Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Ruang Meletus

Erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara, Donny Robot Pasarah Anaknya Tidak Bisa Balik Kuliah di Jakarta

Donny ingin mengantarkan anaknya kuliah di Jakarta, tetapi tidak bisa kerena belum ada penerbangan

Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado/Ferdi Guhuhuku
Erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara, Donny Robot Keluhkan Anaknya tidak Bisa Balik ke Jakarta untuk Kuliah 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Penutupan sementara Bandara Sam Ratulangi (Samrat) Manado akibat erupsi Gunung Ruang di Tagulandang, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, memasuki hari ketiga, Sabtu (20/4/2024). 

Akibat penutupan ini, puluhan penerbangan yang sudah dijadwalkan terpaksa batal. 

Hal ini membuat sejumlah penumpang di Bandara Sam Ratulangi mengeluh.

Baca juga: 4 Hari Pascaerupsi Gunung Ruang, Tagulandang Bak Kota Mati, Warga Takut Letusan Susulan

Pasalnya, mereka tidak bisa pergi ke luar kota Manado untuk sementara waktu.

Misalnya Donny Robot salah satu warga Minahasa Utara.

Donny ingin mengantarkan anaknya kuliah di Jakarta, tetapi tidak bisa kerena belum ada penerbangan.

Sesampai di Bandara Samrat, terpancar dari raut wajah dini Donny penuh kekecewaan.

Sambil ia bertanya kepada para penumpang yang lain yang juga mengalami masalah yang sama.

"Rencana hari ini berangkat cuma tiba-tiba dapat informasi dari maskapai kalau keberangkatan ditunda," tutur Donny.

Kata Donny anaknya harus masuk kuliah pada hari Senin sehingga hari ini juga harus balik ke Jakarta.

Karena anaknya, punya cita-cita yang harus dikejar sehingga prinsipnya tidak boleh ketinggalan kelas.

"Tetapi bagaimana lagi kita tidak bisa berbuat apa-apa karena maskapainya tidak bisa keluar sampai besok. Jadi keberangkatan anak saya harus ditunda jadi kami harus kembali ke Minut untuk datang besok pagi lagi," tandasnya.

Sebagai orang tua yang mendukung cita-cita anak, Donny hanya bisa berdoa malam ini agar gunung ruang tidak lagi erupsi supaya maskapai bisa kembali membuka rute penerbangan.

"Sebagai orang tua mendukung selalu cita-cita anak-anak, cuma kita juga tidak bisa melawan kehendak Tuhan yang Maha Kuasa jadi kami pasrah.

Karena ini juga untuk kebaikan bersama, sesulit-sulit masalah yang saya hadapi ini, lebih sulit saudara -saudari kita yang ada di Sitaro jadi mari kita juga sama berdoa agar musibah ini secepatnya berlalu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved