Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kotamobagu Sulawesi Utara

Kisah Cewek Gorontalo Sri Dewinal Ibrahim, Pilih Kuliah di Sulut karena Cinta Budaya Mongondow

Dewinal Ibrahim atau biasa dikenal dengan nama Dini itu merupakan perempuan kelahiran Gorontalo, 28 Agustus 2003.

Dokumentasi Dewinal Ibrahim
Mahasiswi Kotamobagu Sulut asal Gorontalo Sri Dewinal Ibrahim 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah kisah seorang mahasiswi bernama Sri Dewinal Ibrahim yang rela tempuh pendidikan ratusan kilometer untuk kuliah di Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Dewinal Ibrahim atau biasa dikenal dengan nama Dini itu merupakan perempuan kelahiran Gorontalo, 28 Agustus 2003.

Dirinya saat ini merupakan seorang Mahasiswi di Insitusi Kesehatan dan Teknologi Graha Medika (IKTGM) Kotamobagu.

Kuliah dengan latar ilmu kesehatan yang diambilnya, ternyata memiliki alasan.

Dini mengaku menyukai hal-hal yang berbau kesehatan, khusunya bidan.

"Alasan kuliah di Kotamobagu, secara passion saya menyukai dunia kesehatan, sehingga saya memutuskan untuk kuliah kesehatan (bidan)," katanya.

Meskipun di Gorontalo kualitas pendidikannya tak bisa diragukan, Dini ternyata punya alasan memilih kuliah di provinsi seberang.

Dini menuturkan bila dirinya tertarik dengan adat dan budaya yang ada di Bolaang Mongondow Raya, khusunya di Kotamobagu.

"Tempat kuliah yang saya pilih bukan di tempat atau daerah kelahiran saya (provinsi Gorontalo), saya memilih untuk kuliah di luar, yaitu Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Ada alasan tersendiri bagi saya memilih untuk kuliah jauh, yakni saya ingin mencari suasana serta pengalaman baru di tempat dan lingkungan baru.

Khususnya di Kotamobagu saya memiliki alasan tersendiri, saya mempunyai ketertarikan tersendiri pada adat dan budaya yang ada di tanah totabuan bolaang Mongondow, tanah dengan kesuburan, orang-orang yang ramah (pobahasaan), moderasi dalam beragama yang cukup baik, dan saya menyukai suasana tenang yang ada di Kotamobagu," ucapnya.

Sama seperti mahasiswa perantau lainnya, Dini juga sudah menetap di salah satu indekos di Kotamobagu.

Namun, sesekali bila ada waktu libur atau agenda keluarga, Dini balik ke kampung halaman.

Meski harus melewati ratusan kilometer dengan berkendara seorang diri menggunakan sepeda motornya, Dini merasa bersyukur.

"Walaupun dengan jarak yang cukup jauh yang sering saya tempuh Gorontalo-Kotamobagu dengan penuh resiko, hal ini melatih diri saya untuk bisa sendiri dan harus berani. Nantinya ini menjadi pengalaman hidup saya," tuturnya.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved