Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

3 Produk di Ekspor Langsung ke Asia Timur dari Pelabuhan Peti Kemas Bitung, Ada Sembilan Kontainer

Pelaksanaan itu di rangkaikan dengan pelayaran perdana, Kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N dan Pelepasan Ekspor Langsung

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N dan Pelepasan Ekspor Langsung dari Sulawesi Utara ke Asia Timur di Pelabuhan Peti Kemas Bitung. 

BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID – Inilah produk-produk yang di ekspor langsung, menggunakan Kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N, dari Bitung Sulawesi Utara (Sulut) ke sejumlah negara di Asia Timur, Rabu (7/2/2024) tengah malam.

Pelaksanaan itu di rangkaikan dengan pelayaran perdana, Kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N dan Pelepasan Ekspor Langsung dari Sulawesi Utara ke Asia Timur.

Mengenai produk yang diekspor, disampaikan oleh Kepala Kantor Bea Cuka Bitung Zubaidy Yulianto. 

Baca juga: Sulawesi Utara Ekspor Perdana Komoditas Pertanian Perikanan Langsung ke Tiongkok via Laut

“Sembilan konteiner ukuran 40 fit berisi barang ekspor dari Sulawesi Utara (Sulut), ke negara tujuan China, Jepang. Produk yang di eksport, kertas dalam gulungan, produk perikanan dan kelapa parut,” kata Kepala Kantor Bea Cuka Bitung Zubaidy Yulianto.

Selain barang yang ekspor dari Sulut ke Asia Timur, ada juga barang import yang masuk diatas kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N, yaitu 127 konteiner berisi bahan baku untuk industri pengolahan atau recyle kertas dari China ke PT Futai di KEK Industri Bitung, serta ada 47 koteiner kosong.

“Akan diolah lagi KEK Industri Bitung, lalu kembali diekspor ke China,” tambahnya.

Kapal itu, berangkat pada Kamis (8/2/2024) pukul 12.00 wita direct ke Davao dan terus ke Shanghai.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Bea Cuka Bitung Zubaidy Yulianto memberikan penjelasan mengenai isentif kepabeanan untuk para eksportir.

Menurutnya untuk barang yang di eksport dibebaskan dari pungutan pajak atau tidak terkena pajak di dalam negeri.

Begitu juga dengan perusahan atau investor yang berkegiatan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri di Bitung, sejak  impor ada penangguhan biaya bea masuk sampai di ekspor hanya di kenakan bea dan pajak jika d jual di dalam negeri.

Terpisah, Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Djauhari Oratmangun menyambut baik eksport yang dilakukan dari Sulut.

Tak hanya menyambut baik, ia berjanji akan membantu hal-hal yang dibutuhkan setelah pelaksanaan pelayaran Perdana Kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N dan Pelepasan Ekspor Langsung dari Sulawesi Utara ke Asia Timur.

"China merupakan patner terbesar Indonesia saat ini, tahun lalu tercatat ada USD 139.2 miliar surplus untuk kita. Lalu investasi China dan Hongkong dikisaran USD 13 Miliar. Makanya China menjadi patner ekonomi Indonesia saat ini," kata Djauhari Oratmangun.

Dengan adanya kegiatan ini, pihaknya diberitau oleh tiga negara tujuan ekspor di Asia Timur sebagai patner utama Indonesia, bahwa dengan adanya Hub Port di Bitung Sulawesi Utara akan membawa kemakmuran buat rakyat Sulut khususnya Bitung.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved