Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut di Bukit Bego, 3 Penumpang Tewas, Saksi Sebut Sopir dan Kenek Selamatkan Diri Duluan
Terjadi kecelakaan maut di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di tikungan Wanagama bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di tikungan Wanagama bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan bus.
Akibat kecelakaan tersebut sebanyak tiga orang meninggal dunia.
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Meski kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Kecelakaan bus terjadi di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di tikungan Wanagama bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Kamis (8/2/2024) siang.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.
Bus Saestu Trans diketahui mengangkut 53 orang asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Seorang penumpang bus Saestu Trans, Savina Putri Ningtiyas (19), menceritakan detik-detik peristiwa nahas tersebut.
Ia pun mengaku trauma atas kejadian itu.
"Iya rasa trauma ada. Trauma untuk naik bus juga ada," ungkap perempuan asal Kalurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah, kepada awak media.
Ia menuturtan, awalnya ia bersama rombongan pekerja pabrik percetakan di Surakarta sedang berwisata di Puncak Becici dan akan menuju ke Pantai Parangtritis.
"Terus jarak sekitar tujuh menit dari lokasi (lokasi kejadian), sopirnya tiba-tiba berhenti sekitar tiga menitan. Itu posisinya kendaraan ada di atas dan akan turun," jelas dia.
"Terus penumpang tuh pada tanya ke sopir, ada apa pak? Enggak ada apa-apa, cuma ngantre, katanya pak sopir. Padahal, kita tuh lihat di depan enggak ada kendaraan," bebernya.
Saat bus berwarna hijau itu berhenti, Savina mengaku mendengar suara seperti gesekan mesin di bagian belakang.
Namun, dikarenakan pihak sopir dan kenek menjawab tidak apa-apa, para penumpang tersebut langsung diam dan tidak berpikir panjang.
"Terus bus itu bergerak (kembali melaju), tapi kencang banget. Karena turunan jadi bus itu kenceng. Tapi, bergeraknya enggak kayak biasa," bebernya.
"Pas di lokasi (lokasi tempat kejadian perkara), bus itu berhenti dan miring ke kiri. Sopir sama kenek langsung lari ke belakang untuk keluar sambil teriak ayo turun-ayo turun," kata dia.
Dikatakannya, kondisi sopir dan kenek tersebut seolah-olah hanya ingin menyelamatkan diri sendiri dan tidak mengutamakan keselamatan penumpang.
"Lah kita kan belum sempat turun. Tiba-tiba busnya sudah gelimpang (terguling). Sedangkan sopir sama kenek sudah menyelamatkan diri," ungkap Savina.
Setelah bus terguling, ia bersama sejumlah penumpang lainnya turun dari bagasi bagian belakang.
Sebab, usai kecelakaan, bagasi bus tersebut terbuka.
Imbas dari kejadian tersebut, Savina mengalami luka-luka pada bagian punggung belakang.
Sedangkan sejumlah keluarga dari pacarnya ada yang luka dan meninggal dunia.
"Kan dari karyawan perusahaan itu ada yang bawa keluarga. Jadi, keluarga pacar saya ikut juga," sambung Savina.
3 Orang Meninggal
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjelaskan, bus dengan nomor polisi E 7607 V mengangkut rombongan karyawan pabrik yang sedang berwisata ke Bantul.
"Itu merupakan rombongan wisata dari Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sejumlah 53 orang rombongan," ungkapnya, Kamis (8/2/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Satu penumpang dinyatakan tewas di lokasi kejadian, satu korban tewas saat perjalanan ke rumah sakit dan satu korban lagi saat dirawat.
Ketiga korban tewas telah ditangani pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul .
"Kemudian di RSUD Panembahan Senopati ada 16 orang rawat jalan, rawat inap delapan orang dan akan dirujuk satu orang ke RSUP Dr. Sardjito," bebernya.
Selain itu, ada delapan korban yang dirawat di RS PKU Bantul dengan rincian lima orang rawat jalan, dua orang rawat inap serta satu korban akan diobservasi.
"Dari keterangan pasien tadi, bahwa sejak awal memang dipandang busnya itu kurang baik. Yang dipesan itu bus yang bagus, tapi saat mau berangkat itu ganti bus," jelasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, uji KIR bus tersebut telah kadaluarsa sejak 2019.
"Jadi sudah empat tahun (uji KIR kedaluarsa). Maka, kami selalu menyarankan apabila kendaraan mau ke Dlingo, atau obyek wisata yang ada di Kapanewon Dlingo hendaklah bus yang normal," tandasnya.
Selain itu, ia mengimbau untuk jasa travel mengecek kondisi pengereman bus yang hendak berangkat mengangkut wisatawan.
"Nanti korban yang meninggal akan kami pulangkan atas biaya dari Bantul, PMI dan rumah sakit. Lalu, yang rawat inap akan ditanggung oleh Jasa Raharja dan yang meninggal akan dapat santunan dari Jasa Raharja."
"Pemerintah Kabupaten Bantul turut berduka dan berbelasungkawa yang mendalam atas musibah kecelakaan bus dari Mojolaban, Sukoharjo," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakot mengatakan bus melaju dari arah timur menuju barat dan terguling ke kiri.
"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," ucapnya.
Saat tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), satu penumpang dinyatakan tewas.
"Kamudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki. Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," katanya. (*)
Keterangan Polisi
Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, mengatakan, keadaan bus tersebut terguling ke kiri.
Kendaraan itu bergerak dari arah timur menuju barat lokasi kejadian.
"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," katanya kepada awak media.
Bus tersebut membawa penumpang sekitar 50 orang.
Satu di antaranya mengalami cidera kepala berat dan dinyatakan meninggal dunia (MD)
"Kamudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki. Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," beber AKBP Michael.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jogja dari lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat bus membawa rombongan wisatawan hendak pergi ke Pantai Parangtritis seusai berwisata ke Puncak Becici.
Bus awalnya berjalan normal. Namun saat memasuki jalur menurun di Bukit Bego, bus diduga mengalami rem blong.
Bus kemudian hilang kendali hingga akhirnya terguling di sisi kiri jalan.
Satu penumpang bus tewas dalam kecelakaan itu setelah tergencet bodi bus.
"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB,"kata salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Edo.
(Sumber Tribunjogja)
Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas, Tabrak Belakang Truk |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, 1 Orang Tewas, Motor Tabrak Sepeda Lalu Jatuh Tertabrak Truk |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Remaja 17 Tahun Tewas, Motor Tabrak Truk Ketika Hendak Menyalip |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Guru ASN Tewas, Motor Oleng Tabrak Truk |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut, Seorang Anggota TNI Tewas, Mobil Tabrakan dengan Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.