak-anak. Mereka juga selalu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengecek kondisi anak-anak dan ibu hamil,” ujarnya.
Faktor ekonomi dan pola asuh yang kurang tepat juga menjadi penyebab utama stunting di beberapa keluarga di Magelang. Program “Ceting Emas” berusaha mengatasi masalah ini dengan memberikan bantuan yang menyeluruh dan edukasi kepada para orangtua.
Di luar itu, faktor pemicu lainnya adalah kesalahan pola pengasuhan. Anak-anak baduta atau balita sering kali bertingkah susah makan, pilih-pilih makanan, dan ibunya yang kurang sabar, kemudian menyikapinya dengan memberikan makanan yang kurang bergizi. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.