Torang Kanal
Cerita Jeje Traveller Bitung Sulut Usai Mendaki Gunung Klabat: Banyak Sampah
Jesica Mangantar traveller dari Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut), punya kesan saat mendaki gunung.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Jesica Mangantar traveller dari Kota Bitung Sulawesi Utara (Sulut), punya kesan saat mendaki gunung.
Dara cantik ini mencaritakan, pengalaman paling berkesan ketika mendaki gunung Klabat.
Jeje begitu ia disapa mengatakan, hal yang paling berkesan yaitu kerja sama dan kesabaran.
"Ketika mendaki gunung, anak-anak cowok pasti nungguin yang perempuan. Itu yang kami salut," cerita gadis usia 22 tahun ini.
Adapun suka dan duka ketika naik gunung, pasti dialami oleh para traveller.
Mulai dari sukanya, senang-senang bisa ramai-ramai ketika menapaki ketinggian jalur gunug sambil cerita-cerita.
Sembari bercanda, bisa merasakan segar dan sejuknya udara.
Sedang dukanya, ketika sudah di fase capek pada kaki, hingga dinginya udara di puncak gunung Klabat serasa menembus tulang.
"Rasa capek itu bakalan terbayarkan kalau kalian sudah liat pemandangan ciptaan Tuhan yang luar biasa, dari atas puncak gunung Klabat," ujarnya.
Bicara mengenai tersesat, selama mendaki tidak pernah karena yang terpenting ketika mendaki gunung harus bersama teman-teman yang sudah pernah dan berpengalaman.
Efeknya, jalan aman apalagi rute jalurnya sudah hafal alias diketahui.
Dikesempatan ini, Jeje melihat hal yang wajib dan harus dilakukan ketika mendaki Gunung namun hal itu sudah meredup.
Mengenai sampah. Berdasarkan pengalamannya mendaki Gunung Klabat awal Juni 2024, disetiap pos menemukan banyak jenis sampah yang ditinggalkan para pendaki.
Pemandangan sampah, kerap ia jumpai ketika naik dan turun gunung serta disepanjang jalan.
Kondisi lingkungan di area gunung ini, harus menjadi perhatian semua pihak.
Karena jika tidak jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, muatanya akan sampai ke generasi berikutnya.
"Bisa jadi kedepan mereka yang akan naik gunung, akan berpikir ternyata tidak apa-apa buang sampah di jalur pendakian maupun di pos-pos. Karena sudah ada peninggalan dan masih saja ada yang membuang sampah sembarangan," kata dia.
Dengan kondisi itu sudah pasti, keindahan dari gunung berkurang.
Untuk itulah ia mengajak, tanamkan apapun yang dibawa ke gunung itu harus dibawah turun lagi.
"Kesadaran akan pentinggnya membawa kembali sampahdari gunung,untuk menjaga keindahan gunung klabat," sebutnya.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan:
-Jaga pikiran, tidak boleh berpikiran kotor
-Jaga Ucapan
-Tidak Boleh Buang Sampah Sembarangan
-Tidak Boleh Sok Jago, Harus Saling Menghargai
Perlengkapan yang Wajib dan Harus Untuk Mendaki:
-Tas carrier (tas mendaki)
-Tend
-Sepatu Traking
-Sleeping Bag
-Matras
-Trekingpoll
-Kursi lipat + meja
-Uang
Sosok Deva Mokoagow, Guru Muda dari Bongkudai Boltim Sulut yang Menyemai Harapan Lewat Pendidikan |
![]() |
---|
Sosok Febriyanti Takatelide, PNS Cantik di Manado yang Ingin Mengabdi untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Larassaty Desiana Dondo, Cewek Asal Kotamobagu Sulawesi Utara yang Hobi Menulis, Semangat Berkarya |
![]() |
---|
Sosok Triyasca Gumalangit, Perempuan Asal Kotamobagu yang Punya Cita-cita Mulia di Dunia Farmasi |
![]() |
---|
Cindy Fatikasari Perempuan Tangguh dan Mandiri Asal Kotamobagu Sulut, Pergi Merantau untuk Bekerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.