Tribun Manado Travel
Kisah Warung Makan Mie Bakso Legendaris Samino di Tomohon Sulawesi Utara
Vicko Talumewo, putra dari pemilik usaha berbagi cerita tentang perjalanan panjang keluarganya di acara Podcast Mobile Tribun Manado.
Penulis: Petrick Imanuel Sasauw | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Di sudut Kota Tomohon, Sulawesi Utara, yang sejuk, berdiri sebuah warung makan mie bakso legendaris bernama "Samino".
Warung ini bukan sekadar tempat makan, tetapi saksi bisu perjalanan panjang dan penuh lika-liku sejak 1970-an.
Vicko Talumewo, putra dari pemilik usaha tersebut, berbagi cerita tentang perjalanan panjang keluarganya di acara Podcast Mobile Tribun Manado Senin, 27/5/2024.
Vicko mengatakan, nama Samino berasal dari nama ayahnya.
Ayahnya dahulu beralih profesi dari tukang sol sepatu menjadi penjual bakso karena melihat peluang menjanjikan di usaha kuliner.
Awalnya, ayah Vicko berjualan bakso menggunakan gerobak dan berkeliling hampir seluruh penjuru Kota Tomohon.
Perjuangan ini berbuah manis ketika Terminal Beriman Tomohon diresmikan dan sang ayah mendapatkan tempat strategis di depan terminal.
Kemudian dibangunlah Pasar Beriman Tomohon yang berada disamping Terminal.
Mereka mencari tempat dan menemukan lokasi yang strategis dan menetap disana hingga saat ini.
Setiap hari, sejak subuh sekitar pukul 4 pagi, warung bakso Samino sudah buka.
Vicko bercerita bahwa sebelum pukul empat pagi, mereka sudah berada di pasar untuk persiapan.
"Pada waktu subuh, suasana pasar sudah ramai. Para pedagang dan pembeli yang menyempatkan diri makan bakso di warung," ucap dia.
Bahkan, ada pula pelanggan yang datang dalam keadaan mabuk, namun karena sudah menjadi langganan, suasana tetap kondusif.
Seiring berjalannya waktu, bakso mereka mulai dikenal dan menjadi favorit para warga yang datang ke pasar.
Meski begitu perjalanan mereka tak selalu mulus.
Salah satu tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah saat pandemi COVID-19 melanda.
Vicko bercerita, saat itu ada batasan waktu berjualan yang hanya sampai jam 12 siang di pasar.
Itu membuat mereka harus memutar otak agar tetap bisa meraup pendapatan.
“Kami akhirnya membuka warung bakso di rumah setelah selesai berjualan di pasar,” cerita Vicko.
Mereka juga menyediakan jasa antar, di mana pelanggan bisa melakukan pre-order mulai jam 10 pagi dan pesanan diantar pada siang hari.
Vicko mengingat satu pengalaman menarik saat mengantar bakso kepada temannya yang terkena COVID-19.
Meskipun berisiko, ia tetap melakukannya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Bagi Vicko, membuka usaha makanan bukan hanya soal rasa, tetapi juga komitmen untuk menjaga pelanggan melalui kualitas makanan, kebersihan, dan pelayanan.
“Perjalanan pasti ada tujuan. Ketika kita berani memulai, pasti akan ada jalan,” pesan Vicko kepada para calon pengusaha.
Ia menekankan pentingnya keberanian, tekad, dan semangat dalam memulai usaha, serta keyakinan bahwa Tuhan akan membuka jalan dalam setiap langkah yang diambil.
Dengan komitmen kuat untuk mempertahankan kualitas dan pelayanan, Samino tetap menjadi pilihan favorit warga Tomohon hingga kini. (Pet)
Selevel Resto and Cafe Kotamobagu, Tempat Makan Enak dan Instagramable |
![]() |
---|
Objek Wisata Manado Bay Kian Gacor, Ada Kapal Pinisi Hingga Lokasi Intim Dengan Laut |
![]() |
---|
Lihat Gunung Klabat dan Manado Tua, Keindahan yang Tak Pudar dari Jembatan Soekarno |
![]() |
---|
Ngopi dengan Vibes Bibir Pantai di D'Huk Coffe Bolsel, Harga Mulai Rp 10 Ribuan |
![]() |
---|
Fakta Pantai Pangia di Bolsel Sulut: Air Jernih, Bebas Masuk, dan Masih Sepi Pengunjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.