Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilgub Sulut 2024

Dua Jenderal Purnawirawan TNI-Polri Kans Maju Pilgub Sulut 2024, Eks Pangdam dan Wasek NCB-Interpol

Mantan Jenderal TNI dan Polri yang memungkinkan digadang maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Letjen TNI Alfret Tuejeh hingga Irjen Pol Benny Mamoto

|
Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/Foto Istimewa
Dua jenderal purnawirawan TNI dan Polri kandidat bursa Cagub di Pilgub Sulut 2024. Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh dan Irjen (Purn) Benny Mamoto. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bursa calon gubernur (cagub) Sulawesi Utara (Sulut) untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 sudah mulai diperbincangkan.

Mulai dari Politisi top Sulut hingga Mantan Jenderal TNI dan Polri yang memungkinkan digadang maju Pilgub 2024.

Sorotan beberapa waktu belakangan ini tertuju pada sosok Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh.

Jenderal Tuejeh kini menjadi perbincangan masyarakat Sulawesi Utara.

Mantan Pangdam XIII/Merdeka ini dikabarkan akan maju di Pilgub 2024.

Isu tersebut berkembang setelah baliho Denny Djoike Tuejeh terpasang di beberapa titik jalan di Kota Manado.

Memang dalam baliho itu tidak dituliskan Denny Djoike Tuejeh akan maju Pilgub Sulawesi Utara.

Namun, baliho tersebut seakan memberi signal, Putra Desa Tataaran Kabupaten Minahasa akan ikut bertarung.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh
Letnan Jenderal TNI (Purn) Alfret Denny Djoike Tuejeh. (HO)

Di sisi lain, nama Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto juga patut disoroti.

Peluang Jenderal Benny untuk berkontestasi di Pilgub 2024 masih memungkinkan.

Hal itu karena Jenderal Benny sejatinya pernah maju Pilgub Sulut tahun 2015.

Jenderal Benny diusung Partai Golkar sebagai cagub dan dipasangkan dengan bersama David Bobihoe.

Akan tetapi Benny dan David kalah dari paslon Olly Dondokambey dan Steven Kandouw.

Sebelumnya, Benny Mamoto pernah menyoroti Pilgub 2024.

Kepada TribunManado.co.id, Jenderal Benny memberi sinyal tidak lagi tampil dalam perhelatan tersebut. 

"Berdasarkan pengalaman selama ini, kesimpulan saya bahwa saya merasa tidak cocok di dunia politik praktis," kata dia kepada Tribun Manado via ponsel Selasa (20/4/2021) lalu.

Namun Benny bertekad akan memberikan dirinya bagi Sulut. Baginya ladang pengabdian bukan hanya di politik.

"Saya memilih ikut peduli membantu masyarakat dan membangun daerah tidak melalui jalur politik. Saya bersyukur Tuhan memberi posisi sesuai kompetensi dan keahlian saya di Kompolnas. Saya bisa berbuat banyak untuk masyarakat, bangsa dan negara di tingkat nasional," ujar Benny.

Pada satu kesempatan juga, Jenderal Benny sempat menyuarakan harapannya dalam perhelatan Pilgub.

Kala itu dalam gelaran Pilgub Sulut 2015, Jenderal Benny menjelaskan pandangan sendiri terkait pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara demokrasi.

"Istilah saya jangan menjual 'hak kesulungan' kita dengan harga yang murah," kata Jenderal Benny usai debat terakhir calon gubernur pada 2015 lalu.

Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto.
Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. (TRIBUN MANADO/ARTHUR ROMPIS)

Dikatakan eks personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ini, politik uang tidak sejalan dan bertentangan revolusi mental yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

"Kami sebatas bisa berdiskusi menjelaskan kepada masyarakat. Contohnya anda dibeli suaranya Rp 200 ribu setelah itu anda tidak bisa menuntut, kalau saya tidak pakai uang silahkan tuntut saya, kita terbuka. Bayangkan dengan Rp 200 ribu harga diri kita dimana, masa dihargai segitu," jelasnya.

Sosok Denny Djoike Tuejeh

Letjen TNI Denny Djoike Tuejeh lahir tanggal 5 Desember 1965 di Desa Tataran Kabupaten Minahasa.

Dia adalah seorang Purnawirawan TNI-AD yang terakhir menjabat Inspektur Jenderal TNI Angkatan Darat.

Denny, lulusan Akmil 1988 ini dari kecabangan Artileri Medan.

Pendidikan Militer:

- Akmil (1988)

- Sesarcab Artileri

- Dik PARA

- Suslapa I

- Suslapa II

- Seskoad

- Susdanyon

- Susdandim

- Sesko TNI

- Lemhannas RI

Riwayat Jabatan:

- Danyon Armed 12/Angicipi Yudha

- Danmenarmed 2/Putra Yudha (2010–2011)

- Danrem 121/Alambhana Wanawai (2014–2016)

- Pamen Denma Mabesad (2016–2017)

- Kadispenad (2017–2018)

- Kasdam XII/Tanjungpura[3] (2018–2020)

- Pa Sahli Bid. SDM dan Teknologi Kemenko Polhukam[4](2020–2021)

- Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Wassus dan LH (2021)

- Wadanpusterad[5] (2021)

- Pangdam XIII/Merdeka[6] (2021–2023)

- Irjenad (2023)

Sosok Benny Mamoto

Pemilik nama lengkap Benny Josua Mamoto ini lahir di Manado, Sulawesi Utara, pada 7 Juni 1957.

Irjen (Purn) Benny Mamoto menganut agama Kristen.

Pendidikan:

Benny Mamoto merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) atau dulu masih Pendidikan AKABRI Kepolisian tahun 1977.

Benny juga mengenyam pendidikan S-1 di Fakultas Hukum Unversitas Krisnadwipayana (1992).

Setelah lulus, ia melanjutkan studi S-2 Kajian Ilmu Kepolisian Umiversitas Indonesia (2002).

Tak berhenti di situ, setelah lulus S-2, jenderal bintang 2 ini menempuh pendidikan S-3 Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia.

Nama lengkap Benny jika dengan gelarnya yaitu Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Benny Josua Mamoto, S.H., M.Si.

Karier:

Masa dinas Benny Mamoto di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu dari tahun 1977 dan pensiun pada tahun 2013.

Selama kariernya, dia pernah menjadi penyidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dan juga terlibat dalam operasi penggerebakan dan penyidikan terduga teroris di tanah air.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Unit I/Keamanan negara-Separatis, Dit I Bareskrim Polri (2001), Wakil Direktur II/Ekonomi & Khusus Bareskrim Polri (2006), dan Wakil Sekretaris (Wasek) NCB Interpol Indonesia (2007- 2009).

Pada 2009, Benny kemudian mengemban jabatan sebagai Direktur Badan Narkotika Nasional (BNN).

Setelah itu, pada 2012, ia mengemban amanat untuk menjabat sebagai Deputi Pemberantasan Narkotika BNN.

Jenderal Benny pensiun sebagai Deputi Pemberantasan Narkotka BNN pada tahun 2013.

Ia juga dikenal sebagai dosen dengan mengajar PTIK di beberapa kampus.

Selain itu, dia juga pernah terjun ke dunia politik dan bertarung di Pilgub Sulut. Namun Benny Mamoto tak terpilih.

Penghargaan:

Berikut penghargaa yang pernag diraih oleh Benny Mamoto:

- Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun

- Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun

- Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun

- Bintang Bhayangkara Nararya

(TribunManado.co.id/Rhendi Umar/Arthur Rompis/Frandi Piring/TribunewsWiki.com)

Baca juga: 7 Berita Populer Sulawesi Utara Jumat 15 Maret 2024: Steven Kandouw Siap Cagub Sulut, James Digadang

Baca juga: 3 Berita Populer Sulawesi Utara: Ponakan Prabowo Masuk Bursa Cagub Sulut, Liempepas Lolos ke Senayan

Baca juga: Tiga Srikandi Masuk Bursa Cagub Sulut di Pilgub 2024, Keponakan Prabowo hingga Istri Gubernur Olly

Simak Berita Update TribunManado.co.id di sini!

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved