Sosok Alman Mulyana, WNI yang Tolak Warisan dari Kakek Angkat di Arab Saudi, Akui Malu dan Sungkan

"Tapi saya tuh mau nolak secara halus," sambungnya.

Terlebih, saat itu Alman Mulyana hendak pindah dari Jeddah ke Mekkah agar bisa lebih dekat dengan Masjidil Haram.

Tetapi, ia sungkan untuk mengutarakan hal tersebut ke sang kakek.

"Enggak berani saya tuh, malu sungkan enggak tahu kenapa," ungkapnya.

Awal Kenal di Masjid

Pertemuan Alman dengan kakek angkatnya terjadi ketika ia masih bekerja sebagai seorang sopir.

"Saya dulu waktu jadi sopir pribadi, salat subuh di salah satu masjid sebelum azan sudah datang," tutur Alman, dilansir dari YouTube Muhammad Sofi AW.

Karena sering datang lebih awal saat salat subuh, lanjut Arman, dirinya pun bertemu dengan kakek angkatnya itu.

Meski demikian, Alman Mulyana mengaku dirinya tidak langsung akrab dengan kakek angkatnya itu.

Seiring berjalannya waktu, Alman Mulyana dengan kakek angkatnya itu mulai dekat.

"Setelah satu tahun, kakek tuh mulai nyapa 'Assalamualaikum' gitu," ungkapnya.

Menurut Alman, kakek angkatnya itu memiliki sifat cuek, tetapi suatu waktu ia pun menjadi dekat.

"Suatu hari, hari Jumat, beres salat subuh, dia salat di pinggir saya tetapi pakai kursi," ujarnya.

"Kakek tuh megang pundak saya, 'Habis salat saya mau ngobrol sama kamu,'" sambungnya.

Setelah berbincang lebih jauh, Alman Mulyana pun akhirnya pindah kontrakan ke rumah milik kakek tersebut.

Tetapi, Alman Mulyana menolak karena kontrakan tersebut terlalu mewah dan ia tidak sanggup membayar.