Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Mahfud MD Lontarkan Kritik saat Debat Cawapres, Ada yang Salah soal Subsidi Pupuk Naik Setiap Tahun

Mahfud MD mengkritik subsidi pupuk yang semakin naik setiap tahunnya, padahal jumlah petani dan lahan pertanian semakin sedikit saat debat cawapres.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews.com
Mahfud MD mengkritik subsidi pupuk yang semakin naik setiap tahunnya, padahal jumlah petani dan lahan pertanian semakin sedikit saat debat cawapres kedua di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD mengkritik subsidi pupuk yang semakin naik setiap tahun, padahal jumlah petani dan lahan pertanian kian sedikit saat mengikuti debat cawapres kedua di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

Menurut Mahfud, ada yang tak beres dari kebijakan itu.

Sebab, jumlah subsidi tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan.

"Petaninya sedikit, lahannya sedikit, kok subsidinya tiap tahun naik? Pasti ada yang salah," ujar Mahfud 

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi baru saja menambah anggaran pupuk subsidi untuk tahun 2024 menjadi Rp 14 triliun.

Hal ini untuk menutup kekurangan pupuk di lapangan.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga mempertanyakan Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah, tetapi sektor pangan masih belum berdaulat.

"SDA kita sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat," kata dia.

Di sisi lain, investor yang masuk ke Indonesia untuk memajukan industrialisasi tidak memperhatikan lingkungan.

Hal ini terlihat dari kondisi alam yang semakin rusak dan membuat rakyat menderita.

"Laut kita berlimbah, udara kita meracuni paru-paru kita. Investor masuk, industrialisasi terjadi, lingkunan rusak, rakyat mederita.

Kemudian SDA menjadi sumber sengketa antara rakyat degan rakyat dan antara pemerintah dengan pemerintah," tutur dia.

Sebagai informasi, pasangan presiden dan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki sejumlah visi misi dalam program kerja mereka.

Pertama, akselerasi 11 potensi maritim. Kedua, membuat Desa Mandiri Energi yaitu desa yang mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis energi baru terbarukan (EBT) untuk memasok energinya sehingga menjadi bagian dari gugus penghijauan ekonomi Indonesia.

Ketiga, lahan subur untuk petani. Menghentikan alih guna lahan untuk memastikan lahan subur dan lahan produktif diberikan kepada petani kecil dan buruh tani, serta diperkuat dengan pengelolaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved