Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gosip Artis

Baru Terungkap Tabiat Asli Anak Vincent Rompies, Tergabung dalam Geng Tai dan Kerap Lakukan ini

Kabarnya, anak artis ini dan teman-temannya yang terbagung dalam 'Geng Tai', merundung adik kelasnya hingga masuk rumah sakit. 

Editor: Indry Panigoro
(kolase Tribunnews/istimewa)
Viral isu anak Vincent Rompies terlibat Geng Tai dan lakukan pembullyan dan pengeroyokan terhadap teman SMA di Binus School Serpong. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral video aksi perundungan atau pembullyan yang dilakukan oleh anak artis.

Dalam kasus bullying itu, nama Vincent Rompies ikut terseret,

Itu gegara anak Vincent Rompies diduga terlibat dalam aksi perundungan siswa lainnya .

Sang ana dikabarkan tergabung dalam Geng Tai.

Usai video perundundungan itu viral, tabiat asli anak Vincent Rompies pun terungkap.

Tabiat anak Vincent Rompies dan teman-temannya dibongkar pemilik warung dekat sekolah. 

Baru-baru ini, anak sulung musisi dan presenter kondang, Vincent Rompies bikin heboh karena terlibat kasus perundungan atau bully di sekolah.

Kabarnya, anak artis ini dan teman-temannya yang terbagung dalam 'Geng Tai', merundung adik kelasnya hingga masuk rumah sakit. 

Kini beredar kabar, anak Vincent Rompies drop out atau dikeluarkan dari sekolahnya, Binus School Serpong karena kasus bully ini. 

Warganet alias netizen pun dibuat penasaran dengan bagaimana sifat asli anak Vincent Rompies ini dan bagaimana pergaulannya di sekolah. 

Hermawati, pemilik warung dekat Binus School Serpong mengaku kenal dengan anak Vincent Rompies.

Namun ia syok saat mendengar anak Vincent Rompies dan teman-temannya lain melakukan bully hingga seorang korban masuk rumah sakit.

Diakui Hermawati, para pelaku perundungan termasuk anak Vincent Rompies memang sering nongkrong di warungnya.

Warung itu, dikatakan Hermawati, dijadikan tempat berkumpul siswa Binus usai pulang sekolah.

"Iya (kenal)."

"Iya memang mereka cuma ya itu dia tempat kumpul memang di sini."

"Pulang sekolah ya nggak jam sekolah.

Pure mereka pulang sekolah," kata Hermawati, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Selasa (20/2/2024).

Tak hanya para pelaku perundungan, ada siswa Binus lain yang kerap nongkrong di warung Herawati.

Herawati berujar, ada sekitar 20 anak yang kerap mampir ke warungnya.

"Ya kurang lebih 20an (anak).

Karena kan ada juga kelas 11-nya," ujarnya.

Viral isu anak Vincent Rompies lakukan pembullyan dan pengeroyokan terhadap teman SMA di Binus School Serpong. Terkait isu tersebut, pihak kepolisian telah buka suara
Viral isu anak Vincent Rompies lakukan pembullyan dan pengeroyokan terhadap teman SMA di Binus School Serpong. Terkait isu tersebut, pihak kepolisian telah buka suara (kolase Twitter @bospurwa)

 

Hermawati pun tak menyangka telah terjadi bullying yang dilakukan oleh sejumlah siswa yang kerap nongkrong di warungnya.

 Lantaran menurut Hermawati, putra Vincent Rompies dan juga teman-temannya adalah anak yang sopan.

"Sopan.

Semua yang di sini juga sopan-sopan," ujarnya

Soal geng sekolah, Hermawati berkata dirinya tak mengetahui adanya geng di antara siswa yang kerap datang ke warungnya.

Hermawati justru baru mengetahui soal adanya geng dari pemberitaan.

"Nggak (tahu). Saya tahunya baru di berita ada geng ini lah."

"Nggak tahu (ada geng), karena saya kan nggak pernah nanya-nanya juga ya," paparnya.

Hermawati (kiri) pemilik warung tempat nongkrong geng anak Vincent Rompies
Hermawati (kiri) pemilik warung tempat nongkrong geng anak Vincent Rompies (Tribunnews.com)

Tahu Kabar Bullying oleh Siswa Binus dari Berita

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Hermawati mengaku kaget mendengar kabar bullying yang terjadi di SMA Binus.

Hermawati pun tak mengetahui kejadian bullying yang dilakukan di warungnya tersebut.

"Kemarin saya kaget ada kejadian kayak gitu, sama sekali saya nggak tahu kejadiannya persisnya saya nggak tahu," ungkap Hermawati.

Hermawati mengatakan anak-anak itu biasanya sering bercanda ketika sedang berada di warungnya.

Mendengar adanya bullying, Hermawati mengaku tak mengetahui kejadian sebenarnya.

Justru pemilik warung itu mengetahui viralnya bullying anak Binus dari pemberitaan media.

"Soalnya yang saya tahu mereka emang sering pada bercanda gitu kan.

Jadi benar-benar kejadian itu saya nggak tahu," tuturnya.

"Jadi benar-benar saya kaget ada berita seperti ini."

"Iya (tahu) dari berita. Kita sendiri malah nggak tahu," imbuhnya.

Sejarah Geng Tai yang dianggotai anak Vincent Rompies, punya tradisi perundungan
Sejarah Geng Tai yang dianggotai anak Vincent Rompies, punya tradisi perundungan (Instagram via TribunJatim)

Geng Tai Binus Serpong Sudah 9 Generasi, Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat, Ini Syarat Masuknya

Sejarah Geng Tai yang menyeret nama anak Vincent Rompies tengah dibicarakan publik.

Anak Vincent Rompies diduga terlibat dalam aktivitas perundungan Geng Tai siswa Binus School.

Kabarnya, Geng Tai ini sudah ada sejak 9 generasi.

Sebelumnya, viral beredar video penganiayaan yang dilakukan oleh ‘Geng Tai’ siswa Binus School Serpong kepada adik kelasnya.

Aksi tersebut semakin viral lantaran salah satu anggota geng Tai adalah anak dari artis ternama Vincent Rompies yakni Legolas.

Dalam video yang diunggah akun Twitter @indomild pada Senin (19/2/2024) tampak aksi penganiayaan itu dilakukan di luar sekolah. Korban disundut dengan rokok.

Dalam informasi yang beredar, Geng Tai ini sering nongkrong di sebuah toko kecil di belakang sekolah yang bernama WARUNG IBU GAUL (WIG).

Dikutip dari akun Instagram Lambe Danu, ibu korban turut membeberkan kegiatan dari Geng Tai ini.

Viral isu anak Vincent Rompies terlibat Geng Tai dan lakukan pembullyan dan pengeroyokan terhadap teman SMA di Binus School Serpong.
Viral isu anak Vincent Rompies terlibat Geng Tai dan lakukan pembullyan dan pengeroyokan terhadap teman SMA di Binus School Serpong. (kolase Tribunnews/istimewa)

"Mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin mengandung unsur kriminal, seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping.

Dalam subkultur ini, senior atau kelas 12 disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng," tulisnya.

Geng ini sudah berdiri selama 9 generasi.

"Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas.

Agit tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus.

Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah.

Di binus, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng," tulisnya.

Dalam postingan tersebut, dibocorkan juga perihal aturan-aturan dari Geng Tai ini.

Beredar Video Penganiayaan Geng Tai Binus School, Korban Dicekik dan Ditelanjangi di Depan Siswa Lain
Beredar Video Penganiayaan Geng Tai Binus School, Korban Dicekik dan Ditelanjangi di Depan Siswa Lain (X/indomild)

"NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT.

Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.

BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta, namun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK.

Mereka juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng.

Dalam kejadian tanggal 2 FEBRUARI, kelas 11 dan 10 menjadi saksi mata kejadian.

LEBIH DARI 40 ORANG terlibat dalam insiden ini, beberapa mengakibatkan skorsing dan bahkanDROP OUT.

Saat Ummim dicekik dan dipukul, orang orang yang hadir tertawa saat mengambil gambar dan video pemukulan.," terangnya.

Sebelumnya, aksi penganiayaan ini terungkap setelah ibu dari korban mengunggah kejadian yang dialami anaknya ke media sosial.

Anak korban mengalami beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para senior bernama Geng Tai.

Salah satu korban pun dianiaya pada tanggal 2 Februari 2024 lalu.

Korban dipiting, dicekik, diikat di tiang dan ditendangi.

Kemudian korban juga diludahi oleh para pelaku.

Parahnya, korban juga disundut di beberapa bagian badan dan dipukul dengan kayu di bagian belakang.

Kemudian pada tanggal 13 Februari, korban kembali dihajar dan tangannya dibakar dengan korek api.

Selain itu, korban juga diancam jika melapor maka adiknya yang duduk di kelas 6 SD akan dianiaya, dilecehkan dan juga dibunuh oleh para pelaku.

Geng ini memang sudah ada sejak lama dan setiap ada anggota baru maka akan melakukan kegiatan berbau kekerasan.

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved