Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Erfansyah, Pemuda Aceh yang Aniaya Ibu Kandung hingga Babak Belur, Ngambek Tak Dibelikan Motor

Kini terungkap sosok anak yang tega aniaya ibu kandungnya. Pria tersebut bernama Erfansyah yang saat ini berusia 25 tahun.

Editor: Indry Panigoro
Facebook @Amna Yunda Ari Kenlut)
Erfansyah tega aniaya ibu kandungnya (Facebook @Amna Yunda Ari Kenlut) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Teganya seorang pemuda di Aceh.

Pemuda berusia 25 tahun ini tega menganiaya ibunya.

Akibatnya sang ibu babak belur.

Penganiayaan ini bermula karena si pemuda ngambek tak dibelikan motor.

Alhasil si pemuda melampiaskan kekesalannya pada sang ibu.

Kasus ini pun viral di Aceh.

Pemuda bernama Erfansyah itu pun kini jadi perbincangan.

Diberitakan sebelumnya perkaranya ternyata sepele, Erfansyah ngambek tak dibelikan motor RX King.

Ya, inilah sosok anak kandung di Aceh yang tega aniaya ibu hingga babak belur.

Peristiwa ini terjadi di Desa Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, pada Rabu, (24/4/2024) sekira pukul 12.00 WIB.

Adapun pemicu anak tega menganiaya ibunya lantaran kesal tak dibelikan sepeda motor jenis RX King.

Kini terungkap sosok anak yang tega aniaya ibu kandungnya.

Pria tersebut bernama Erfansyah yang saat ini berusia 25 tahun.

Erfansyah merupakan wiraswasta yang berasal dari Kampung Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.

Pelaku menganiaya ibu kandungnya lantaran kesal tidak dibelikan motor Yamaha RX King.

Bahkan ia menyuruh sang ibu untuk menjual rumah agar bisa membeli motor keinginannya.

Erfansyah tega aniaya ibu kandungnya
Erfansyah tega aniaya ibu kandungnya (Facebook @Amna Yunda Ari Kenlut)

Namun, sang ibu tidak bisa menjual rumah tersebut lantaran tidak ada tempat tinggal lain.

Kesal keinginanya tak diikuti sang ibu, Erfansyah akhirnya menganiaya ibunya berulang kali hingga babak belur.

Akibat kejadian itu, adik kandung korban bersama suaminya membuat laporan ke Polres Aceh Tengah.

Pelaku Diamankan

Setelah menerima laporan, petugas Polsek mendatangi TKP pada pukul 13.50 WIB, mengamankan pelaku, dan membawanya ke Satreskrim Polres Aceh Tengah.

Sementara korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka-luka pada bagian wajah dan saat ini korban sedang di observasi pada RSUD Datu Beru Takengon.

Sementara adik kandung korban bersama suaminya membuat laporan ke Polres Aceh Tengah.

Ternyata, pelaku juga pernah melakukan penganiayaan terhadap adik kandungnya namun diselesaikan secara kekeluargaan.

Kronologi anak di Aceh tega aniaya ibunya
Kronologi anak di Aceh tega aniaya ibunya (Facebook @Amna Yunda Ari Kenlut)

Kronologi Kejadian

Video kejadian pun beredar setelah diungah akun Facebook bernama Amna Yunda Ari Kenlut.

Menurut akun tersebut, kronologi kejadian berawal dari korban yang merupakan ibu kandungnya datang ke rumah pelaku dengan tujuan mengantarkan nasi untuk sang anak.

"Korban yang merupakan ibu kandung pelaku datang ke rumah pelaku dengan tujuan mengantar nasi untuk pelaku," jelasnya.

Namun saat tiba di rumah pelaku yang bernama Efransyah meminta dibelikan sepeda motor Yamaha RX King kepada korban (ibu kandungnya).

Saat itu ibunya mengaku tidak memiliki uang.

"Kemudian pelaku meminta dibelikan sepeda motor Yamaha RX King kepada korban (ibu kandungnya), namun ibunya mengatakan bahwa dia tidak ada uang," terangnya.

Pelaku kemudian menyuruh ibunya untuk menjual rumahnya agar Efransyah bisa membeli motor dan ada modal untuk usaha.

"Bagaimana mau dijual, rumah ini tidak ada suratnya dan kalau dijual kamu mau tinggal dimana," sahut sang ibu.

Ibu babak belur dianiaya anak gegara tak mampu beli motor RX King
Ibu babak belur dianiaya anak gegara tak mampu beli motor RX King (Facebook @Amna Yunda Ari Kenlut)

Emosi mendengar jawaban ibunya, sang anak langsung menganiaya korban hingga berulang kali.

Mendengar suara keributan, bapak tiri korban masuk ke dalam rumah untuk mengamankan korban.

Kemudian, bapak tiri korban mengantar korban ke Polsek Kota Takengon untuk melaporkan kejadian yang dialami korban.

"Saat itu juga pelaku langsung menganiaya korban berulang kali, mendengar suara keributan, bapak tiri korban langsung masuk ke dalam rumah untuk mengamankan korban, kemudian bapak tiri korban mengantar korban ke Polsek Kota Takengon untuk melaporkan kejadian yang dialami korban," jelasnya.

Ngambek Tak Dibelikan Motor, Remaja Ini Nekat Akhiri Hidup, Orang Tua Histeris saat Buka Kamar

Remaja di Lubuklinggau inisial MR (19) nekat mengakhiri hidupnya saat orang tua pergi ke pasar.

Diduga remaja tersebut pilih mengakhiri hidupnya karena ngambek tak dibelikan motor.

MR ditemukan tewas tak wajar di kamar rumahnya di Jalan Kandis, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Minggu (27/11/2022) sekitar pukul 17.30 WIB kemarin

Saat ditemukan MR ini dalam posisi tergantung dan diduga gantung diri.

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi melalui Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara menyampaikan kejadian itu pertama kali oleh kedua orang tuanya yang pulang dari pasar.

"Sekitar pukul 16.00 WIB saksi Sidik dan Tati (kedua orang tua korban) pergi meninggalkan rumah untuk pergi ke pasar," unkap Kasat pada wartawan, Senin (28/11/2022).

Selesai dari pasar, kedua saksi pulang ke rumah sekitar pukul 17.30 WIB.

Saat pulang, keduanya menemukan anaknya MR sudah tergantung di dalam kamar rumahnya.

"Korban gantung diri menggunakan seutas tali tambang warna biru yang di bawahnya terdapat kursi plastik warna cokelat," ujarnya.

Karena kaget kedua saksi yang melihat itu lantas berusaha untuk menyelamatkan nyawa anaknya, namun tidak tertolong lagi.

Kemudian dengan dibantu warga setempat dan Ketua RT jenazah korban diturunkan.

"Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke pihak kepolisian, setelah menerima laporan itu, tim gabungan dari Satreskrim bersama nafis Polres Lubuklinggau dan Polsek Lubuklinggau Utara langsung turun," ungkapnya.

Tiba di lokasi langsung melakukan olah TKP bersama dengan tim medis Rumkit melakukan pemeriksaan luar terhadap kondisi tubuh korban.

Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan atau tanda kekerasan fisik atau penganiayaan.

"Kesimpulan dari tim medis bahwa korban meninggal dunia akibat bunuh diri dengan cara gantung diri," ujarnya.

Saat dijelaskan kedua orang tua korban menerima kejadian itu dan menyatakan secara tertulis untuk tidak dilakukan autopsi/bedah mayat.

Hasil interograsi saksi-saksi di TKP dan keterangan kedua orang tua korban, diduga kuat korban bunuh diri karena tidak tahan dengan himpitan ekonomi keluarga.

"Korban sempat ngambek (kecewa) kepada kedua orang tuanya, karena minta dibelikan sepeda motor, namun orang tuanya tidak mampu untuk membelikannya," pungkasnya.

Artikel diolah dari TribunSumsel.com dan Tribun Sumsel.com

Sumber: Surya

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved