Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Amalan Islam

Termasuk Dikabulkan Segala Keinginan, Inilah Keutamaan Doa Nabi Yunus AS

Berikut bacaan amalan doa Nabi Yunus AS yang diabadikan Allah dalam kalam sucinya Al Quran.

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
gstudioimagen1/Freepik.com
Ilustrasi orang berdoa - Amalan doa Nabi Yunus AS. Jika dipanjatkan maka segala keinginan akan dikabulkan Allah. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Percaya kepada para Nabi dan Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat dalam Islam. 

Allah mengutus para Nabi dan Rasul ini ke tengah-tengah manusia untuk mengajari manusia tentang Tauhid (Keesaan Tuhan) dan kebenaran sejati. 

Di antara para Nabi dan Rasul itu ada beberapa Nabi dan Rasul yang kisahnya diabadikan dalam Al Quran. 

Satu di antaranya adalah Nabi Yunus AS

Selain menceritakan tentang kisah Nabi Yunus, Al Quran juga mengabadikan doa yang dipanjatkan Nabi Yunus AS

Amalan doa dari Nabi Yunus ini berada di  QS Al Anbiya Ayat 87. 

Nabi Yunus

Beliau, Nabi Yunus adalah Nabi yang diutus Allah kepada kaumnya untuk menyeru mereka ke jalan yang benar, serta menyeru mereka agar menyembah dan taat pada Tuhan Yang Esa. 

Namun kaumnya tersebut tidak beriman kepadanya. 

Nabi Yunus lantas memperingatkan mereka tentang azab yang pedih jika tidak mendengarkan ajakannya.

Meski sudah dengan susah payah Nabi Yunus melakukan dakwah, namun kaumnya tetap saja tidak beriman. 

Nabi Yunus pun merasa marah dan hilang kesabaran. 

Ia lantas memutuskan untuk meninggalkan kaumnya itu. 

Namun saat Nabi Yunus meninggalkan kaumnya, kaumnya itu pun bertaubat dan beriman kepada Allah. 

Sementara Nabi Yunus terus pergi meninggalkan mereka. 

Dalam perjalanan meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus menumpang sebuah perahu yang sudah melebihi kapasitas. 

Di tengah perjalanan, perahu tersebut nyaris akan tenggelam, walhasil dilakukanlah undian siapa yang akan dilempar ke laut untuk mengurangi muatan. 

Undian itu ternyata jatuh kepada Nabi Yunus. Walhasil berdasarkan aturan yang telah disepakati, ia pun melompat ke laut dengan sendirinya. 

Terombang ambing di tengah lautan, Nabi Yunus lantas ditelah oleh ikan paus. 

Di dalam gelapnya perut ikan paus dan gelapnya lautan itulah, Nabi Yunis berdoa dengan mengakui sikap ketidaksabarannya.

Nabi Yunus bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat. 

Doanya itu dikabulkan Allah. 

Nah doa Nabi Yunus inilah yang diabadikan di dalam Al Quran. 

Keutamaan doa Nabi Yunus menutur hadits Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda dalam sebuah hadis,

دعوةُ ذي النُّونِ إذ دعا وهو في بطنِ الحوتِ لا إلهَ إلَّا أنتَ سبحانَك إنِّي كنتُ من الظالمينَ فإنَّه لم يدعُ بها رجلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا استجاب اللهُ له

 “Doa Nabi Yunus ‘alaihissalam tatkala beliau terperangkap di perut ikan adalah “laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadz dzaalimiin”. Sungguh, tidaklah seorang muslim membacanya terus menerus, kecuali Allah akan kabulkan keinginannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 3505)

Al-Hakim At-Tirmidzi rahimahullahu menyebutkan keutamaan doa ini,

العَبْد إِذا وَحده وَنفى عَنهُ الشّرك ثمَّ نزهه عَمَّا رَآهُ عَلَيْهِ من السوء واعترف بِأَنَّهُ من الظَّالِمين تكرم عَلَيْهِ ربه وتفضل على العَبْد فَلم يخيبه فِيمَا أمل وَرَجا وَكَذَلِكَ وعد الله فِي تَنْزِيله الْكَرِيم

“Tatkala seorang hamba mengesakan Allah, tidak melakukan kesyirikan, kemudian menyucikannya dari segala macam keburukan, dan mengakui dirinya sebagai hamba yang zalim, maka Allah akan muliakan ia dan beri keutamaan, Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan dan keinginannya. Demikianlah yang Allah janjikan di dalam Al-Qur’an yang mulia.” (Nawadir Al-Ushul fii Ahadits Al-Rasul, 2: 24).

Doa Nabi Yunus dalam tulisan arab, latin dan terjemahan Indonesia

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

ilaha illalla anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.". 

Doa Nabi Yunus ini diabadikan Allah di dalam QS Al Anbiya' Ayat 87. 

Firman Allah: 

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

wa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira 'alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya "Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved