Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Pernikahan Tak Biasa, Pengantin Pria Beri Mahar Beras, ini Alasannya

Tidak hanya beras, Irwan juga menyertakan perhiasan dan uang tunai sebagai bagian dari maharnya

|
Editor: Indry Panigoro
Tribun Manado/Isvara Savitri
Ilustrasi beras 

Posisi itu meroket 33,48 persen secara tahunan, dan naik 6,13 persen secara bulanan. Sementara itu, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 8.591 per kg.

Ini melesat 27,14 persen secara tahunan dan meningkat 4,86 persen secara bulanan.

Sebagai informasi, seiring dengan kenaikan harga yang terjadi, beras menjadi pemicu utama inflasi Februari lalu.

BPS mencatat, komoditas beras memberikan andil inflasi secara bulanan sebesar 0,21 persen, secara tahunan 0,67 persen, dan secara tahun kalender 0,24 persen.

Dikutip dari Kompas.id, Jumat (1/3/2024),  kenaikan harga itu berpotensi mengerus kesejahteraan masyarakat dan dikhawatirkan menambah angka kemiskinan nasional.

Beras dikonsumsi cukup merata oleh hampir seluruh masayarakat Indonesia sehingga menjadikannya sebagai bahan pokok utama.

Harga beras yang tinggi jauh di atas HET (Harga Eceran Tertinggi) disebabkan produksi yang menurun sebagai dampak perubahan cuaca akibat El Nino.

Fenomena cuaca tersebut menyebabkan musim hujan di Indonesia tidak merata. Ada daerah yang frekuensi dan curah hujannya tinggi, serta ada pula yang sedang, bahkan rendah sekali.

Untuk menedam gejolak harga, Bulog menggelontorkan cadangan beras pemerintah ke pasar induk dan pasar ritel.

Beras ini biasanya merupakan hasil impor dari produsen beras dunia seperti Vietnam, Thailand, Pakistan dan Myanmar.

(Tribun-Medan.com)

Baca Berita Lainnya dari Tribun Manado di Google News

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved