Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anak Tamara Tyasmara Meninggal

Sosok Aiptu Zakarai, Polisi Gondrong yang Tangkap Yudha Arfandi, Terungkap Pernah Dihujani 11 Peluru

Inilah sosok Aiptu Zakarai, polisi gondrong yang tuai sorotan saat penangkapan Yudha Arfandi.

Editor: Tirza Ponto
Youtube
Sosok Aiptu Zakarai, polisi gondrong yang tuai sorotan saat penangkapan Yudha Arfandi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah sosok Aiptu Zakarai, polisi gondrong yang tuai sorotan saat penangkapan Yudha Arfandi.

Seperti diberitakan sebelumnya Yudha Arfandi merupakan kekasih artis Tamara Tyasmara.

Yudha Arfandi ditangkap atas kasus tewasnya Dante, anak kekasihnya sendiri, Tamara Tyasmara.

Yudha Arfandi pun ditangkap polisi Jatanras Polda Metro Jaya di rumahnya di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumay (9/2/2024).

Salah satu polisi yang menangkap Yudha Arfandi adalah Aiptu Zakarai.

Penampilannya yang nyentrik membuat Aiptu Zakarai tak lepas dari sorotan.

Diketahui Aiptu Zakarai memiliki nama lengkap Aiptu Jacklyn Choppers.

Polisi gondrong ini juga akrab disapa Bang Jack.

Ia memang salah satu polisi reserse yang berpengalaman dalam mengungkap kasus-kasus pidana.

Bang Jack memang tak luput dari sorotan dengan penampilan nyentrik dan berambut gondrong.

Berikut profil dan biodatanya.

1. Keluarga Polisi

Dikutip dari wawancaranya di kanal Youtuber Ketua MPR Bambang Soesatyo pada 22 Juni 2021 lalu, Aiptu Zakaria berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ia besar di keluarga polisi.

Selain ayah, kakeknya juga merupakan seorang polisi.

Dari situ kemudian timbul keinginan menjadi polisi hingga akhirnya mendaftar sebagai polisi di Polda Metro Jaya dan diterima.

Setelah lulus, ia bertugas di reserse.

2. Hidup berdampingan dengan bahaya

Dengan gaya nyentrik dan rambut gondrong terurai, anggota Subdit IV Jatanras Ditreskrimsus Polda Metro Jaya itu tak pernah absen mengungkap kasus kejahatan kelas atas.

Mulai dari perampokan sadis di Pulomas, kasus mutilasi Ryan Jombang, hingga kasus pembunuhan yang dilakukan John Kei, pemilik nama asli Jakaria ini tak pernah absen ambil bagian dalam mengungkap kasus-kasus tersebut.

Dapat dipastikan, Aiptu Jakaria atau yang lebih akrab disapa Bang Jeck ini hidup berdampingan dengan bahaya.

Namun, tak pernah terpikir baginya untuk keluar dari dunia yang penuh dengan risiko ini.

“Cita-cita gue itu jadi polisi. Pekerjaan nomor satu,” tegas Jeck dikutip dalam wawancara dengan kompas.com pada November 2020.

3. Keluarga terancam

Imbas sifat getol Jeck dalam menangkap penjahat, tak sedikit yang menaruh dendam terhadapnya.

Keluarga terdekat Jeck pun jadi pelampiasan sasaran kemarahan mereka.

Contohnya, pada tahun 2005, beberapa tetangga menyambangi rumah keluarga Jeck untuk mengusir dan menyuruh mereka segera pindah dari rumah yang saat itu mereka tempati.

Pasalnya, Jeck baru saja menangkap bandar narkoba yang tinggal tak jauh dari kediamannya.

“Tetangga sendiri gue tangkep. Jadi mereka marah,” ujar Jeck.

Tak hanya itu, anak dan istri dari Jeck sempat jadi sasaran penculikan oleh salah seorang penjahat.

“Ada yang datang ke rumah waktu Bapaknya (Jeck) baru aja berangkat. Ini (anak) baru dua bulan. Bapaknya katanya kecelakaan. Jadi ini disuruh ikut,” tutur Tina (43), istri dari Bang Jeck.

Namun, Tina tak lantas percaya dengan hal tersebut.

Pasalnya, Jeck baru saja berangkat beberapa saat sebelum orang tersebut datang, sehingga ia merasa tak mungkin dalam waktu yang sangat singkat Jeck mengalami kecelakaan.

Ia pun segera menelepon Jeck untuk mengonfirmasi.

Benar saja, Jeck yang baru berangkat kerja dalam kondisi baik-baik saja.

Dari situ baru terungkap bahwa orang yang datang tersebut hendak menculik anak dan istri dari Jeck untuk mengusik keberadaan Jeck.

4. Pernah Dihujani 11 peluru

Tak hanya keluarga, Jeck juga sempat secara langsung merasakan duka yang menjadi konsekuensi atas profesinya.

Pada tahun 2006, Jeck sempat ditugaskan menangkap komplotan perampok mesin ATM.

“Beberapa itu sudah ditangkap, tapi beberapa masih kabur ke Lampung. Kita kejar ke Lampung, lalu ternyata pelaku ke Bandung, ya kita kejar ke Bandung,” tuturnya.

Hanya berbekal dua jam waktu istirahat, Jeck dan rekan-rekannya yang baru tiba di Lampung segera berangkat ke Bandung untuk mengejar sang perampok.

Ia mendapat informasi bahwa pelaku berada di salah satu pasar tradisional di Kota Bandung.

Saat baru tiba, beberapa anggota kepolisian yang telah terlebih dahulu berada di lokasi mengingatkan Jeck bahwa pelaku membawa senjata api, sehingga harus ekstra hati-hati.

“Pas di dalam situ dibilang hati-hati. Ternyata, pelaku selain punya senjata (api) juga punya granat,” ujar Jeck.

Dengan informasi yang ia dapatkan, Jeck segera masuk untuk menangkap sang pelaku.

Tak lama setelah masuk, Jeck berhadapan langsung dengan pelaku yang sejak lama telah ia incar.

Pelaku segera mengeluarkan senjata api miliknya dan menembak berkali-kali ke arah Jeck. Jeck masih ingat betul peristiwa penembakan tersebut.

Pasalnya, Jeck tidak pingsan usai dihujani belasan peluru (sekitar 11 atau 12 peluru) di tubuhnya.

Padahal, Jeck tidak sedang mengenakan rompi antipeluru. “Waktu ketembak itu kerasa, enggak pingsan. Ketembak 12 peluru,” ujar Jeck.

Jeck segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Sembilan peluru berhasil dikeluarkan dari tubuhnya. Namun, tiga lainnya hingga kini masih berada di dalam tubuh Jeck.

“Tiga masih ada nih. Buat kenang-kenangan,” candanya.

Baca juga: Rizky Billar Ungkap Pernah Dikeroyok Yudha Arfandi, Suami Lesti Kejora Alami Luka-luka di Wajah

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved