Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemilu 2024

Pileg DPR RI Dapil Jakarta I: Mardani-Putra Nababan-Habiburokhman Peraih Suara Terbanyak

Mardani Ali Sera, Anis Byarwati, Putra Nababan, Sondang Tampubolon, Eko Hendro Purnomo dan Habiburokhman masih kukuh di Dapil Jakarta I.

Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado
Mardani Ali Sera, Putra Nababan, dan Habiburokhman. Caleg petahana masih kukuh di Dapil Jakarta I. 

Kehidupan awal

Mardani lahir di Jakarta pada 9 April 1968 dari pasangan M Ali Sera dan Rohati. Ia menghabiskan masa kecilnya di Galur, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Pendidikan dasar hingga menengahnya diselesaikan di Jakarta. Saat bersekolah di SMA Negeri 1 Jakarta, Ia aktif berorganisasi melalui ekstrakurikuler kerohanian Islam (Rohis) dan pernah diamanahkan sebagai Ketua Seksi Rohis untuk OSIS.

Memasuki jenjang perguruan tinggi, Mardani diterima di program sarjana Jurusan Teknik Mesin, Universitas Indonesia pada 1987. Selama di kampus, ia aktif dalam bidang komunikasi media sebagai jurnalis FTUI.

Sewaktu masih kuliah, ia menikahi istrinya, Siti Oniah pada 8 September 1991. Setelah lulus dari UI, Mardani mulai mengajar untuk Universitas Mercu Buana.

Tamat S-1, ia melanjutkan pendidikan pasca-sarjana dan doktoral di Universitas Teknologi Malaysia, masing-masing diselesaikan pada 2000 dan 2004 dengan jurusan yang sama yakni teknik mesin.

Pada masa awal pendirian Partai Keadilan (PK), Mardani duduk sebagai anggota Pusat Informasi Partai (PIP) di Johor Baru, Malaysia. Pada 2000, ia masuk dalam kepengurusan PIP ketika PK telah berganti nama menjadi PKS.

Sejak kembali ke Tanah Air pada 2003, Mardani terlibat dalam kepengurusan partai mulai dari tingkat kecamatan hingga pusat. Pada 2005, ia diangkat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP PK sampai 2010.

Sejak 2011, ia diamanahkan sebagai Ketua DPP PKS Bidang Koordinasi Kehumasan. Di internal PKS, sosoknya terkenal dengan disiplin dalam administrasi, dianggap sebagai sosok yang sangat taat hukum dan aturan.

Menjelang pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017, PKS sempat mendeklarasikan Mardani sebagai bakal calon untuk dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Namun, memasuki hari pendaftaran calon, PKS yang berkoalisi dengan Gerindra mengumumkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai kandidat yang diusung dalam pemilihan.

Walaupun urung maju dalam pemilihan, Mardani dianggap memiliki kebesaran hati karena bersedia mengetuai tim pemenangan dan pada saat yang sama PKS tak memaksakan mencalonkan kader sendiri.

Saat Anies dan Sandiaga dinyatakan menang dalam hitung cepat, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Mardani sebagai "panglima pemenangan". Mardani dianggap secara cerdas mampu membuat akar rumput PKS di Jakarta rapat dan solid memenangkan Anies–Sandi. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved