Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Anies Singgung Sikap Presiden Tidak Netral, Siap Bentuk TGUPP Bila Terpilih

Anies Singgung Sikap Presiden Tidak Netral, Siap Bentuk TGUPP Bila Terpilih di Pilpres 2024.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews.com
Capres 01 Anies Baswedan Singgung Sikap Presiden Tidak Netral. Siap Bentuk TGUPP Bila Terpilih. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menyinggung sikap seorang Presiden yang diduga tidak netral dalam pemilu ketika menyampaikan pengalamannya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Anies dalam kegiatan diskusi bertajuk 'Ngajabarkeun Abah Anies' di The Papandayan Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Minggu (28/1/2024). 

Anies menceritakan kepada anggota DPR RI Muhammad Farhan yang menjadi pembawa acara kegiatan tersebut, berdasarkan pengalamannya,

ketika terpilih menjadi kepala daerah melalui proses pemilu, seorang kepala daerah akan berjalan sendirian ketika bekerja. 

"Orang yang terpilih dalam proses pilpres atau pilkada itu sendirian, nanti Kang Farhan juga merasakan kalau terpilih jadi Wali Kota Bandung."

"Saya waktu 2015 jadi gubernur sendirian. Tapi kan belum pilkada sekarang, ini contoh saja, " ujar Anies disambut tepuk tangan peserta diskusi, Minggu siang. 

Farhan pun sedikit menimpali pernyataan Anies. "Tapi kan Pilkada tergantung presiden," imbuh Farhan. 

Sambil tersenyum, Anies pun membalas pernyataan Farhan dengan pertanyaan.

"Emang presiden mau cawe-cawe (Pilkada) gitu?" sambung Anies

Pernyataan Anies sontak disambut riuh peserta diskusi dengan tawa dan tepuk tangan. 

"Jangan sampai kalau ke sana harus netral kalau ke sini nggak apa-apa enggak netral. Repot kalau begini," tambah Anies.

Usai menyampaikan sindiran, Anies pun melanjutkan ceritanya ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Banyak ide dan gagasan baru yang tidak terlaksana karena masih berpatokan dengan kegiatan-kegiatan pemimpin daerah sebelum sebelumnya. 

"Jadi apa yang dimaksud sendirian, apa yang ada di dinas, kepala dinas, kepala badan, dirjen, adalah birokrasi yang menopang kepemimpinan sebelumnya, kepemimpinan sebelumnya dan kepemimpinan sebelumnya."

"Jadi kalau membawa sesuatu yang baru, mudah sekali ditelan birokrasi dan tidak jadi pembaruan," tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved