Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Seleksi Komisioner KPID Sulawesi Utara 2024-2027: Membangun Masa Depan Penyiaran Lokal

Ketua Komisi KPID Sulut periode 2022-2024, dan Dra Roosje Kalangi MSi, Ketua Timsel KPID Sulut Periode 2024-2027, menjelaskan tugas dan tanggung jawab

Dokumentasi Tribun Manado
Reidi Sumual dan Dra Roosje Kalangi MSi, Ketua Timsel KPID Sulut di acara Tribun Podcast di Kantor Tribun Manado, Sulawesi Utara, Rabu (8/5/2024). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengatur dunia penyiaran khususnya di daerah Sulawesi Utara

Reidi Sumual, Ketua Komisi KPID Sulut periode 2022-2024, dan Dra Roosje Kalangi MSi, Ketua Timsel KPID Sulut Periode 2024-2027, menjelaskan tugas dan tanggung jawab KPID dalam memastikan bahwa media penyiaran di Sulawesi Utara beroperasi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber di Tribun Podcast di Studio Kantor Tribun Manado, Kairagi, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu 8/5/2024.

Berikut beberapa kutipan pembahasan dari podcast tersebut:

Bisa Ceritakan Latar belakangnya dan KPID itu Seperti apa ?

Reidi: secara singkat, pekerjaan saya waktu dari tahun 97 itu suka nanya-nanya, ada di radio dan di televisi, dan berakhir pada 2012. Tetap jadi freelance di beberapa media dan berlabuh di komisi penyiaran.

Pintasnya pekerjaan kita diatur dalam undang-undang penyiaran 32 tahun 2022. Banyak yang bertanya-tanya sebenarnya apa sih ini KPID apakah pekerjaannya menghasilkan penyiaran seperi podcast ini, jadi kita itu memantau semua media penyiaran.

Kita mengawasi Lembaga Penyiaran Publik (LPP), Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK) dan Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB) yang mana diawasi itu kontennya atau produknya. Kalau kita itu mengawasi pasca penyiaran (broadcast).

Kami lakukan pengawasan secara manual baik radio maupun siaran tv.

Kami juga memanfaatkan secara optimal untuk mengawasi di daerah.

Apa yang menjadi permasalahan penyiaran di Sulawesi Utara?

Reidi: Tantangan terbesar adalah media sosial. Karena ada konten-konten yang tidak bisa terkontrol lagi, dari hak asusila dan lainnya.

Sebagai contoh pelanggaran itu jika mengambil gambar atau footage ada orang jalan sambil merokok, itu tidak boleh, itu hal-hal kecil dan kami tegur itu, kalau masih lakukan itu akan ada sanksinya.

Apa kriteria utama untuk jadi pertimbangan dari tim seleksi untuk calon anggota KPID?

Roosje : Rekrutmen untuk jadi tim seleksi ada kewenangan dari DPRD yakni ketua Dewan, mereka delegasikan ke komisi 1, sehingga mereka merekrut orang-orang yang cocok untuk jadi tim seleksi dan Puji Tuhan saya salah satunya.

Sesuai dengan surat keputusan, kami ada lima orang, setelah kami ditetapkan dan diparipurnakan kemudian kami bermusyawarah dan akhirnya saya ditunjuk sebagai ketua.

Untuk syarat saya rasa hampir semuanya sama saja, mereka harus punya kemampuan intelektual,moral dan punya integritas.

Yang pasti syarat menjadi anggota komisioner adalah harus warga negara Indonesia, dia tidak boleh penyimpangan sebagai warga Negara yang baik dan harus sarjana kemudian harus saling menghargai satu sama lain, kepedulian dan mengerti tentang penyiaran.

Paling tidak dia harus mengerti tentang penyiaran, wawasan yang luas karena siaran bukan hanya nasional, ada juga dari swasta dan lainnya.

Dia harus tidak punya kepemilikan media apapun, baik tv atau radio. Kami berharap siapa yang terpilih nantinya punya intelektual dan integritas yang tinggi.

Kami berharap banyak yang mendaftar dan tentunya dengan proses seleksi sesuai aturan.

Jadi fungsi pengawasan ada di KPID, kalau ada di Sulawesi Utara berarti itu tugas mereka. Kami sangat mengharapkan banyak yang mendaftar.

Dari kriteria itu semua bagaimana bisa menunjang tiga tahun menjabat sebagai ketua KPID Sulut ?

Reidi : saya sangat setuju dengan kriteria itu semua. Dan kata integritas yang paling menonjol. Karena hasil yang kami keluarkan adalah hasil yang neko-neko, tidak boleh di rubah jadi kita tidak boleh bohong.

Jadi kalau tidak menghasilkan figur integritas, hasilnya juga akan tidak baik, kami berharap banyak yang tertarik untuk mendaftar. Ini bukan figur-figur yang sekedar mencari pekerjaan, tapi ini tentang profesionalisme tentang penyiaran.

Kami minta semua acara tiap bulannya, ketika salah satu stasiun tv lakukan kesalahan, kami langsung hubungi manajernya dan segera diperbaiki.

Tapi jika masih melakukan lagi kami akan lakukan rapat pleno, itu sanksi kedua setelah teguran pertama tadi.

Sanksi paling berat adalah menghapus acara tersebut.

Tapi jika masih melakukan kesalahan, itu bisa cabut ijinnya, tapi itu sangat jarang.

Kami menunjang pemerintah, agar mendorong supaya konten yang disiarkan itu lebih ke lokal, apa yang ada di Sulawesi Utara ini kita mantapkan, supaya validasi dari pemantapan pemantapan pembangunan Sulut terkonfirmasi di lembaga penyiaran, supaya ada manfaatnya.

Timsel apakah harus ada anak daerah?

Roosje : untuk seleksi itu sama semua, tidak ada batasan laki-laki atau perempuan, tapi kemampuan mereka yang pasti dia harus punya kriteria masing-masing dan yang pasti harus bebas narkoba, tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka dan lainnya. Karena dimana-mana publik sudah pintar, sehingga kriteria itu harus dipenuhi bagi mereka.

Ini juga bagaimana kita harus mengisi keberhasilan pemerintah lewat media yang tersedia, lebih baik siaran seperti itu daripada harus menyiarkan sesuatu yang tidak pantas didengar atau ditonton masyarakat.

Apa pengaruh perkembangan media sosial ke penyiaran di Sulawesi Utara?

Reidi : pola menonton sekarang sudah berbeda, tapi yang menjadi tantangan, tidak ada yang mengawasi media sosial bergejolak seperti apa sehingga kami turun ke 15 kabupaten untuk menyampaikan ke sekolah-sekolah untuk bisa menonton atau beranda di media sosial mereka itu konten positif.
Jadi nantinya sudah ada Lembaga Penyiaran Multimedia (LPM)  jadi nantinya media streaming akan diawasi.

Roosje : untuk itu tugas dari tim seleksi itu harus berkualitas, dia punya kemampuan nalar yang panjang. Karena saya juga terbeban dengan perkembangan sekarang.

Memang di sisi lain menguntungkan, tapi kadang tidak pantas apa yang disiarkan di media sosial. Jadi kami mengharapkan yang akan mendaftar punya integritas dan keberanian untuk melaksanakan tugas tersebut.

Harapan ke depan anggota KPID yang akan terpilih atau proses ke depan seperti apa ?

Roosje : untuk pelamar bisa langsung dikirim ke sekretariat DPRD Sulut di Jalan Manado-Bitung atau nanti di media kami juga bisa konfirmasi langsung disana. Saya punya prinsip saya sudah tau para pelamar seperti, kemudian mereka juga harus ada kemauan, karena ada psikologi tes juga.

Reidi : kami berekspektasi sangat tinggi bagi Timsel karena dari mereka akan melahrikan figur-figur komisioner baru yang luar biasa. Ada yang menganggap sebelah mata, tapi ini kita ini dihadapkan pada media sosial jadi saya berharap lebih bagi mereka. (Pet)

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved