Berita Viral
Viral Pernikahan Tak Biasa, Pengantin Pria Beri Mahar Beras, ini Alasannya
Tidak hanya beras, Irwan juga menyertakan perhiasan dan uang tunai sebagai bagian dari maharnya
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernikahan unik kembali viral.
Pasalnya pengantin memberi mahar beda daripada yang lain.
Jika biasanya mahar seperangkat alat sholat.
Berbeda dengan pengantin satu ini.
ia memberi mahar beras untuk istrinya.
Alasan sampai memberi beras pun terungkap.
Ya pengantin itu bernama Irwan Sokip.
Irwan adalah sosok pengantin yang viral karena memberikan mahar berupa 50 Kg beras kepada istrinya.
Yang mengejutkan, beras tersebut ternyata hasil panen sendiri oleh Irwan.
Sebelumnya, pernikahan Irwan Sokip dan istrinya menjadi perbincangan hangat karena ia memberikan mahar seberat 50 Kg untuk mempersunting kekasihnya.
Pria yang berasal dari Desa Grogol, Sawoo, Kabupaten Ponorogo ini terlihat bangga dengan mahar yang berbeda dari yang lain tersebut.
Tidak hanya beras, Irwan juga menyertakan perhiasan dan uang tunai sebagai bagian dari maharnya.
"Ada 50 kilogram beras yang saya jadikan mahar," pungkasnya dilansir dari Tribun Jatim.
Pria berusia 29 tahun ini menikah pada tanggal kabisat, Kamis (29/2/2024).
Momen pernikahan tersebut pun berlangsung dengan sangat khidmat.
Pernikahan berlangsung di mushola keluarga pengantin perempuan.
Terpantau dalam akad nikah, di mushola hanya pengantin pria Irwan Sokip bersama keluarga dan ayah pengantin perempuan, Bambang Margono.

Juga 2 saksi pernikahan ini.
Pernikahan tersebut dipimpin oleh Penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Sawoo, Meky Hasan Tachrudin.
Saat akad nikah, mereka menggunakan bahasa arab.
"Ya Irwan Sokip bin Setu Uzawwijuka Ala Ma Amarallahu bihi Min Imsakin Bi Ma;rufin Aw Tasrihin Bi Ihsanin.
Ya Irwan Sokip Bin Setu Ankahtuka Wa Zawwajtuka Makhtubataka Ikrima Zakiya Binti Bambang Margono alladzi qod wakkalani fi hadzal aqdi Bi Mahri adawatis sholat, wa zinah minad dzahab, wa milyunani wa arba'u mi'ati aalaafi rubbiyatin wa khomsuna kilogram mina arruzzz Haalan.
(Ananda Irwan Sokip bin Bapak Setu, saya nikahkan dan saya jodohkan engkau dengan perempuan yang telah kau lamar yang bernama Ikrima Zakiyah, yang walinya telah mewakilkan akad pernikahannya kepada saya dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat, perhiasan emas, uang Rp 2.4 juta dan 50kg beras dibayar tunai)," ungkap penghulu sekaligus Kepala KUA Sawoo, Meky Hasan Tachrudin.
"Qobiltu Nikakhaha ‘Ala Hadzasahodaaq (Saya menerima pernikahnya dengan mahar yang diatas)," jawab Irwan Sokip.
Setelahnya, mengucapkan akad nikah dengan menggunakan bahasa arab, saksi dan keluarga menyebutkan kata sah. "Sah..sah..," jelas saksi dan keluarga.
Sementara itu, Kepala KUA Sawoo, Meky Hasan Tachrudin menjelaskan, mahar beras ini baru pertama.
"Di tengah harga beras melejit, ada pengantin di Sawoo bermahar beras," paparnya.
Irwan memilih memberikan mahar beras premium bukan tanpa alasan.
Menurutnya, beras itu adalah hasil dari kerja kerasnya sendiri.
"Beras sebanyak 50 kilogram yang saya berikan sebagai mahar itu merupakan hasil saya menanam sendiri," kata Irwan saat ditemui usai melangsungkan pernikahan, dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/2/2024).
Irwan juga memberikan mahar 50 kilogram beras lantaran harga beras di pasaran saat ini masih mahal.
Beras kini menjadi barang yang bernilai dan sangat dicari.
Pemberian mahar beras itu disebut telah melalui persetujuan mempelai perempuan dan keluarganya.
"Saya memang berinisiatif menggunakan beras sebagai mahar dan saya makin yakin karena keluarga calon istri saya juga menyetujui dengan apa yang akan saya berikan," ujar Irwan.
Harga Beras 1 Maret 2024, Sentuh Angka Tertinggi Sepanjang Sejarah Perberasan di Tanah Air
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata harga beras mengalami kenaikan signifikan di seluruh rantai distribusi pada Februari 2024. Bahkan, harga beras telah mencapai level tertinggi sepanjang sejarah hingga hari ini, dengan mencapai angka 18.000 per kilogram di akhir Februari.
"Kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi," ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2024).
Habibullah mengatakan, rata-rata harga beras di level eceran mencapai Rp 15.157 per kilogram (kg) pada Februari 2024.
Angka itu melonjak 24,65 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan naik 6,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).
Di tingkat grosir, rata-rata harga beras telah mencapi Rp 14.396 per kg.
Ini meningkat 20,08 persen dibandingkan Februari tahun lalu atau naik 5,96 persen dari Januari lalu. Adapun di level penggilingan, rata-rata harga beras telah mencapai Rp 14.274 per kg.
Ini juga melonjak, yakni sebesar 24,65 persen secara tahunan dan 6,76 persen secara bulanan.
"Harga rata-rata dari berbagai jenis kualitas seluruh beras di seluruh kabupaten/kota ini di mana bulan Februari 2024 merupakan harga tertinggi dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya," tutur Habibullah.
Lonjakan harga beras terjadi seiring dengan harga gabah yang juga meningkat di seluruh rantai distribusi. Tercatat rata-rata harga gabah kering panen (GKP) mencapai Rp 7.261 per kg.
Posisi itu meroket 33,48 persen secara tahunan, dan naik 6,13 persen secara bulanan. Sementara itu, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 8.591 per kg.
Ini melesat 27,14 persen secara tahunan dan meningkat 4,86 persen secara bulanan.
Sebagai informasi, seiring dengan kenaikan harga yang terjadi, beras menjadi pemicu utama inflasi Februari lalu.
BPS mencatat, komoditas beras memberikan andil inflasi secara bulanan sebesar 0,21 persen, secara tahunan 0,67 persen, dan secara tahun kalender 0,24 persen.
Dikutip dari Kompas.id, Jumat (1/3/2024), kenaikan harga itu berpotensi mengerus kesejahteraan masyarakat dan dikhawatirkan menambah angka kemiskinan nasional.
Beras dikonsumsi cukup merata oleh hampir seluruh masayarakat Indonesia sehingga menjadikannya sebagai bahan pokok utama.
Harga beras yang tinggi jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) disebabkan produksi yang menurun sebagai dampak perubahan cuaca akibat El Nino.
Fenomena cuaca tersebut menyebabkan musim hujan di Indonesia tidak merata. Ada daerah yang frekuensi dan curah hujannya tinggi, serta ada pula yang sedang, bahkan rendah sekali.
Untuk menedam gejolak harga, Bulog menggelontorkan cadangan beras pemerintah ke pasar induk dan pasar ritel.
Beras ini biasanya merupakan hasil impor dari produsen beras dunia seperti Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar.
Baca Berita Lainnya dari Tribun Manado di Google News
Akhirnya Terungkap Penyebab Ada Lubang Raksasa 50 M Menganga di Kota Bangkok, Pasien RS Sampai Panik |
![]() |
---|
Sosok Saripa, Ibu 4 Anak Menangis Histeris Tahu Motor yang Dipakai buat Ngojol Dibakar Orang Tawuran |
![]() |
---|
Viral Mahasiswa Baru Disuruh Senior Saling Cium Kening, Pihak Kampus Kini Ambil Langkah Tegas |
![]() |
---|
Sosok Daniel McCormack, Pria yang Nikahi Kembar Siam, Kini Terungkap Kehidupan Mereka Pasca Menikah |
![]() |
---|
Sosok Suryanto Chin Chiu Polisi Hong Kong Viral di Indonesia, Netizen Dibuat Salfok, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.