Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

PDIP

Jokowi Tertawa Tanggapi Tudingan Minta Jabatan Ketum PDIP yang Dikatakan Hasto Kristiyanto

Presiden Jokowi tertawa ketika diminta tanggapan soal tudingan utus menteri untuk minta jabatan Ketum PDIP seperti yang dikatakan Hasto Kristiyanto.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.com/Dian Erika
Jokowi tertawa saat menanggapi tudingan 'Minta Jabatan Ketum PDIP' seperti yang dikatakan Hasto Kristiyanto. Dua orang menteri, yakni Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga ikut tertawa. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak tertawa ketika dimintai tanggapan soal tudingan minta jabatan Ketua Umum (Keyum) PDIP dari Megawati Soekarnoputri.

Jokowi tampak tertawa ketika menjawab pertanyaan wartawan soal isu pengambilan alih jabatan Ketum PDIP. Tak hanya itu, jabatan Ketum Partai Golkar juga ikut disorot.

Momen itu terjadi saat Presiden melakukan sesi tanya jawab dengan wartawan usai melepas pengiriman bantuan untuk warga Palestina dan Sudan dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2024).

Awalnya wartawan menanyakan soal pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut Jokowi pernah mengutus seorang menteri untuk merebut kursi ketua umum.

"Pak Mas Hasto bilang Bapak pernah mengirim menteri untuk merebut kursi Ketum PDIP, beberapa bulan lalu Pak ," tanya wartawan.

Mendengar pertanyaan itu, Presiden membalas dengan pertanyaan. "Bukan (mau merebut kursi Ketum) Golkar," kata Jokowi.

Awak media kemudian kembali menegaskan bahwa berdasarkan informasi terbaru yang disampaikan Hasto Kristiyanto, Jokowi ingin merebut kursi Ketua Umum PDI-P.

Ketika mendengar penegasan pertanyaan, Kepala Negara spontan tertawa.

Dua orang menteri, yakni Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang berada di sebelah kiri Presiden Jokowi juga langsung tertawa.

Jokowi tertawa saat menanggapi tudingan 'Minta Jabatan Ketum PDIP' seperti yang dikatakan Hasto Kristiyanto. Dua orang menteri, yakni Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga ikut tertawa.
Jokowi tertawa saat menanggapi tudingan 'Minta Jabatan Ketum PDIP' seperti yang dikatakan Hasto Kristiyanto. Dua orang menteri, yakni Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga ikut tertawa. (KOMPAS.com/Dian Erika)

Menlu Retno langsung berbisik-bisik kepada Menko Muhadjir. Menko Muhadjir menanggapi dengan tertawa tampak geleng-geleng kepala kecil mendengar pertanyaan wartawan.

Presiden Jokowi lantas menyampaikan jawabannya.

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua (kursi ketua umum parpol) mau direbut semuanya? Jangan, jangan seperti itu," jelasnya.

Saat wartawan meminta penegasan apakah kabar upaya pengambilalihan itu tidak benar, Presiden kembali menyatakan agar jangan ada anggapan seperti itu.

"Jangan seperti itu," tegasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PD-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sempat berupaya ingin mengambilalih kursi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Hal itu terungkap saat dirinya menjadi narasumber dalam diskusi bedah buku berjudul "NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Peristiwa tersebut, menurut Hasto, dilakukan Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

"Rencana pengambilalihan Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri power full," kata Hasto.

Hasto mengatakan dalam kabinet Jokowi, ada menteri power full dan menteri superpower full.

Namun, yang mendapat tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDIP ialah menteri power full.

"Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi.

Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi.

Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan," kata Hasto.

Menurut Hasto, upaya-upaya yang dilakukan Jokowi perlu diwaspadai semua pihak, tidak hanya PDIP.

Upaya itu dinilai juga untuk mempertahankan kekuasaan yang saat ini dimilikinya. (Sumber: Kompas.com)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved