Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Nadya Andini Gadis Tunarungu Peraih Cum Laude di ITS Surabaya, IPK Dekati Sempurna

Perjuangan gadis tunarungu asal Pamekasan untuk lulus dengan predikat cumlaude dari ITS Surabaya memang tak main-main.

Editor: Alpen Martinus
Ilustrasi
Ilustrasi sarjana 

Nadya mengaku, alat bantu dengar yang ia pakai pun kurang mampu membantu telinganya menangkap suara secara sempurna.

Karena itu, ia selalu duduk di bangku paling depan untuk merekam penjelasan dosen dengan ponselnya.

“Di rumah, saya minta bantuan mama untuk mendengarkan rekaman tadi dan menjelaskannya ulang,” tuturnya, dilansir dari rilis ITS.

Nadya sempat kesulitan beradaptasi. Karena ia belajar di lingkungan dengan mayoritas orang berkondisi normal.

Gadis berkacamata tersebut tak jarang merasa kewalahan ketika berkomunikasi dengan teman-temannya.

"Teman-teman terkadang susah menangkap kalimat saya karena pelafalan yang kurang jelas, saya pun lumayan sulit untuk mendengar hal yang mereka sampaikan," ungkap Nadya bercerita.

Kendati demikian, tantangan tersebut tidak menyurutkan ambisinya untuk terus menimba ilmu.

Nadya berusaha untuk terus belajar dan berproses menjadi mahasiswa yang kompeten meski dengan segala keterbatasan.

"Karena kurang bisa memahami materi di kelas, saya memaksimalkan pemahaman dengan menambah sesi belajar mandiri di rumah setiap hari," ujarnya.

Ambisi dan semangat dalam diri Nadya rupanya berhasil membawanya berkembang menjadi sosok yang lebih percaya diri.

Gadis kelahiran Pamekasan pada 2001 lalu ini juga banyak mencoba hal baru di luar akademik, salah satunya yakni mengikuti perlombaan.

Ia pernah berpartisipasi dalam Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) Karya Tulis Ilmiah sebanyak dua kali dengan membawa rancangan aplikasi tunarungu.

Selain aktif dalam kegiatan nonakademik, Nadya juga giat mengikuti program magang yang diselenggarakan di dalam maupun di luar kampus.

Program yang diikutinya antara lain adalah Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) 2021 – Short Course Pemetaan Sosial, proyek independen antara Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS dengan Intako, serta magang mandiri di PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.

Tentu saja, di balik semua kegiatan yang ia ikuti terselip doa dan dukungan dari orang-orang terdekat.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved