Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minahasa Sulawesi Utara

Pj Bupati Minahasa Jemmy Kumendong Apresiasi Penggunaan Bahasa Daerah di HUT ke-77 Desa Ampreng

Jemmy mengucapkan selamat kepada Desa Ampeng yang berulang tahun ke-77. Dirinya mengapresiasi sambutan yang dibawakan Masri.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Mejer Lumantow
Sabtu (6/4/2024, Desa Ampreng, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, merayakan ulang tahun ke-77. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINAHASA - Sabtu (6/4/2024), Desa Ampreng, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa, Sulawesi Utara, merayakan hari ulang tahun ke-77.

Acara perayaan diawali dengan laporan singkat dari ketua panitia, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat Desa Ampreng oleh Hukum Tua Desa Ampreng, Masri Aruperes.

Menariknya, sejarah Desa Ampreng dibacakan dengan bahasa Tontemboan dan selanjutnya mengunakan bahasa Indonesia.

Penjabat (Pj) Bupati Minahasa, Jemmy Kumendong, bersama Ketua TP PKK Minahasa, Djeneke Onibala, turut menghadiri acara tersebut. 

Jemmy mengucapkan selamat kepada Desa Ampeng yang berulang tahun ke-77.

Dirinya mengapresiasi sambutan yang dibawakan Masri dengan mengunakan dialek daerah Tonteboan.

"Hari ulang tahun yang ke-77 tentu ini adalah sebuah syukur bisa membilang usia yang ke-77 bagi Desa Ampreng. Oleh karena itu atas nama Pemerintah Kabupaten Minahasa saya menyampaikan banyak selamat kepada Desa Ampeng dalam usianya yang ke-77," ungkap Jemmy.

Ia mengaku kagum dengan Hukum Tua Desa Ampreng yang membacakan sejarah Desa dalam bahasa Tontemboan.

"Tadi saya agak terkesan dengan ibu kumtua karena membawakan laporan dalam bahasa Tontemboan. Sebenarnya ini adalah salah satu bagian dari program saya untuk ke melestarikan budaya Minahasa," tambahnya.

Ternyata, penutur bahasa daerah yang ada di Minahasa ini sudah tidak lebih dari 50 persen. 

Baca juga: Fun Walk Perayaan 100 Tahun Persatuan Olahraga Maesa Digelar Minggu 21 April 2024, Mari Ramaikan

Baca juga: Keluarga Besar Polres Minsel Sulawesi Utara Gelar Ibadah Perayaan Paskah 2024

"Ini tentu perlu terus dilestarikan. Mungkin 30, 40, sampai 50 tahun ke depan kurang sedikit sekali berbahasa daerah, mungkin kurang 10 persen. Makanya bahasa daerah perlu dilestarikan," tutur Jemmy.

Ia mengajak masyarakat Minahasa agar tidak malu berbahasa daerah.

Pemerintah memang perlu melestarikan pengunaan bahasa daerah ini.

"Sangat penting pelestarian bahasa daerah di mulai dari pendidikan di sekolah, tapi sangat susah untuk dimasukkan di dalam mulok. Tapi alternatifnya bisa digunakan dalam peribadatan di gereja-gereja," pungkasnya.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved