Sulawesi Utara Ekspor Perdana Komoditas Pertanian Perikanan Langsung ke Tiongkok via Laut

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sulawesi Utara akhirnya bisa melakukan ekspor perdana komoditas pertanian dan perikanan secara langsung ke Tiongkok lewat pelayanan langsung.

Hal ini ditandai dengan pelepasan perdana kapal kargo SITC Container Lines dari Pelabuhan Bitung, Rabu (7/2/2024) tengah malam.

Setelah dilepas, kapal berkapasitas 352 Teus ini bertolak dari Bitung, Kamis (8/2/2024) pagi, pukul 06.00.

Kapal ini membawa komoditas ekspor dari Sulawesi Utara sebanyak 18 teus.

Komoditas dimaksud, ikan asap; santan kelapa beku; bobbin paper dan tepung kelapa.

Kepala Kanwil Bea Cukai Sulbagtara, Erwin Situmorang menjelaskan, kapal itu membawa produk impor milik PT Futai Sulut (254 teus).

PT Futai merupakan perusahaan yang beroperasi di KEK Bitung. PT Futai bergerak di bidang produksi paper board dan paper roll.

Adapun komoditas ekspor, selain milik PT Futai, juga milik PT Celebes Mina Pratama, Milenium Agroindo Celebes, CDF dan PT Tri Mustika Cocominaesa.

"Dengan adanya ekspor dan impor rutin oleh PT Futai yang mendapat fasilitas KEK, menunjukkan KEK Bitung telah menjadi salah satu motor penggerak aktifitas ekonomi di Indonesia Tengah, khususnya Sulut," kata Situmorang.

Dijelaskan, proyeksi kargo berikutnya yang akan diimpor PT Futai adalah 2.600 teus per bulan dan yang diekspor adalah 2.400 teus per bulan.

Kapal SITC ini dijadwalkan berlayar dari Tiongkok ke Bitung sebanyak dua kali dalam sebulan dengan alokasi muatan sebanyak 2.400 teus.

Dengan alokasi tersebut, diharapkan pelayaran langsung ini dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha yang berada di Kawasan Industri besar lainnya di Indonesia Tengah dan Timur, seperti Morowali, Kendari, Obi dan Weda.

Pelepasan ekspor langsung jalur laut perdana ini dihadiri Dubes RI untuk Tiongkok, Wakil Gubernur Sulut, Wali Kota Bitung, Sekprov Sulut, Kakanwil Bea Cukai Sulbagtara dan eksportir.

Baca juga: Berikut 10 Negara Tujuan Terbesar Ekspor Sulawesi Utara

Baca juga: Nilai Ekspor Sulawesi Utara Turun dari Bulan Lalu, Asim Saputra Sebut Masih Stabil