Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Miras Sianida

Cemburu Tapi Sudah Putus, Gadis Ini Tewas Setelah Diajak Miras Mantan Kekasih, Ternyata Ada Sianida

Seorang pemuda asal Kediri nekat meracuni mantan kekasihnya dengan mencampurkan racun sianida ke dalam  minuman keras.

Editor: Glendi Manengal
kolase surya/didik mashudi/istimewa
Jasad YBP, pelajar Kediri yang tewas ditemukan dalam kamar kos diracun sianida oleh mantan pacarnya yang cemburu. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kasus pembunuhan di Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.

Diketahui seorang gadis remaja menjadi korban.

Gadis berinisial YBP tewas ditangan mantan kekasihnya.

Kasus tersebut berawal dari ajakan dari mantan kekasih korban.

Dimana ajakan tersebut yakni untuk minum miras bersama.

Lantas korban diajak miras di dalam kamar kos.

Namun setelah meminum miras korban meninggal dunia.

Terkait hal tersebut terungkap aksi jahat dari pelaku.

Seorang pemuda asal Kediri nekat meracuni mantan kekasihnya dengan mencampurkan racun sianida ke dalam  minuman keras.

Korban berinisial YBP (15), seorang pelajar asal Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu akhirnya ditemukan tewas dalam kamar kos di Cowekan Gang 2C, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Selasa (20/2/2024).

Saat pertama kali ditemukan, mulut korban mengeluarkan busa.

Sementara pelakunya adalah MF (19), mantan kekasihnya.

Pelaku merupakan warga Pagu, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri.

MF nekat mencekoki mantan kekasihnya dengan miras yang dicampur sianida karena cemburu setelah YBP menjalin hubungan dengan pria lain setelah putus dengan pelaku.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota Ajun Komisaris Polisi (AKP) Nova Indra Pratama mengatakan, tersangka diduga melakukan aksinya dengan cara mencampur sianida dengan minuman keras.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, ditemukan beberapa botol minuman keras di dekat korban.

Minuman keras itu diminum oleh korban bersama tersangka.

"Ditemukan bahan kimia yang masuk ke tubuh (korban), kemungkinan jenis sianida,” ujar Nova saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/3/2024).

Adapun motif tersangka, kata Nova, karena cemburu dengan sikap korban yang menjalin hubungan dengan pria lain setelah putus dengannya.

Tersangka tidak hanya melakukan pembunuhan terhadap mantan pacarnya tersebut.

Setelah membunuh, dia juga membawa kabur harta benda korban berupa ponsel dan uang tunai Rp 700.000.

Atas perbuatannya, tersangka ditahan di Mapolres Kediri Kota dan dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.

Ancaman pidana pasal tersebut berupa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun.

Diberitakan sebelumnya, saat ditemukan, kondisi korban sudah mulai lebam serta dari mulutnya keluar busa.

Petugas telah membawa ke rumah sakit dilakukan visum.

Informasi yang dihimpun surya.co.id, jasad YBP diketahui, bermula saat Panggih, pemilik kos sedang mengecek tempatnya dan membersihkan areal sekitar.

Pada saat membersihkan halaman, ada salah satu penghuni kos yang pintu kamarnya tidak terkunci.

Saat dicek ternyata penghuni kosnya terlihat tidur terlentang dengan kepala menghadap ke barat di atas kasur.

Setelah melihat hal itu, Panggih panik dan memberitahu Robi, Ketua RT setempat serta mengajaknya ke TKP untuk mengecek kondisi korban.

Setelah dicek di dalam kamar kos ternyata korban ditemukan sudah tidak bernyawa.

Dari mulutnya mengeluarkan busa.

Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Polsek Pesantren guna proses lebih lanjut.

Sementara Kapolsek Pesantren Kompol Sugianto menjelaskan, setelah mendapatkan laporan petugas mendatangi TKP dan melaporkan ke Inafis Polres Kediri Kota.

Selanjutnya untuk keperluan visum petugas membawa ke RS Bhayangkara. (*)

Apa itu sianida?

Sianida dikenal sebagai racun paling mematikan. Faktanya, sianida juga terdapat pada makanan secara alami.

Dilansir dari Healthline, sianida adalah bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen.

Karbon-nitrogen yang terkandung pada sianida ternyata juga ditemukan pada beberapa makanan, seperti almond, kedelai, singkong, dan bayam.

Anda juga dapat menemukan sianida dalam senyawa nitril tertentu yang digunakan dalam pengobatan seperti citalopram (Celexa) dan cimetidine (Tagamet).

Sianida juga bisa menjadi produk sampingan metabolisme dalam tubuh manusia dan dapat ditemukan dalam jumlah kecil di setiap tarikan napas.

Apa efek sianida pada tubuh?

Dalam film atau novel, seseorang yang meninggal karena keracunan sianida digambarkan langsung meregang nyawa dengan mulut penuh busa dan kejang.

Dalam dunia nyata, kematian akibat sianida tidak sesederhana itu.

Dilansir dari laman CDC, orang yang terpapar atau keracunan sianida bisa mengalami gejala sakit kepala, sesak napas, pusing, sakit mata, mual, detak jantung cepat atau melambat, gelisah, muntah, dan melemah.

Gejala tersebut biasanya muncul dalam beberapa detik hingga menit setelah terpapar sianida.

Gejala tersebut akan berkembang dengan cepat jika sianida yang masuk ke tubuh dalam jumlah besar.

Lambat laun, gejala akan berkembang menjadi penurunan kesadaran, cedera paru-paru, tekanan darah tinggi atau rendah, kejang, koma, hingga kematian.

Tingkat keparahan gejala bergantung pada jenis sianida, besar dosis, dan berapa lama terpapar.

Bagaimana proses sianida meracuni tubuh manusia?

Keracunan sianida paling sering terjadi melalui udara atau makanan. Namun, sianida dalam bentuk cair bisa diserap melalui kulit atau mata.

Setelah diserap, sianida bisa memasuki aliran darah dan menyebar dengan cepat ke seluruh organ atau jaringan dalam tubuh.

Di dalam sel, sianida menempel pada metaloenzim yang ada di mana-mana, menjadikannya tidak aktif.

Gejala keracunan muncul setelah adanya inaktivasi sitokrom oksidase (pada sitokrom a3), sehingga melepaskan fosforilasi oksidatif mitokondria dan menghambat respirasi sel, meski ada simpanan oksigen yang memadai.

Hal ini mengakibatkan metabolisme sel bergeser dari aerobik ke anaerobik, yang selanjutnya menghasilkan asam laktat.

Akibatnya, jaringan tubuh dengan kebutuhan oksigen tertinggi yaitu otak dan jantung akan terkena dampak keracunan sianida akut.

Menurut laman Medscape, dibutuhkan dosis sianida 500-5000 mg/menit/m3 untuk mematikan 50 persen organisme target.

Paparan uap sianida dalam konsentrasi tinggi biasanya dapat menyebabkan kematian dalam waktu enam hingga delapan menit.

Dosis oral hidrogen sianida dan garam sianida yang mematikan diperkirakan masing-masing 50 mg dan 100-200 mg.

Untuk paparan pada kulit, LD50 (dosis yang mampu membunuh 50 persen kelompok yang terpapar) diperkirakan 100 mg/kg.

Sianogen klorida, jenis sianida yang digunakan dalam pertambangan dan pengerjaan logam, bisa menyebabkan kematian dalam waktu enam hingga delapan menit jika terhirup pada dosis pada atau di atas LCt50 yaitu 11.000 mg/menit/m3.

Setelah menyimak apa itu sianida, efek, dan prosesnya dalam meracuni tubuh manusia, kita bisa lebih mewaspadai racun ini.

Jika Anda mengonsumsi makanan mengandung sianida seperti singkong atau bayam, usahakan untuk mengolah pangan dengan tepat untuk mencegah keracunan. 

(Sumber TribunJogja)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved