Calon Menteri Keuangan: Prabowo Sebut Chatib Basri - Darmawan Junaidi
Calon Presiden Prabowo Subianto menyebut dua nama yaitu Darmawan Junaidi, Dirut Bank Mandiri dan Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Teka-teki siapa calon pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani mulai terjawab.
Calon Presiden Prabowo Subianto menyebut dua nama yaitu Darmawan Junaidi, Dirut Bank Mandiri dan Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan.
"Pak Darmawan selamat ya, Pak Chatib selamat ya, pertahankan prestasi, jaga uang republik," kata Prabowo di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Lalu siapa dua sosok yang disebut Prabowo? Dikutip dari wikipedia.org,
Chatib memiliki nama lengkap Muhammad Chatib Basri.
Pria kelahiran 22 Agustus 1965 memiliki gelar akademik SE, MEcDev, PhD. Seorang ekonom, peneliti, dan profesional asal Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia sejak 21 Mei 2013 hingga 20 Oktober 2014.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak 14 Juni 2012 hingga 1 Oktober 2013.
Keahliannya terutama dalam bidang makroekonomi, perdagangan internasional, dan ekonomi politik.
Ia pernah duduk sebagai Penasehat Khusus Menteri Keuangan Republik Indonesia (2006-2010), Sherpa Indonesia untuk G-20 (2008) dan Deputi Menteri Keuangan untuk G-20 (2006-2010).
Selain menjadi Menteri Keuangan, ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan menjadi Ash Centre Senior Fellow di Harvard Kennedy School 2015–2016.
Ia juga menjadi Fellow di Centre on Global Transformation University of California at San Diego 2016.
Chatib Basri juga menjadi anggota the World Bank Advisory Council on Gender and Development.
Selain itu, ia juga menjadi anggota Advisory Board dari Centre for Applied Macroeconomic Analysis.
Sebelumnya pendiri CReco Research Institute ini menjadi Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional dan pernah menjadi komisaris di beberapa perusahaan publik, dan konsultan di berbagai lembaga internasional.
Dr Basri juga menjadi Thee Kian Wie Distinguished Visiting Professor di the Australian National University. Basri saat ini juga menjadi anggota Group Eminent Personalities dari OECD Development Centre
Latar belakang
Chatib Basri lahir dari pasangan perantau Minangkabau, Chairul Basri (ayah) dan Nurbaiti (ibu). Ayahnya berasal dari Rao, Pasaman, Sumatera Barat dan merupakan kakak dari sastrawan Asrul Sani.
Oleh karenanya semasa kecil, Chatib lebih senang mempelajari politik, sastra, dan seni, dibandingkan ilmu ekonomi. Ia sempat beberapa kali ikut pementasan Teater Cradda di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Chatib Basri mengenyam pendidikan di Kolese Kanisius, dan menamatkan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992).
Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di Australia National University dan mendapatkan gelar Master of Economic Development (M.Ec.Dev.) pada tahun 1996.
Lima tahun kemudian ia memperoleh gelar Ph.D. Dalam bidang Ekonomi dari universitas yang sama.
Karier
Setelah memperoleh gelar sarjana, ia bekerja sebagai peneliti di LPEM-FEUI dan menjadi dosen FEUI. Pada periode 1997–2001, Chatib menjabat sebagai asisten peneliti yang bekerja untuk Prof Hal Hill di departemen ilmu ekonomi Australia National University.
Selepas itu, ia menjabat sebagai peneliti tamu untuk The Institute of South East Asian Studies di Singapura dan menjadi Associate Director for Research bagi LPEM.
Sejak tahun 2005, Chatib telah bertugas sebagai anggota Advisory Team to the Indonesian National Team on International Trade Negotiation.
Chatib juga ditunjuk sebagai konsultan di berbagai lembaga internasional seperti World Bank, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD, Asian Development Bank serta menjadi anggota Asia and Pacific Regional Advisory Group dari International Monetary Fund.
Tahun 2010-2011 Chatib juga menjadi anggota High Level Trade Expert Group yang dipimpin oleh Jagdish Bhagwati dan Peter Sutherland.
Selain itu, Chatib Basri juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris di beberapa perusahaan publik.
Antara lain PT Astra International, PT Indika Energy, serta Axiata Group Bhd (Malaysia). Dia juga aktif menulis di berbagai media, serta beberapa jurnal internasional.
Pada tanggal 13 Juni 2012, ia ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, menggantikan Gita Wirjawan yang telah merangkap jabatan tersebut sejak tanggal 19 Oktober 2011 dan dilantik pada tanggal 14 Juni 2012.
Pada tanggal 20 Mei 2013, ia ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-28 yang akan dilantik pada tanggal 21 Mei 2013 menggantikan Agus Martowardojo yang Mengundurkan diri setelah terpilih sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Darmawan Junaidi
Kemudian Darmawan Junaidi. Masih dari wikipedia.org, pria kelahiran 25 Juni 1966 adalah seorang bankir dan merupakan Direktur Utama PT Bank Mandiri periode 2020–2025, berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) pada 21 Oktober 2020 menggantikan dirut sebelumnya, Royke Tumilaar, yang menjadi dirut PT Bank Negara Indonesia.
Darmawan berkarir di Bank Mandiri sejak Juni 1999 dan memiliki latar belakang treasury yang kuat.
Sebelum menjadi direktur utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menempati posisi direktur treasury sejak Agustus 2017 dan jabatannya diperluas menjadi direktur treasury, international banking and special asset management, melalui rapat umum pemegang saham pada Desember 2019.
Salah satu keberhasilan Darmawan saat menjadi direktur adalah memberikan kontribusi pendapatan sebesar 18 persen dari pendapatan Bank Mandiri tahun 2019.
Dia merintis karier di Bank Mandiri selang delapan bulan setelah Bank Mandiri resmi terbentuk, hasil merger dari empat bank, sebagai treasury dealer hampir sepuluh tahun, sejak Juni 1999 hingga Februari 2009.
Kariernya kemudian naik menjadi vice president treasury (Februari 2009-Januari 2012), senior vice president (Januari 2012-Desember 2014), regional CEO Bali & Nusa Tenggara (Januari 2015-Januari 2016) dan Head of Treasury Group (Januari-Mei 2016).
Setelah itu, Darmawan Junaidi menjadi direktur keuangan PT Semen Indonesia (Mei 2016-Agustus 2017), Plt Direktur Utama Semen Indonesia (Mei-Agustus 2017), dan komisaris utama PT Semen Kupang (November 2016-Agustus 2017).
Pendidikan
Universitas Sriwijaya, jurusan Hukum Perdata, tahun 1990
Strategic Key Account Management,
Marcus Evans Professional Training Orchestrating Winning Performance,
Institute Management Development Executive Training High Performance Leadership,
The University of Chicago Booth School of Business.
Leading into the Future: Managing in a Changing World, Kellogg School of Management, Northwestern University, Chicago
Organisasi
Chairman Indonesia Foreign Exchange Market Committee, 2017-sekarang
Gerakan Mahasiswa Pencinta Alam Wigwam Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (GEMAPALA WIGWAM FH UNSRI)
(Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.