Cuaca Ekstrem di Sulut
Cuaca Buruk, Pemkab Sangihe Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana
Cuaca ekstrem, seperti hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak (19/1/2024) lalu, membuat Pemkab Sangihe menetapkan status siaga darurat.
Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Masyarakat Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, diimbau waspada dengan bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem yang melanda sejak tiga hari belakangan ini.
Cuaca ekstrem, seperti hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak (19/1/2024) lalu, membuat Pemkab Sangihe menetapkan status siaga darurat untuk seluruh wilayah Sangihe.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sangihe, Wandu C Labesi menjelaskan status siaga darurat di semua wilayah kabupaten Kepulauan Sangihe telah ditetapkan sejak hari Jumat lalu.
“Melalui rapat koordinasi, tim reaksi cepat Pemkab Sangihe yang dipimpin oleh Sekda, melakukan intervensi di beberapa kecamatan yang terdampak bencana banjir skaligus membicarakan penetapan status tanggap bencana,” kata Labesi (21/1/2024)
Dari informasi yang didapatkan beberapa kampung telah terendam banjir, akibat aktivitas curah hujan yang tinggi, kampung Laine kecamatan Manganitu Selatan, dan sebagian kota Tahuna.
Pemprov Sulawesi Utara Siaga Penuh
Cuaca buruk mengancam Sulawesi Utara.
BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi cuaca buruk d seiring puncak musim penghujan di Sulut.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengimbau warga untuk waspada.
Terutama bagi yang bermukim di wilayah rawan bencana.
"Hati-hati berada di tebing dan tepi sungai," kata dia Senin (22/1/2024).
Dirinya juga meminta warga agar bersikap awas terhadap potensi pohon tumbang.
Olly meminta warga agar tidak sembarang buang sampah.
Wagub Steven Kandouw menambahkan Pemprov Sulut siaga penuh di musim hujan.
"BPBD dan instansi terkait seperti PU terus berkoordinasi dengan BPJN," kata dia.
Berdasarkan peringatan dini 7 harian yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Selain hujan, dapat disertai petir dan angin kencang," ujar Koordinator Operasional BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben A Molle, Minggu (21/1/2024).
Potensi cuaca buruk ini, kata BMKG akan berlangsung merata di sebagian besar wilayah Sulawesi Utara hingga Minggu 28 Januari 2024.
"Termasuk di Kepulauan Nusa Utara," jelasnya.
Adanya potensi cuaca buruk ini, kata Molle, berdasarkan pengamatan, terjadinya anomali temperatur suhu permukaan laut sebesar 0,5-3,5 derajat Celcius.
Kondisi ini mempengaruhi penambahan uap air di udara sehingga akan mempengaruhi proses pembentukan awan di wilayah Sulawesi Utara.
"Daerah konvergensi terpantau memanjang dari Laut Cina Selatan hingga Sulawesi Utara sehingga Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis," jelasnya.
Bersamaan dengan itu, adanya kondisi Monsun Asia aktif sehingga mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di sekitar Sulawesi Utara.
"Karena itu kami tetap mengimbau, masyarakat senantiasa waspada terhadap potensi bencana seperti banjir, longsor, angin kencang, pohon tumbang dan lainnya. Berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah," jelas Ben. (nel/art)
• TNI AD dan Tribun Network Kerja Sama Pelatihan Literasi Digital, Libatkan Penerangan hingga Babinsa
Dilanda Cuaca Buruk, Nelayan di Pinolosian Bolsel Enggan Melaut |
![]() |
---|
Perahu Rusak Diterjang Ombak, Jerry Deon Nelayan Manado Kehilangan Satu-satunya Sumber Penghasilan |
![]() |
---|
Dampak Cuaca Ekstrem di Sulut: Banjir di Sangihe, Kapal Tak Bisa Sandar di Sitaro |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem di Sulut, 5 Pesawat Komersil dan 1 Pesawat TNI Gagal Mendarat di Bandara Samrat |
![]() |
---|
Daftar Daerah di Sulawesi Utara yang Dilanda Bencana Banjir serta Tanah Longsor Jumat 21 Maret 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.