Penanganan Stunting
Gencarkan Sosialisasi di Kalangan Gen Z, Strategi Baru Steven Kandouw Tangani Stunting di Sulut
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw merancang kiat baru untuk menurunkan angka stunting di Sulut.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw merancang kiat baru untuk menurunkan angka stunting di Sulut.
Apa itu ?
"Saya ingin agar sosialisasi penanganan stunting digencarkan di kalangan Gen Z," katanya Selasa (28/5/2024.
Menurut Steven Kandouw, selama ini pengetahuan kalangan Gen Z terhadap stunting sangat kurang.
Padahal merekalah yang paling rentan terhadap stunting.
"Mungkin ini yang harus kita gencarkan ke depan," katanya.
Angka prevalensi stunting provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada 2023 sebesar 21,3 persen.
Ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 20,5 persen.
Hasil ini dipaparkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Tino Tandaju dalam Penilaian Kinerja Tahun 2024 Terhadap Hasil Kerja Delapan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 Provinsi Sulut, Selasa (28/5/2024) di Hotel Sentra Manado, Sulawesi Utara.
Menurut dia, ada delapan daerah di Sulut yang prevalensi stuntingnya alama kenaikan.
"Ada Sitaro, Minsel, Minahasa, Bolmut, Bolmong, Bolsel, Manado dan Sangihe," katanya.
Ia menjelaskan, untuk Bolmong naik 5,8 persen menjadi 24, 8 persen.
Kemudian Manado.
Naik 3,4 persen menjadi 21,8 persen. Lalu Minahasa, naik 6,6 persen menjadi 23,1 persen.
"Kemudian Sitaro, naik 10,5 persen menjadi 24,9 persen, Minsel naik 7,2 persen menjadi 26,4 persen, Bolmut naik 5,9 persen menjadi 27,8 persen, Sangihe naik 0,5 persen menjadi 19 persen dan Bolsel naik 5,1 persen menjadi 33 persen," ujar dia.
Beber dia, empat daerah alami penurunan. Tapi tidak capai target.
"Keempatnya adalah Talaud, Bitung, Kotamobagu dan Boltim," kata dia.
Sementara, ujar dia, dua daerah melampaui target nasional sebesar 14 persen.
"Keduanya adalah Tomohon dan Minahasa Utara," kata dia.
Wagub Sulut Steven Kandouw membeber, sesungguhnya penanganan stunting di Sulut sudah sangat maksimal.
"Saya kira upaya kita sudah komprehensif, holistik, terstruktur dan masif," kata dia.
Ia menanggapi penilaian tim dari pusat secara positif.
Sebut Kandouw, pihaknya perlu meningkatkan usaha untuk menurunkan angka stunting.
"Berarti semangat, upaya dan ikhtiar kita harus ditingkatkan, ini hendaknya jangan menurunkan semangat kita, tapi harus jadi pemicu untuk lebih baik lagi," katanya.
Wagub menuturkan, ada daerah yang penanganan stuntingnya sudah baik.
Ada pula yang masih perlu ditingkatkan.
"Jangan salahkan tim penilai, karena ini masukan yang baik, ibarat adagium manis jangan buru buru ditelan, pahit jangan buru buru ditolak, ini pahit yang bagus," kata dia.
Menurut Wagub, hasil penilaian tersebut harus jadi momentum untuk konsolidasi.
Masih ada celah untuk upaya perbaikan.
"Segera kita konsolidasi, ibu ibu PKK juga musti lebih giat lagi turun ke desa, untuk kepala daerah, sosialisasi jangan hanya satu kali setahun atau per semester tapi harus enam kali, juga harus ada sosialisasi untuk Gen Z," kata dia. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Penurunan Angka Stunting di Minut dan Tomohon Sulawesi Utara Tahun 2023 Lampaui Target Nasional |
![]() |
---|
2023, Delapan Daerah di Sulawesi Utara, Termasuk Manado Alami Peningkatan Stunting |
![]() |
---|
Prevalensi Stunting Sulawesi Utara 2023 Meningkat Jadi 21,3 Persen |
![]() |
---|
Steven Kandouw Hadiri Pelaksanaan Penilaian Percepatan Penurunan Stunting Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Cegah Stunting Alfamart Gelar Posyandu di Berbagai Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.