Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Kisah Supir Bus Raup Rp93 Juta saat Konser Taylor Swift, Antar Jemput Penonton dari Malaysia

Viral kisah seorang supir bus yang berhasil meraup Rp93 juta saat konser Taylor Swift.

Editor: Tirza Ponto
Instagram/Taylor Swift, screengrab/YouTube/BFM 89.9
Viral kisah seorang supir bus yang berhasil meraup Rp93 juta saat konser Taylor Swift di Singapura. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral kisah seorang supir bus yang berhasil meraup banyak keuntungan saat konser Taylor Swift.

Bak rezeki nomplok, sang supir bersyukur berkat konser Taylor Swift.

Sang supir meraup hingga puluhan juta rupiah dari antar jemput penonton konser Taylor Swift.

Seperti diketahui Taylor Swift telah merampungkan konser Eras Tour di Singapura setelah 6 show di Singapore National Stadium.

Konser pertama dimulai 2 Maret, berlanjut ke 3 - 4 Maret, rehat sejenak dan baru dimulai lagi pada 7, 8, dan ditutup pada 9 Maret 2024.

Dilansir TribunTrends dari Asia One Rabu (13/3/2024), konser Taylor Swift bertajuk The Eras Tour tak hanya membawa manfaat bagi perekonomian Singapura, tapi juga negara tetangga yakni Malaysia.

Konser Taylor Swift yang diadakan di Singapura itu ternyata berdampak cukup signifikan terhadap industri transportasi di Malaysia.

Supir bus bernama Amirul Sufi mengungkapkan penghasilannya selama konser Taylor Swift berlangsung.

Hal ini diungkapkan Amirul Sufi di saluran radio Malaysia BFM 89.9 beberapa waktu lalu.

Dia berhasil meraup penghasilan sekitar RM25.000 hingga RM30.000 (Rp 82 juta hingga Rp 93 juta) dari antar jemput penonton konser Taylor Swift.

Dia menyediakan tiga perjalanan dalam sehari untuk mengantar Swifties (sebutan penggemar Taylor Swift) dari Kuala Lumpur ke Singapura.

Setelah dikurangi biaya operasional seperti bensin, gaji pengemudi, dan biaya pemeliharaan, dia memperoleh keuntungan sekitar RM6.000 (Rp 19,8 juta) per hari.

Namun, Amirul menyampaikan bahwa salah satu tantangan terbesar dalam operasi ini adalah para penipu.

“Ada penipu tiket, penipu hotel, dan penipu transportasi.

Kami tidak memiliki basis pelanggan yang besar namun kami ingin membangun kepercayaan masyarakat dan itu sangat sulit.” katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved