Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Ganjar-Mahfud Ditantang Yusril Ihza Mahendra untuk Membuktikan Jika Ada Kecurangan di Pemilu 2024

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mempersilakan kubu pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD

Editor: Glendi Manengal
Tribunnews.com
Yusril Ihza Mahendra 

TRIBUNMANADO.ID - Diketahui pemilihan presiden 2024 telah selesai.

Lantas saat ini masih dalam perhitungan suara oleh KPU.

Namun saat proses perhitungan ini, Pilpres 2024 disebut ada dugaan kecurangan.

Bahkan dari pihak calon presiden nomor 1 dan 2 menyebut bakal menggunakan hak Angket DPR RI.

Hal ini tentunya menjadi sorotan dikarenakan pasangan Prabowo-Gibran dalam hasil quick count maupun real count KPU menguasai suara.

Hingga membuat tim Prabowo-Gibran membentuk tim yang diketuai Yusril Ihza Mahendra.

Yusril pun memberikan tantangan kepada Ganjar Mahfud untuk buktikan soal adanya kecurangan pada Pilpres 2024.

Terkait hal tersebut berikut ini tanggapan Yusril Ihza Mahendra.

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra mempersilakan kubu pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD membuktikan jika ada kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) di Pilpres 2024.

"Saya enggak menilai. Karena kan kalau mislanya ada anggapan seperti itu kita persilakan mereka membuktikan," kata Yusril saat ditemui di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024).

Ia yang ditunjuk memimpin tim hukum pembela pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka ini menghormati langkah kubu sebelah.

Ia pun memersilakan bukti kecurangan TSM di Pilpres 2024 dibawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada saat persidangan nantinya.

"Ya silakan diajukan ke MK dan dibawa bukti-bukti ke sana," ucap Yusril.

Sebelumnya, Tim Pemenangan Nasional (TPN) membentuk Tim Hukum Pembela Demokrasi dan Keadilan Ganjar-Mahfud karena adanya dugaan desain kecurangan Pilpres 2024.

"Karena kita melihat bahwa desain kecurangan yang dikatakan oleh para tokoh-tokoh demokrasi sebagai Pemilu yang paling buruk dalam sejarah demokrasi di Indonesia, maka diperlukan tokoh-tokoh yang memperjuangkan untuk menyelamatkan demokrasi itu sendiri," kata Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved