Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini Cuaca Hari Ini Rabu 24 Januari 2024, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di 30 WIlayah

Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada hari ini Rabu (24/1/2024).

Tribun Manado/Gryfid Joysman
Peringatan Dini Cuaca Hari Ini Rabu 24 Januari 2024, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di 30 WIlayah 

Papua.

2. Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang:

Jawa Timur

Nusa Tenggara Barat

Sulawesi Utara

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Maluku.

3. Wilayah yang berpotensi angin kencang:

Maluku Utara.

Cuaca ekstrem dipengaruhi Siklon Tropis Anggrek

Dilansir dari laman BMKG, kondisi cuaca ektrem itu dipengaruhi oleh Siklon Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knots, tekanan 999 hPa, dan pergerakan ke arah Barat Daya menjauhi Wilayah Indonesia.

Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar siklon tropis, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih besar dari 25 knot (low level jet) di sekitar siklon tropis.

BMKG mencatat, intensitas Siklon Tropis Anggrek dalam 24 jam ke depan persisten berada di Kategori 1 dan menjauhi wilayah Indonesia.

Selain itu, terdapat pula Sirkulasi Siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat Sumatra Utara dan Samudera Pasifik utara Papua Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Teluk Thailand hingga Selat Malaka, dan Samudera Pasifik utara Papua hingga Papua Barat.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang di Kalimantan Utara hingga Selat Makassar, Laut Jawa hingga Laut Banda, Laut Arafuru hingga Perairan utara Australia dan Laut Timor. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau berada dari Laut Jawa hingga Laut Banda, dan Laut Sawu hingga Laut Timor.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut," ungkap BMKG.

Selain itu, terdapat peningkatan kecepatan angin yang mencapai lebih dari 25 knot. Hal itu terpantau di Laut China Selatan, Samudera Hindia barat Bengkulu, Laut Jawa utara Banten hingga Jawa Barat.

Kecepatan juga terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Laut Timor, Selat Makassar hingga Laut Banda, Laut Maluku hingga Laut Seram, Laut Arafuru, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya.

Artikel tayang di Kompas.com

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved