Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilkada DKI Jakarta

Terungkap dari Pengakuan Teman Lama Ahok, Alasan BTP Pilih Mundur dari Komisaris Pertamina

Sempat menyerang kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), alasan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur sebagai Komisaris Pertamina

Editor: Glendi Manengal
Instagram @basukibtp/Tribunnews
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Ahok memiliki tujuan politik lain bukan sekadar ingin terjun ke dalam kontestasi Pileg.

Padahal, Ahok yang memiliki banyak energi politik seharusnya bisa saja maju menjadi calon legislatif bila memutuskan mundur dari Pertamina jauh sebelum Pemilu.

Keputusan Ahok untuk mundur di akhir Pemilu pun menjadi tanda tanya bagi Sanusi.

Menurut Sanusi, Ahok memiliki keinginan terselubung ingin masuk kembali ke gelanggang Pilkada Jakarta melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Ia berharap mendapatkan restu dari sang ibu Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri.

Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 itu ingin kembali mencoba mendapatkan tiket dari si Merah (sebutan PDIP) demi maju Pilkada DKI.

"Dari Merah (PDIP) untuk masuk lagi di gelanggang Pilkada DKI, makanya di ujung dia (mundurnya). Kalau dia mau politik beneran, ini analisa saya nih, bisa jadi salah, tapi kan harusnya dia mundur dari Pertamina itu jauh sebelum Pileg sehingga dia bisa maju jadi legislatif, mungkin bisa jadi dia masih mampu," kata Sanusi dalam wawancaranya bersama Total Politik di Youtube yang diunggah pada Minggu (24/3/2024).

Keputusan Ahok sendiri

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyebut Ahok sendiri yang memutuskan mundur dari jabatan komisaris utama PT Pertamina (Persero).

Mundurnya Ahok bukan atas permintaan dari Megawati Soekarnoputri.

"Enggak (ada komunikasi), itu keputusan Pak Ahok sendiri melihat suasana situasi yang akhir akhir ini kok semakin tidak kondusif," kata Puan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2/2024) seperti dilansir Kompas.com.

Sementara itu, Ahok sendiri mengaku mundur lantaran ingin fokus mengampanyekan Ganjar-Mahfud di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia memilih mundur agar tidak ada kebingungan di masyarakat terkait arah politik dirinya.

"Karena tanggung jawab untuk tidak menggunakan fasilitas negara, tanggung jawab untuk mengedepankan totalitas sebagai pemimpin dari rakyat dan kemudian diikuti pergerakan dari perguruan tinggi yang mendorong agar demokrasi dari kedaulatan rakyat ini bisa diselamatkan," kata Ahok.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

(Sumber TribunBogor/TribunJakarta)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved