Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Cuaca Sabtu 3 Februari 2024, Info BMKG: 33 Wilayah Waspada Alami Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika hari ini beberapa wilayah potensi dilanda cuaca ekstrem.

Tribun Manado/Gryfid Joysman
Peringatan Dini Cuaca Sabtu 3 Februari 2024, Info BMKG: 33 Wilayah Waspada Alami Cuaca Ekstrem 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini simak peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sabtu, 3 Februari 2024.

Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi dilanda hujan lebat.

Diinfokan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika hari ini beberapa wilayah potensi dilanda cuaca ekstrem.

Baca juga: Begini Cara Penyelesaian Kasus Perundungan Siswa di Desa Ritey, Berakhir Damai

Dikutip dari bmkg.go.id, terdapat potensi cuaca ekstrem di 33 wilayah di Indonesia.

Wilayah Maluku terpantau berpotensi terjadi angin kencang esok hari.

Cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang juga terjadi di wilayah 29 wilayah lainnya.

Sedangkan 3 wilayah lainnya akan mengalami hujan, kilat, disertai angin kencang.

Simak peringatan dini BMKG terkait cuaca ekstrem:

Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  • Maluku

Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  • DKI Jakarta
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Barat

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang:

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Bengkulu
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kep. Bangka Belitung
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Papua Barat
  • Papua

Pemicu Cuaca Ekstrem

Pusat Tekanan Rendah terpantau berada di daratan Australia Bagian Utara. Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Teluk Carpentaria dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Arafura hingga Australia bagian utara.

Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Lampung, dan di Samudra Hindia Barat Aceh dan membentuk daerah konvergensi dari Pesisir barat Sumatra Utara hingga Aceh, dan di Samudra Hindia Barat Daya Banten.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Perairan Barat Sumatra Barat hingga Kep. Bangka Belitung, dari Samudra Hindia Barat Daya Lampung hinga Selat Sunda, di Laut Jawa, dari Laut Sulu hingga Kalimantan Utara, dari Laut Sulawesi hingga Sulawesi Tengah Bagian Utara, dari Sulawesi Tengah hingga Lau Banda, di Pesisir Utara Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Bagian Tengah.

Daerah konfluensi terpantau berada di Laut Jawa, d Laut Flores, di Laut Banda, di Lau Aru, dan Samudra Hindia selatan Jawa - NTT.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik/sirkulasi tertutup dan di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

Artikel tayang di Tribunnews

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved