Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Cerita Anggota KPPS Pilpres 2024 Acungkan Dua Jari: Helmi Mengaku Tak Dukung Paslon 02

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Helmi Hermawati dipecat karena berfoto sembari mengacungkan dua jari.

Editor: Lodie Tombeg
Tribunews
Ilustrasi surat suara Pilpres 2024. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Helmi Hermawati dipecat karena berfoto sembari mengacungkan dua jari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Pangandaran - Gestur atau bahasa tubuh sangat sensitif saat kampanye Pemilu dan Pilpres 2024.

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Helmi Hermawati dipecat karena berfoto sembari mengacungkan dua jari.

Helmi mengaku hanya iseng, dia tak mendukung Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. 

Penyelenggara Pemilu seperti KPU hingga KPPS memang harus netral, tak boleh terlibat kampanye satu parpol atau paslon.

Foto tersebut diunggah di media sosial dan nama Prabowo.

Helmi merupakan KPPS di TPS 8 di Desa Pagerbumi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Seorang anggota PPK Cigugur, Jenal Abidin, mengatakan Helmi memang suka bercanda, tapi videonya malah di-upload di media sosial.

"Itu awalnya video offline berdurasi 26 detik, tapi yang terupload di Facebook berdurasi 17 detik. Jadi, di video itu ketua KPPS sempat mengingatkan untuk hati-hati jarinya," ujar Jenal saat dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Minggu (28/1/2023) siang.

"Tapi, dia biasalah, malah bercanda. Malah menyebut nomor dan nama calon."

Pihaknya mengaku sudah meminta klarifikasi dengan tahapan dari PPK ke PPS, dari PPS ke KPPS dan langsung yang bersangkutan.

Dari hasil klarifikasi, kata Jenal, memang Helmi mengaku tidak ada maksud mendukung salah satu pasangan calon presiden nomor urut 2.

Karena, setelah di-tracking di Facebook dia juga terkait simbol-simbol paslon lainnya juga ada dengan menunjukkan jari.

"Jadi, memang dari hasil klarifikasi dia refleks melakukan hal tersebut dan memang suka upload di media sosial Facebook," katanya.

Hasil klarifikasi yang sudah dilakukan kemudian dikoordinasikan ke KPU Kabupaten Pangandaran dan sementara ini mengarahkan untuk memberhentikan yang bersangkutan.

"Arahan KPU Kabupaten, sepertinya akan diberhentikan. Karena, sudah memenuhi unsur. Walaupun refleks, video itu sudah viral dan memang salah," ucap Jenal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved