Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cap Go Meh 2024

Pendeta dan Ustad Pun Naik Naga, Pesan Harmoni Bangsa Dalam Cap Go Meh Manado Sulawesi Utara

Ribuan warga Manado serta turis nusantara dan asing memenuhi Kampung Cina Manado untuk menyaksikan prosesi langka yang sudah berumur tiga abad ini.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Para pemuka agama menaiki kereta naga adalam perayaan Cap Go Meh Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (24/2/2024). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Cap Go Meh Manado, Sulawesi Utara, berlangsung spektakuler, Sabtu (24/2/2024).

Ribuan warga Manado serta turis nusantara dan asing memenuhi Kampung Cina Manado untuk menyaksikan prosesi langka yang sudah berumur tiga abad ini.

Sebanyak 11 Tangsin dengan 14 kio dari sembilan klenteng tampil.

Bagi umat Tridharma, Cap Go Meh atau Goan Siau adalah prosesi suci dimana Dewa turun memberkati umat manusia.

Bagi warga Manado, Cap Go Meh adalah pesta budaya dengan pesan hermonisasi bagi Indonesia.

Pesan ini punya arti besar bagi bangsa Indonesia yang baru saja melakukan konsolidasi nasional usai pemilu 2024.

Cap Go Meh Manado dibuka dengan barisan non ritual.

Usai tarian kabasaran, muncul sebuah kereta naga. Diatas kereta naga itu ada para tokoh agama.

Pendeta dan Ustad paling depan. Di belakangnya pemuka agama Buddha dan Hindu. 

Menyusul setelah kereta itu, rombongan FKUB. Lalu ada para pemuda Hindu. 

Masih ada lagi setumpuk barisan non ritual.

Dari Masamper, drum band, orkes hingga penampilan para wanita yang mempromosikan bunga Tomohon.

Wagub Sulut Steven Kandouw memuji habis Cap Go Meh Manado.

Menurut dia, ritual unik dalam Cap Go Meh di Indonesia hanya dapat disaksikan di Singkawang dan Manado.

"Ini kata ko Hengky Wijaya tinggal dua di Indonesia yakni Manado dan Singkawang," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved