Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Ahok Mundur dari Kursi Komisaris Utama Pertamina, Nyatakan Dukung Ganjar-Mahfud

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari kursi jabatan Komut Pertamina. Alasannya karena mendukung Ganjar-Mahfud untuk kontestasi Pilpres 2024.

Editor: Frandi Piring
TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari kursi jabatan Komut Pertamina. Alasannya karena mendukung Ganjar-Mahfud untuk kontestasi Pilpres 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengumumkan mundur dari Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Jumat (2/2/2024).

Ahok memutuskan mundur untuk mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, paslon Pilpres yang diusung koalisi PDIP.

Ahok menyampaikan juga akan ikut berkampanye untuk Ganjar-Mahfud.

Salah satunya dalam Hajatan Rakyat Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Ahok menjelaskan, sebenarnya niat mengundurkan diri dari Komut Pertamina sudah sejak lama dipikirkannya.

Tapi ada beberapa tugas yang harus diselesaikan yang membuat niat tersebut urung terlaksana dan baru terwujud awal Februari 2024.

"Intinya agar para Ahokers tidak bingung arah politik saya kemana.

Dengan ikut kampanye dukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud, semua isu hoax bahwa saya dukung pasangan lain langsung setop," ujar Ahok dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Jumat.

Lantas, akankah keputusan Ahok "turun gunung" dapat mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud?

Cawapres nomor urut 2 Mahfud MD menilai Ganjar lebih unggul dari Anies dan Prabowo di debat Capres ketiga pada Minggu (7/1/2024) kemarin.
Cawapres nomor urut 2 Mahfud MD menilai Ganjar lebih unggul dari Anies dan Prabowo di debat Capres ketiga pada Minggu (7/1/2024) kemarin. (Tribunnews.com)

Pengaruh Ahok bagi elektabilitas Ganjar-Mahfud

Dalam beberapa survei terakhir, elektabilitas Ganjar-Mahfud tertinggal dari capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Salah satunya dapat diihat dalam survei Litbang Kompas, Senin (11/12/2023), yang menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di angka 15,3 persen, sementara Anies-Cak Imin 16,7 persen, dan prabowo-Gibran 39,3 persen.

Terkait hal itu, pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam berpandangan, mundurnya Ahok dari Komut Pertamina tidak akan menghadirkan efek elektoral yang signifikan bagi paslon Ganjar-Mahfud.

Namun, kehadiran Ahok di kubu Ganjar-Mahfud akan menghadirkan dukungan moral politik sebagai bentuk perlawanan terbuka pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

"Terlebih lagi, Ahok memiliki sejarah hubungan yang sangat dekat dengan Jokowi saat memimpin DKI Jakarta," ujar Umam kepada Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved