Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadan 2024

Inilah Naskah Singkat Khutbah Jumat Ketiga Puasa Ramadan, Tema Hal Penting Apa yang Harus Dilakukan

Beberapa syarat berlaku dalam pelaksanaan salat Jumat, di antaranya adalah melangsungkan Khutbah sebagai rukun dalam salat Jumat.

|
Editor: Indry Panigoro
Tribun-timur.com
ilustrasi sholat jumat 

Maknanya: "Wahai Abu Dzarr, sungguh jika engkau pergi lalu belajar satu ayat Al-Qur'an itu lebih baik bagimu daripada shalat sunnah seratus rakaat, dan jika engkau pergi lalu belajar satu bab ilmu agama maka itu lebih baik bagimu daripada shalat sunnah seribu rakaat" (HR Ibnu Majah) Ketiga, ketika kita berangkat bekerja, maka jangan lupa berniat yang baik agar kita senantiasa mendapatkan pahala ketika bekerja dan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu demi waktu yang kita lalui dalam bekerja tanpa pahala. Kita bertakwa kepada Allah dalam menunaikan pekerjaan kita. Kita jaga lisan kita dari kata-kata dusta dan menipu. Kita terapkan hadits yang disabdakan Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:

اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا صَامَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِن امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَـمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ" (رواه مالك في الموطأ)

Maknanya: "Puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah berkata buruk dan melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh, jika ada orang yang mengajak bertengkar atau mencacinya (janganlah melayaninya dan) hendaklah ia mengatakan: Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa" (HR Malik dalam al-Muwaththa')

Keempat, ketika adzan 'Ashar berkumandang, kita upayakan untuk mengajak orang lain bersama kita ke majelis ilmu, majelis yang penuh kebaikan dan keberkahan, agar bertambah dan semakin besar pahala yang kita peroleh. Kita ajak anak kita, teman kita dan tetangga kita untuk melaksanakan shalat 'Ashar berjamaah di masjid. Lalu kita simak kajian keagamaan yang disampaikan oleh para guru yang terpercaya, agar kita tahu bagaimana cara yang benar dalam menaati Allah dan mencari bekal dari dunia yang fana ini untuk akhirat yang kekal.

Kelima, setelah kajian selesai, kita pulang kembali ke rumah dan kita ajarkan apa yang kita pelajari kepada segenap anggota keluarga kita. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

بَلِّغُوْا عَنِّيْ وَلَوْ ءَايَةً (رواه البخاريّ وغيره)

Maknanya: "Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat" (HR al-Bukhari dan lainnya)

Keenam, jika istri dan keluarga membutuhkan bantuan kita, maka bergegaslah membantu. Jadilah penolong bagi mereka, selalu hadapi mereka dengan senyum gembira serta perkataan yang baik. Dan ringankanlah keletihan mereka dengan perkataan yang indah. Ingatlah selalu sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

خِيَارُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ (رواه ابن حبان وغيره)

Maknanya: "Orang-orang pilihan di antara kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian kepada istri-istrinya" (HR Ibnu Hibban dan lainnya)

Ketujuh, betapa besar pahala yang kita raih jika kita memberikan sebagian makanan dan minuman kepada tetangga kita yang fakir dan membutuhkan. Kita memuliakannya karena Allah. Kita beri makanan atau minuman untuk orang yang akan berbuka sehingga kita memperoleh pahala yang dijanjikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا (رواه الترمذي)

Maknanya: "Barang siapa memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa maka ia memperoleh pahala yang menyerupai pahalanya, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut" (HR at Tirmidzi) Artinya, kita memperoleh pahala yang menyerupai pahala orang yang berpuasa tersebut.

Bukan pahala yang sama persis dengan pahalanya dari semua segi, karena orang yang berpuasa Ramadhan tengah melakukan puasa wajib dan kita yang memberinya makan berbuka tengah melakukan perkara sunnah. Perkara sunnah tentu tidak akan menyamai perkara yang wajib. Kedelapan, menyegerakan berbuka setelah betul-betul yakin bahwa waktu Maghrib telah masuk. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِـخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الفِطْرَ (رواه البخاري ومسلم)

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved