Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Hal Unik di Semarak Ketupat Pasar Tua Bitung Sulut: Tak Boleh Konsumsi Miras hingga Helm Dibawa

Panitia pelaksana Semarak Ketupat bekerja sama dengan pemuda setempat mengimbau pengendara motor untuk tidak meninggalkan helm di tempat parkir.

Tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere
Suasana Semarak Ketupat di Kompleks Pasar Tua, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (24/4/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ada yang menarik dari Semarak Ketupat Halal Bi Halal 2024 di Kompleks Pasar Tua Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (24/4/2024).

Panitia pelaksana Semarak Ketupat bekerja sama dengan pemuda setempat mengimbau pengendara motor untuk tidak meninggalkan helm di tempat parkir.

"Kakak-kakak, helmnya dibawa. Janga  taruh di motor yang terparkir," kata seorang pemuda yang mengatur parkiran motor di Kompleks Pasar Tua.

Menurut tokoh pemuda setempat, Andris Lihawa, helm harus dibawa karena alasan keamanan.

"Ya untuk mengatisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, sehingga kami menyarankan untuk tidak meninggalkan helm di motor dan dibawa oleh pemilik," kata Andris Lihawa.

Selain itu, warga sekitar juga mengimbau agar tidak ada yang mengonsumsi minuman keras (miras) saat bersilaturahmi.

Imbauan itu karena faktor keamanan dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pemuda Remaja Masjid At Taqwa Pasar Tua sebagai panitia ingin Semarak Ketupat yang dihadiri banyak warga bisa berlangsung dengan baik.

Semarak Ketupat kali ini menggaungkan slogan Datang lapar, pulang kenyang. Ngoni aman torang jaga"

"Jadi yang datang bersilaturahmi di Semarak Ketupat bisa saja tidak ada kenalan atau sanak keluarga disini. Jadi di rumah manapun mereka datangi pasti akan dijamu dengan makanan sampai kenyang," tandasnya.

Baca juga: Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw Jagokan Indonesia Atasi Korea Selatan: Menang 1-0

Baca juga: Praktis, Begini Cara Mudah Pantau Transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo

Suasana Semarak Ketupat sangat kental terasa ketika kita masuk Kompleks Pasar Tua.

Hiasan warna-warni bergelantungan di setiap sudah gang.

Beberapa rumah memasang tenda untuk tamu, ada juga tenda besar di depan rumah warga, hingga dentuman musik terdengar di setiap penjuru gang Pasar Tua.

Ternyata, sebagian besar warga yang melaksanakan Semarak Ketupat ini merupakan korban kebakaran dahsyat Pasar Tua pada Rabu (23/6/2021) silam.

Ratusan rumah terdampak dan kena kobaran si jago merah, hingga membuat banyak warga mengungsi ke Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Bitung.

Foto christian tribun manado. Ketupat - Suasana semarak ketupat di kompleks Pasar Tua
Suasana Semarak Ketupat di Kompleks Pasar Tua, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (24/4/2024).

Satu di antara warga yang melaksanakan Semarak Ketupat adalah Usman.

Rumahnya berada di depan Masjid At Taqwa.

Ia menyambut kerabat hingga Camat Maesa, Welmi Kalangit, dan rombongan.

Di dalam rumah telah tersedia menu khas yaitu ketupat, nasi bungkus, coto makassar, ikan bakar, abon cakalang, minuman dingin, dan lainnya.

Baca juga: Cara Mengubah Insecure Menjadi Bersyukur, Ikuti 3 Langkah Ini

Baca juga: Kejari Lelang Mobil Jeep Rubicon Mario Dandy, Hasil Penjualannya Akan Diberikan ke David Ozora

"Semarak Ketupat sudah tradisi dilakukan usai hari raya Lebaran oleh warga Pasar Tua. Bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi," kata Usman.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved