Pertemuan Prabowo-Megawati saat Idul Fitri: Sudah Terjadwal, Ada yang Mengganjal?
Elite Partai Gerindra tidak menutup kemungkinan pertemuan Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Elite Partai Gerindra tidak menutup kemungkinan pertemuan ketua umumnya, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan terjadi dalam suasana Lebaran kali ini.
Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah kemungkinan berlangsung pada Rabu 10 April 2024.
Hal itu berarti lebih cepat dari yang sempat disampaikan oleh elite PDI-P, yakni setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024, 22 April.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon saat dihubungi dari Jakarta, Senin (8/4/2024), mengatakan, Prabowo selalu menjaga hubungan baik dengan berbagai tokoh politik.
Setelah Pemilu 2024 usai dan hasilnya diumumkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membangun rekonsiliasi dengan para lawan politik, tidak terkecuali dengan Megawati.
Momen yang ditunggu dalam panggung politik nasional adalah komunikasi dan pertemuan Megawati dan Prabowo.
Relasi keduanya saat ini terbilang unik. Mereka pernah menjadi peserta pemilihan presiden 2009. Saat itu Megawati menjadi calon presiden, sedangkan Prabowo menjadi calon wakil presiden.
Kesepakatan keduanya maju menjadi pasangan Capres-Cawapres pada 2009 silam seolah memperlihatkan rekonsiliasi antara Megawati yang melambangkan kekuatan politik trah Soekarno, dengan Prabowo yang lekat dengan citra Orde Baru dan pernah menjadi anggota keluarga mendiang Presiden Soeharto.
Sedangkan pada pada pemilihan presiden 2014 dan 2019, Prabowo dan Megawati dalam posisi berseberangan. Dalam 2 kontestasi Pilpres itu, Megawati dan PDI-P mengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bersaing dengan Prabowo.
Kemudian pada Pilpres 2024, Megawati dan Prabowo juga dalam posisi saling bersaing. Sebab PDI-P mengusung Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sedangkan Prabowo maju menjadi Capres dengan menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.
Di sisi lain, Gibran merupakan anak sulung Presiden Jokowi. Dia juga bisa menang dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo pada 2020 dengan dukungan politik dari PDI-P. Di sisi lain, relasi antara Megawati dan Prabowo sampai saat ini tidak terlampau bergejolak.
Akan tetapi, dinamika politik pasca Pilpres dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024 membuat komunikasi keduanya tetap dinantikan. Apalagi saat ini kubu Ganjar-Mahfud menjadi salah satu kubu yang mengajukan gugatan hasil Pilpres ke MK.
Komunikasi dan sikap PDI-P ke depan dalam lansekap politik nasional patut ditunggu karena selama ini mereka memposisikan diri berseberangan dengan kubu Prabowo-Gibran. Lontaran kekecewaan itu bahkan disampaikan oleh para petinggi DPP PDI-P sejak sebelum memasuki sampai masa kampanye Pilpres.
Selain itu, jika Megawati dan Prabowo bertemu maka yang patut diperhatikan adalah sikap politik PDI-P terhadap pemerintahan mendatang. Apakah mereka akan berada di luar atau justru bergabung dengan pemerintahan.
Menurut Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, Megawati menugaskan anaknya yang juga Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo yang juga calon presiden pemenang Pilpres 2024.
"Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan report," kata Said saat dihubungi, Senin (8/4/2024).
"Hasil report itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjutnya. Akan tetapi, Said tak memerinci kapan pertemuan Puan dan Prabowo dilaksanakan.
Said mengungkapkan, pada dasarnya antara Megawati dan Prabowo tidak memiliki persoalan secara pribadi. Begitu pula, secara ideologis, PDI-P dan Partai Gerindra juga dinilai tidak memiliki persoalan.
"Secara politik, tidak pernah ada sentuhan apapun dengan Gerindra, dan bahkan 10 tahun terakhir PDI Perjuangan dan Gerindra sebagai partner yang baik di DPR," tegas Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini.
Sudah Terjadwal
Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Immanuel Ebenezer mengatakan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo sudah terjadwal. Namun, ia masih belum bisa menjelaskan ihwal waktu pastinya.
"Soal pertemuan Bu Mega sepertinya ada. Soal ini (waktu pastinya) aku belum dapat info kapannya. Tapi pertemuan itu sudah terjadwal dan sudah di atas mejanya Prabowo," kata pria yang karib disapa Noel itu kepada Kompas.TV, Selasa (9/4/2024).
Ia menyebut, pertemuan tersebut masih terganjal lantaran Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto tak ingin kedua tokoh bangsa itu bertemu.
"Yang galau itu hanya Hasto dan kawan-kawannya. Dan Hasto akan berusaha agar pertemuan Bu Mega dan Prabowo jangan sampai terealisasi. Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu," katanya.
Menurut dia, bila nanti pertemuan itu terealisasi, Prabowo bersama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka akan mengajak PDIP untuk masuk ke dalam pemerintahan.
"Bisa saja itu terjadi (mengajak PDIP ke koalisi). Karena biar bagaimanapun, PDIP partai besar. Dan akan diajak (gabung pemerintah) untuk kerja-kerja besar buat bangsa ini," katanya.
Sebelumnya, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai pertemuan Prabowo dengan Megawati sangat terbuka.
Menurutnya tidak ada permasalahan yang membuat pertemuan kedua tokoh partai politik itu terganjal. Sebab keduanya sudah memiliki hubungan yang baik jauh sebelum Pilpres 2024. Bahkan masyarakat mengetahui Prabowo sempat dipilih sebagai pendamping Megawati di Pilpres 2009.
Ujang memprediksi pertemuan Prabowo dengan Megawati akan terwujud setelah MK memutus perkara sengketa Pilpres 2024. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.