Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Api

Tadi Pagi Telah Meletus Gunung Api Lewotobi Laki-laki Flores Timur NTT, Warga Diminta Waspada

Berikut info lengkap dari Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro. 

|
Kolase/Dokumen PGA Lewotobi Laki-laki)
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki hari ini Rabu (5/6/2024). Meletus pagi ini. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Info terkini Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Telah meletus tadi pagi Rabu (5/6/2024) Pukul 09.15 Wita. "Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter atau 1 kilometer di atas puncak lebih kurang 2.584 meter di atas permukaan laut," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro. 

Lanjut Herman terpantau oleh PGA Lewotobi Laki-laki, teramati kolom abu berwarna putih hingga kelabu. Intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Terekam di seismogram, erupsi dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 6 menit 12 detik.

(seismogram : grafik getaran gempa bumi yang direkam oleh seismometer)

Warga Diminta Waspada

Masyarakat sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki diminta waspada dan menggunakan alat pelindung mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Diimbau kepada warga sekitar tetap waspada dan mengenakan alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro. 

Warga sekitar Gunung Api Lewotobi Laki-laki mengaku sempat panik saat ada letusan. "Gemuruhnya kuat sekali lebih besar dari sebelum. Sing rumah juga bergetar," ujar Rosalia Ona (37) warga Hokeng Jaya yang berada di lereng Gunung Lewotobi.

Lanjut Rosalia sebelumnya telah terjadi hujan abu di wilayah mereka. Meski demikian aktivitas warga masih normal. Status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini adalah level II waspada.

Tingkat Aktivitas Gunung Api

  • Level I (Normal)

Hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang signifikan. Ancaman bahaya berupa gas beracun di sekitar kawah (pada gunung api tertentu). Gunung di Indonesia yang berstatus Level I (Normal) ada 47.

  • Level II (Waspada)

Hasil pengamatan visual dan instrumental mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi. Peningkatan aktivitas vulkanik bisa diamati secara jelas baik visual maupun kegempaan.

Ancaman letusan melingkupi area Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Ancaman bahaya berada di sekitar kawah. Masyarakat dilarang melakukan kegiatan di dalam area KRB III. Gunung di Indonesia yang berstatus Level II (Waspada) ada 17. Dua di antaranya adalah Anak Krakatau di Lampung dan Bromo di Jawa Timur.

  • Level III (Siaga)

Hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Letusan kemungkinan besar terjadi dan area potensi bahaya letusan berada di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) II. Masyarakat dilarang melakukan kegiatan di dalam area KRB II.

Gunung di Indonesia yang berstatus Level III (Siaga) ada 4, yakni:

  1. Ili Lewotolok - Nusa Tenggara Timur
  2. Merapi - Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
  3. Semeru - Jawa Timur
  4. Sinabung - Sumatera Utara
  • Level IV (Awas)

Hasil pengamatan visual dan instrumental teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Memiliki potensi besar terjadi letusan gunungapi.

Masyarakat yang berada di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) II dan III wajib dievakuasi menjauhi zona KRB II dan III. Tidak ada gunung di Indonesia yang berstatus Level IV (Awas).

(Tribunmanado.co.id/Tribunnews.com/kompas.com)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved