PDIP Tak Anggap Jokowi-Gibran-Bobby, Pengamat: Megawati-Prabowo Punya Hubungan Baik

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - PDIP sudah tidak menganggap lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution sebagai kader.

Muncul pertanyaan benarkah ini semakin memperkuat sinyal PDIP akan mengambil langkah oposisi terhadap pemerintahan yang baru?

Analis Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Khoirul Umam berpandangan PDIP butuh waktu panjang untuk menyebuhkan "luka".

Dalam konteks ini, lanjut Umam, kalau terjadi perubahan, mengingat hubungan baik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, menjadi jembatan antara Megawati dan Jokowi.

Prabowo bisa menjadi aktor untuk resolusi konflik kedua tokoh.

"Kalau saja luka ini belum selesai, bisa saja PDIP memanfaatkan hubungan baik Megawati dan Prabowo, praktis tidak ada masalah. Kalau misalnya itu terjadi, untuk apa? Untuk menggebuk kembali Pak Jokowi," ujarnya saat diwawancarai KompasTV pada Jumat 26 April 2024.

Diketahui hubungan PDIP dan keluarga Jokowi renggang pada Pilpres 2024.

PDIP mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan putra sulung Jokowi, Gibran mendampingi Prabowo.

Pasangan Prabowo-Gibran diusung Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat dan PAN.

Baca juga: Pengamat Harap Prabowo-Gibran Hormati 68 Juta Pendukung Anies dan Ganjar

Pada berbagai kesempatan, Jokowi merestui Gibran mendampingi Prabowo untuk kontestasi 5 tahunan.

Hubungan panas PDIP-Jokowi berlanjut. PDIP membawa dugaan cawe-cawe Jokowi ke Mahkamah Konstitusi, meski MK memutuskan tidak terbukti.

Perlu diketahui Jokowi diusung PDIP sejak maju Wali Kota Solo, Gubernur Daerah Khusus Jakarta (dulunya DKI) dan Presiden RI dua periode.

Begitu juga, putra dan menantunya. Gibran diusung PDIP maju Pilkada Solo dan Bobby maju Pilkada Medan. (Tribun)